Inibaru.id – Siapa sih yang nggak kenal dengan tahu aci? Gorengan yang gurih sekaligus kenyal ini bisa dengan mudah kamu beli di pinggir jalan. Camilan khas Tegal ini juga biasanya berharga murah. Kamu bisa memakannya hingga kenyang tanpa perlu merogoh kocek dalam-dalam.
Tahu aci adalah penganan yang dibuat dari tahu kuning. Sebelum diolah, tahu yang biasanya memiliki bentuk segi empat ini dibelah secara diagonal menjadi dua bagian. Nah, di tengah-tengah bagian yang terbelah tersebut, diberi tambahan aci yang terbuat dari tepung kanji, daun kucai yang sudah dipotong-potong, dan sejumlah bumbu. Tahu tersebut kemudian digoreng sampai matang.
Lantas, seperti apa sih sejarah penganan yang cocok dijadikan lauk makan atau teman minum kopi ini? Ternyata, tahu aci diyakini sudah ada sejak masa penjajahan.
Semula Disebut sebagai Tahu Jengger
Cerita terkait penganan ini berasal dari sebuah desa yang ada di Kabupaten Tegal bernama Desa Adiwerna. Desa yang masuk di wilayah Kecamatan Adiwerna ini memang dikenal luas sebagai pusat produksi tahu di Tegal, Millens.
Tribunnews, Senin (6/3/2023) menulis, seorang pengusaha bernama Toerah Soetjanto mengetahui sejarah penganan yang dulu dikenal dengan nama lain tahu jengger tersebut.
“Sejak zaman dahulu, semua warga Desa Adiwerna punya usaha produksi tahu, tepatnya tahu gambir yang berbentuk kotak. Lalu, ada yang berinovasi membuat tahu aci,” ungkap laki-laki berusia 71 tahun yang masih mengelola Toko Tahu Murni miliknya tersebut.
Lantas, mengapa tahu aci dulu disebut dengan tahu jengger? Menurut Toerah, bentuk aci pada tahu aci mirip dengan jengger ayam jago. Nah, penyebutan tahu jengger hanya bertahan sampai dekade 1960-an. Setelah itu, warga mulai lebih sering menyebutnya sebagai tahu aci.
“Lama-lama sebutan tahu jengger hilang karena penyebutan tahu aci lebih mudah diingat,” tuturnya.
Menjadi Oleh-Oleh Khas Tegal
Sampai sekarang, tahu aci masih cukup populer di Tegal dan sekitarnya. Hal ini membuat penganan ini dijadikan oleh-oleh khas Tegal. Maka dari itu, jangan heran jika setiap kali ada libur panjang, toko-toko buah tangan khas Tegal bisa sampai kehabisan tahu aci yang diburu wisatawan. Apalagi, kini tahu aci mentah bisa diawetkan di dalam kulkas sehingga bisa digoreng kapan saja.
“Saya biasanya hanya memproduksi tahu aci sekitar 50-60 kilogram per hari. Tapi kalau libur lebaran, 100 kilogram bisa habis dalam sehari,” ungkap Zulfi, salah seorang penjual tahu aci di Kota Tegal sebagaimana dikutip dari Detik, (7/10/2022).
Untungnya, kamu nggak harus jauh-jauh ke Tegal kalau pengin mencicipi tahu aci. Di dekat tempatmu tinggal, pasti ada kan gerobak penjualnya, Millens? (Arie Widodo/E10)