BerandaKulinary
Sabtu, 30 Des 2022 20:59

Murah Meriah, Sate Apus Khas Solo Cocok untuk Kamu yang Vegetarian

Satai Apus khas Solo, yang bertektur kenyal dan memiliki rasa yang unik. (Cookpad/My Homade Food)

Kalau mampir ke angkringan di Solo, nggak ada salahnya kalau kamu mencicipi satai apus. Meskipun bohongan, satai ini menjadi salah satu jenis sundukan yang populer di berbagai hik di Solo, lo.

Inibaru.id – Satai menjadi salah satu makanan khas Indonesia. Biasanya satai yang paling populer di Indonesia terbuat dari daging baik itu kambing, ayam, atau daging lainnya. Tapi, kamu pernah nggak terpikirkan satai yang bahan dasarnya dari tepung terigu? Nah, satai nggak biasa ini bisa kamu temukan di Solo. Masyarakat menamainya satai apus.

Sebagai informasi, apus dalam Bahasa Jawa berarti bohongan. Satai apus nggak menggunakan daging sebagai bahan dasarnya, melainkan tepung terigu. Meski begitu, satai apus dibentuk sebagaimana satai daging. Cocok banget kan untuk kaum vegetarian atau nggak suka daging?

Proses Pembuatan Satai Apus

Meski satai apus adalah satai bohongan, satai yang memiliki tekstur kenyal ini nggak kalah enak dari satai yang terbuat dari daging kok. Kamupun bisa membuatnya sendiri di rumah.

Omong-omong ya, proses pembuatan satai apus ini sangat sederhana. Kamu hanya membutuhkan tepung terigu tinggi protein, air, garam, dan sedikit minyak goreng.

Adonan tepung yang sudah dipotong dan ditusuk menyerupai satai daging. (Youtube/Official Net News)

Setelah semua bahan tersedia, buat adonan tepung terigu yang sudah direbus dan ditiriskan. Iris adonan menjadi potongan yang mirip dengan ukuran daging satai pada umumnya. O ya, saat merebus adonan tepung, usahakan gunakan api yang kecil saja. Tujuannya agar adonan yang direbus dapat matang merata.

Satai yang sudah matang dan sudah diiris, kemudian dibumbui menggunakan racikan bawang putih, cabe rawit, kecap manis, ketumbar, lada, garam, dan penyedap rasa. Nah, bumbu inilah yang menjadi kunci untuk cita rasa satai apus khas Solo.

Satai apus yang sudah dibumbui dan dibakar mirip dengan satai daging. (Youtube/Official Net News)

Rasanya yang unik dan harganya yang murah membuat satai yang satu ini sangat mudah kamu temukan di berbagai hik yang berada di Kota Solo, Jawa Tengah. Harga yang ditawarkan juga cukup murah, mulai dari Rp2.000 – Rp3.000 saja.

Dilihat dari penampakannya, satai apus ini nggak jauh berbeda dari satai daging pada umumnya. Rasanya pun sebelas duabelas dengan satai daging. Pokoknya kalau penjualnya nggak memberitahumu itu satai tepung, kamu pasti terkecoh.

Satai apus sangat nikmat kalau di santap selagi hangat. Jadi kalau kamu sedang berkunjung ke angkringan yang menjajakan satai apus, jangan lupa meminta ke penjual untuk memanggang lagi satai ini, ya.

Kalau kamu, pernah mencicipi satai apus ini belum, Millens? (Fatkha Karinda Putri/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

KPU Jateng Fasilitasi Debat Cagub-Cawagub Tiga Kali di Semarang

4 Okt 2024

Masih Berdiri, Begini Keindahan Bekas Kantor Onderdistrict Rongkop Peninggalan Zaman Belanda

4 Okt 2024

Gen Z Cantumkan Tagar DESPERATE di LinkedIn, Ekspresikan Keputusasaan

4 Okt 2024

Sekarang, Video Call di WhatsApp Bisa Pakai Filter dan Latar Belakang!

4 Okt 2024

Mengapa Banyak Anak Muda Indonesia Terjerat Pinjol?

4 Okt 2024

Ini Waktu Terbaik untuk Memakai Parfum

4 Okt 2024

Wisata Alam di Pati, Hutan Pinus Gunungsari: Fasilitas dan Rencana Pengembangan

4 Okt 2024

KAI Daop 4 Semarang Pastikan Petugas Operasional Bebas Narkoba Lewat Tes Urine

4 Okt 2024

Indahnya Pemandangan Atas Awan Kabupaten Semarang di Goa Rong View

5 Okt 2024

Gelar HC Raffi Ahmad Terancam Nggak Diakui, Dirjen Dikti: Kampusnya Ilegal

5 Okt 2024

Kisah Pagar Perumahan di London yang Dulunya adalah Tandu Masa Perang Dunia

5 Okt 2024

Penghargaan Gelar Doktor Honoris Causa, Pengakuan atas Kontribusi Luar Biasa

5 Okt 2024

Ekonom Beberkan Tanda-Tanda Kondisi Ekonomi Indonesia Sedang Nggak Baik

5 Okt 2024

Tembakau Kambangan dan Tingwe Gambang Sutra di Kudus

5 Okt 2024

Peparnas XVII Solo Raya Dibuka Besok, Tiket Sudah Habis Diserbu dalam 24 Jam

5 Okt 2024

Pantura Masih Pancaroba, Akhir Oktober Hujan, Masyarakat Diminta Jaga Kesehatan

6 Okt 2024

Pasrah Melihat Masa Depan, Gen Z dan Milenial Lebih Memilih Doom Spending

6 Okt 2024

Menikmati Keseruan Susur Gua Pancur Pati

6 Okt 2024

Menilik Tempat Produksi Blangkon di Gunungkidul

6 Okt 2024

Hanya Menerima 10 Pengunjung Per Hari, Begini Uniknya Warung Tepi Kota Sleman

6 Okt 2024