BerandaKulinary
Jumat, 16 Jun 2022 13:00

Menikmati Satai Kuda di Rumah Makan Pak Tris Grobogan

Satai kuda. (Tribunjabar/Isa Rian Fadilah)

Di Grobogan, Jawa Tengah, kamu bisa lo menikmati satai kuda. Hm, jadi penasaran ya seperti apa daging hewan yang dikenal jadi alat transportasi ini.

Inibaru.id – Orang Indonesia mengenal kuda sebagai hewan yang dijadikan alat transportasi. Tapi, di Grobogan, kamu bisa menemukan penjual satai kuda. Yap, satai ini beneran dibuat dari daging kuda! Gimana rasanya, ya?

Sebelumnya, kuliner yang terkait dengan hewan yang sering dijadikan penarik delman atau ditunggangi langsung di tempat wisata adalah susunya, khususnya susu kuda liar yang berasal dari Sumbawa, Nusa Tenggara Barat. Tapi, susu dan daging jelas berbeda ya. Susu diperah dari badan kuda sehingga kuda tersebut masih hidup. Kalau kuda, karena dagingnya yang dikonsumsi, otomatis kuda harus disembelih terlebih dahulu, bukan?

Salah satu penjual satai kuda yang paling terkenal di Grobogan adalah Rumah Makan Pak Tris. Lokasi rumah makan ini ada di Desa Rejosari, Kecamatan Grobogan, persis di pinggir jalan Purwodadi – Blora. Rumah makan ini sudah eksis sejak 2012, Millens.

Sejak awal berdiri pula, Sri Mukti, pengelola dari rumah makan ini, sudah berjualan satai kuda. O ya, nama warung Pak Tris ini diambil dari ayahnya.

Mengingat kuda bukan hewan yang diternakkan sehingga jumlahnya di Indonesia juga nggak banyak, satai kuda yang dijual di Rumah Makan Pak Tris jumlahnya terbatas. Sri mengaku hanya menyembelih hewan yang dikenal kekar ini seekor setiap lima hari.

Satai kuda di Rumah Makan Pak Tris berasal dari kuda yang disembelih sendiri. (Brilio.net/Ivanovich Aldino)

“Bahan baku satai kuda potong sendiri. Setiap lima hari sekali kita memotong kuda sendiri, yang ini kuda jantan,” cerita Sri, (16/2/2022).

Alasan lain mengapa nggak banyak satai kuda yang disediakan adalah harga kuda siap sembelih yang cukup mahal, yaitu Rp 18 juta per ekor. Meski begitu, mengingat banyak orang memburu satainya karena dianggap bisa mengobati beberapa jenis penyakit sekaligus menambah stamina, tetap saja satai ini laris manis.

Kalau kamu tertarik mencicipinya, harus sabar ya. Soalnya, daging satai kuda harus dibakar setidaknya 10 menit. Namun, begitu disajikan dengan campuran bumbu kecap, irisan bawang merah, dan cabai, dijamin kamu bakal bisa merasakan kenikmatannya.

Selain menu satai kuda yang dijual dengan harga Rp 35 ribu per porsi, ada menu olahan daging kuda lain yang disediakan di Rumah Makan Pak Tris, yaitu rica-rica daging kuda. Mau yang lebih ekstrem? Coba saja menu torpedo kuda.

“Selama pandemi (Covid-19 lalu) lumayan hasilnya. Rata-rata pembeli (dari) luar daerah. Ada juga yang (dari) Purwodadi juga banyak,” cerita Sri.

Tertarik mencicipi satai kuda di Grobogan, Millens? Pasti penasaran dengan rasa dagingnya, bukan? (Lin/IB09/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Aksi Bersih Pantai Kartini dan Bandengan, 717,5 Kg Sampah Terkumpul

12 Nov 2024

Mau Berapa Kecelakaan Lagi Sampai Aturan tentang Muatan Truk di Jalan Tol Dipatuhi?

12 Nov 2024

Mulai Sekarang Masyarakat Bisa Laporkan Segala Keluhan ke Lapor Mas Wapres

12 Nov 2024

Musim Gugur, Banyak Tempat di Korea Diselimuti Rerumputan Berwarna Merah Muda

12 Nov 2024

Indonesia Perkuat Layanan Jantung Nasional, 13 Dokter Spesialis Berguru ke Tiongkok

12 Nov 2024

Saatnya Ayah Ambil Peran Mendidik Anak Tanpa Wariskan Patriarki

12 Nov 2024

Sepenting Apa AI dan Coding hingga Dijadikan Mata Pelajaran di SD dan SMP?

12 Nov 2024

Berkunjung ke Dukuh Kalitekuk, Sentra Penghasil Kerupuk Tayamum

12 Nov 2024

WNI hendak Jual Ginjal; Risiko Kesehatan Apa yang Bisa Terjadi?

13 Nov 2024

Nggak Bikin Mabuk, Kok Namanya Es Teler?

13 Nov 2024

Kompetisi Mirip Nicholas Saputra akan Digelar di GBK

13 Nov 2024

Duh, Orang Indonesia Ketergantungan Bansos

13 Nov 2024

Mengapa Aparat Hukum yang Paham Aturan Justru Melanggar dan Main Hakim Sendiri?

13 Nov 2024

Lindungi Anak dari Judol, Meutya Hafid: Pengawasan Ibu Sangat Diperlukan

13 Nov 2024

Diusulkan Jadi Menu Makan Sehat Gratis, Bagaimana Nutrisi Ikan Sarden?

14 Nov 2024

Mencicipi Tahu Kupat Bu Endang Pluneng yang Melegenda Sejak 1985

14 Nov 2024

PP Penghapusan Utang: Beban Utang Nelayan Rp4,1 Miliar di Batang Dihapus

14 Nov 2024

Tanda Kiamat Semakin Bertambah; Sungai Eufrat Mengering!

14 Nov 2024

Sah! Nggak Boleh Ada Pembagian Bansos dari APBD Jelang Coblosan Pilkada

14 Nov 2024

Pesan Sekda Jateng saat Lantik 262 Pejabat Fungsional: Jangan Anti-Kritik!

14 Nov 2024