BerandaKulinary
Minggu, 4 Mei 2024 18:37

Kuatnya Godaan Aroma dan Rasa Kue Lumpur Bakar Khas Cirebon

Kue lumpur bakar khas Cirebon. (Kompas/M. Syahri Romdhon)

Ke Cirebon, sempatkan untuk membeli kue lumpur yang unik ini. Namanya Kue Bakar Nyonya Eva. Kamu bakal merasakan sensasi smokey begitu menggigitnya lantaran dibakar langsung di atas arang!

Inibaru.id – Kita mengenal kue lumpur sebagai salah satu jajan pasar yang tersedia di lapak-lapak penjual jajanan di berbagai tempat. Terkadang, kue dengan warna kuning kecokelatan ini juga tersedia di acara rapat atau kumpulan. Tapi, khusus untuk kue lumpur khas Cirebon, sedikit berbeda. Di sana, kue lumpurnya diolah dengan cara dibakar di atas arang.

Bahan utama kue lumpur bakar khas Cirebon sebenarnya nggak jauh berbeda dari kue-kue lumpur pada umumnya, yaitu tepung, telur serta santan kelapa. Tapi, karena cara pengolahannya yang berbeda, tentu berpengaruh besar pada aroma dan rasanya. Terdapat aroma smokey yang unik pada kue ini, teksturnya juga cenderung lebih mudah lumer setelah digigit. Hm, sudah mulai kebayang ya seperti apa kenikmatannya?

Nah, kalau kamu tertarik untuk mencicipi kue lumpur bakar khas Cirebon, bisa lo datang ke Kue Lumpur Bakar Nyonya Eva. Lokasinya ada di Jalan Pecilon, Kecamatan Kedawung, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat. Di tempat ini, kamu bakal bisa mendapatkan kue lumpur bakar yang fresh dibuat langsung di dapurnya, Millens.

Kalau menurut pemilik kedainya Eva Sofiyanti, terdapat dua jenis pemanas yang dipakai dalam membuat kue lumpur bakar ini. Pemanas pertama adalah dari kompor yang bisa mematangkan bagian bawah kue. Selain itu, dipakai pula tungku yang memakai arang briket sebagai bahan bakarnya untuk mematangkan bagian atas kue.

Kue lumpur bakar khas Cirebon punya aroma smokey yang unik. (Detik/Ony Syahroni)

“Karena dipanaskan dari dua sisi, pematangan kue lumpurnya jadi sempurna. Nah, khusus untuk bagian atasnya dipanaskan dengan tungku arang. Alhasil, rasanya jadi smokey dan daging kuenya jadi lumer gitu. Dijamin puas pas mencicipinya,” ungkap Eva sebagaimana dilansir dari Kompas, Selasa (12/3/2024).

Memangnya, arangnya nggak bakal mengotori kuenya? Kalau ini, Eva menjamin nggak ada sisa pembakaran dari arang briket yang akan jatuh ke kue lumpur. Soalnya, tungku yang dipakai didesain khusus dan rapat agar nggak bikin kotor.

Karena rasanya yang nikmat dan terjamin kebersihannya inilah, Eva mengaku mampu menjual 200 hingga 400 kue lumpur bakar khas Cirebon dalam sehari. Padahal, harga kuenya sedikit lebih mahal dari kue lumpur biasa, yaitu Rp3.000 – Rp3.500. Tapi, yang namanya rasa dan kualitas memang nggak bisa bohong. Pelanggan dari wilayah Cierbon atau dari sekitar Cirebon seperti Majalengka, Indramayu, hingga Kuninggan terus berdatangan dan memesan kue di sana.

O ya, karena kue ini bisa bertahan sampai 12 jam dan bahkan bisa lebih lama jika ditempatkan di lemari pendingin, kamu bisa lo menjadikannya oleh-oleh jika pergi ke tempat rekan atau saudara yang ada di luar kota.

Gimana, tertarik untuk mencicipi langsung kue lumpur bakar khas Cirebon, Millens? (Arie Widodo/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Cantiknya Deburan Ombak Berpadu Sunset di Pantai Midodaren Gunungkidul

8 Nov 2024

Mengapa Nggak Ada Bagian Bendera Wales di Bendera Union Jack Inggris Raya?

8 Nov 2024

Jadi Kabupaten dengan Angka Kemiskinan Terendah, Berapa Jumlah Orang Miskin di Jepara?

8 Nov 2024

Banyak Pasangan Sulit Mengakhiri Hubungan yang Nggak Sehat, Mengapa?

8 Nov 2024

Tanpa Gajih, Kesegaran Luar Biasa di Setiap Suapan Sop Sapi Bu Murah Kudus Hanya Rp10 Ribu!

8 Nov 2024

Kenakan Toga, Puluhan Lansia di Jepara Diwisuda

8 Nov 2024

Keseruan Pati Playon Ikuti 'The Big Tour'; Pemanasan sebelum Borobudur Marathon 2024

8 Nov 2024

Sarapan Lima Ribu, Cara Unik Warga Bulustalan Semarang Berbagi dengan Sesama

8 Nov 2024

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024