BerandaKulinary
Kamis, 2 Agu 2023 11:23

Jajanan Langka, Penjual Kue Tempel Tegal Tinggal Dua

Salah seorang penjual kue tempel Tegal, Mamah Cun. (Ayotegal/Lilisnawati)

Meski peminatnya masih banyak, nyatanya jumlah penjual kue tempel Tegal yang legendaris hanya tinggal dua. Di mana saja kamu bisa membeli jajanan tradisional ini?

Inibaru.id – Kue tempel khas Tegal memang unik dan enak. Meski begitu, kini penjualnya hanya tinggal dua di sana. Saking sedikitnya penjual jajanan tradisional ini, banyak orang yang khawatir kue tempel bakal punah di masa depan.

Konon, penganan dengan kombinasi rasa manis dan gurih ini sudah eksis sejak Indonesia belum merdeka, Millens. Bahan-bahannya pun sangat khas jajanan tradisional, yaitu ketan, gula merah, pisang raja, dan kelapa. Kalau kamu menilik bentuk kue dan cara masaknya, sekilas bakal mengingatkanmu pada kerak telor.

O ya, di mana sih kamu bisa menemukan kue tempel ini? Yang pertama bisa kamu temui di lapak milik Meiwa yang ada di Jalan Veteran, Kota Tegal. Yang kedua adalah di lapak milik Mamah Cun yang bisa kamu temui di Jalan HOS Cokroaminoto, tepatnya di seberang City Walk.

Menurut keterangan Meiwa, meski jumlah penjualnya tinggal sedikit, penggemar kue tempel di Kota Tegal dan sekitarnya masih cukup banyak. Oleh karena itu, dia tetap memakai cara tradisional untuk memasaknya sebagaimana yang dilakukan leluhurnya saat membuka lapak kue ini pada 1940-an. Cara masak tradisional yang masih dipertahankan itu adalah dengan menggunakan arang. Hal itu membuat rasa kue tetap terjaga meski aromanya jadi sedikit sangit.

“Lebih baik pakai arang agar kue tempel nggak beraroma minyak tanah. Memang jadi lebih repot, tapi rasa kue tempel yang dijual jadi lebih enak,” ucap perempuan berusia 53 tahun tersebut sebagaimana dilansir dari Detik, Minggu (6/11/2022).

Sekilas, kue tempel mirip kerak telor. (Twitter/Infotegal)

Memangnya seperti apa sih cara membuat kue tempel ini? Pertama-tama, adonan ketan dipanaskan di atas wajan. Adonan tersebut kemudian diratakan dan diberi tambahan pisang raja dan gula merah. Setelah itu, kedua bahan tersebut juga ikut diratakan dengan cara ditekan. Adonan pun tinggal ditunggu sampai matang. Setelah itu, kue tinggal dilipat dan disajikan.

Terkait dengan harga, kue tempel ini nggak mahal kok. Per bijinya hanya dibanderol Rp7 ribu. Karena rasanya enak dan murah, wajar kalau lapak Meiwa nggak pernah sepi pembeli. Setiap hari, dia mampu menjual 50 sampai 100 kue tempel!

Kalau kamu pengin mencicipi kue tempel di Tegal, pastikan datang di waktu yang tepat, ya! Lapak milik Meiwa biasanya buka dari pukul 08.00 WIB sampai pukul 15.00 WIB. Sementara itu, lapak Mamah Cun buka lebih lama, yaitu dari pukul 08.00 WIB – 17.00 WIB.

Hm, wisata kuliner dengan mencicipi jajanan tradisional yang sudah sangat langka sepertinya sangat menarik. Semoga saja ada generasi berikutnya dari Mamah Cun ataupun Meiwa yang nantinya bisa meneruskan usaha kue tempel sehingga penganan ini nggak sampai punah. Setuju, Millens? (Arie Widodo/E10)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: