Inibaru.id - Muhammad Imamudin nggak menyangka roda perekonomiannya kini tengah berada di atas. Berkat berjualan tahu aci di pinggir jalan, lelaki 31 tahun asal Tegal, Jawa Tengah itu berhasil memperbaiki kehidupannya. Tiap bulan dia bisa meraup omzet hingga ratusan juta rupiah.
Sejak memutuskan menjadi penjual tahu aci pada 2016, kehidupan Imam, sapaan akrabnya, memang berangsur membaik. Saat ini dia telah memiliki tiga cabang lapak tahu aci goreng berbentuk gerobak dorong yang semuanya tersebar di Pemalang.
Imam mengenang, sebelum sukses mengelola usaha gorengan khas Tegal ini, dia mengaku hanyalah pekerja serabutaan dengan penghasilan pas-pasan di Jakarta.
"Lulus sekolah pada 2009, saya merantau ke Ibu Kota, kerja jadi office boy. Setelah itu berganti-ganti, dari menjadi kuli bangunan sampai ikut orang jualan tahu bulat di kisaran Mangga Besar (Jakarta Barat)," ujar lelaki yang mengaku lulusan sekolah menengah kejuruan itu, Selasa (22/11/2022).
Pulang Kampung dan Berwirausaha
Pada 2015, Imam memilih pulang kampung dan mencoba peruntungan dengan menjadi penjual es di Kota Tegal. Namun, usahanya hanya bertahan enam bulan karena kurang begitu ramai pembeli, terlebih ketika memasuki musim penghujan.
Nggak lama setelahnya, Imam memutuskan untuk ikut temannya bantu-bantu berjualan tahu aci. Selama ikut temannya itulah Imam mulai mendalami cara membuat dan menjual tahu aci, hingga akhirnya memberanikan diri buka usaha tahu aci sendiri di Jalan RE Martadinata, Kabupaten Pemalang.
"Modalnya nekat, tapi saya berani karena tahu aci disukai semua kalangan dan tidak memandang musim hujan atau panas," kata Imam, lalu terbahak.
Awal-awal berjualan, dia mengaku hanya membawa sekitar 100 potong tahu. Jumlah itu secara konsisten terus ditambah seiring dengan semakin ramainya pelanggan yang datang. Nggak cukup satu gerobak, Imam mulai melebarkan sayap dengan membuka dua cabang lainnya.
"Satu cabang di Jalan Ahmad Yani dan satunya lagi di Beji (Kelurahan Beji, Kecamatan Taman)," papar Imam. "Yang Beji masih baru banget. Baru buka Iduladha (Juli 2022) lalu."
Untung Ratusan Juta
Imam mengungkapkan, lapak tahu aci pertamanya yang berlokasi di Jalan RE Martadinata saat ini mampu memasok 3.000 potong tahu setiap hari. Sementara, lapak cabang pertamanya yang ada di Jalan Ahmad Yani biasanya dibekali 700-800 potong tahu.
"Kalau yang di Beji, karena masih baru, hanya bawa 300 potong tahu per hari," aku lelaki yang mengaku menjual tahu aci gorengnya seharga Rp1.000 per potong tersebut.
Lalu, berapa besar keuntungannya? Menanggapi pertanyaan ini, Imam memilih tertawa. Setelah beberapa jenak, malu-malu dia mengatakan bahwa usahanya itu bisa menangguk omzet hingga ratusan juta rupiah saban bulan.
"Penghasilan kotor, bisa sampai ratusan juta rupiah per bulan. Kalau bersihnya, dihitung sendiri saja, Mas!" kelakar lelaki murah senyum ini.
Selama enam tahun menekuni usaha ini, menurut Imam, kunci sukses berjualan tahu aci terletak pada konsistensi rasa. Hal lain yang juga penting adalah sikap ramah ke pelanggan. Menurutnya, dua hal itulah yang bakal membawanya meraih mimpi besarnya, yakni buka cabang sebanyak-banyaknya.
"Mimpi saya ke depan adalah membuka cabang sebanyak-banyaknya, yang masih terganjal kurang tersedianya bahan baku tahu; mau ambil di tempat lain takut rasanya beda," keluhnya.
Banyak usaha kecil nggak bisa berkembang signifikan bukan karena keterbatasan modal, tapi ketersediaan bahan baku, seperti yang dialami Imam. Mm, semoga segera ada solusi yang membahagiakan deh! (Fitroh Nurikhsan/E03)