BerandaKulinary
Rabu, 13 Feb 2018 05:56

Kepincut Kesedapan Garang Asem Kudus

Kepincut Kesedapan Garang Asem Kudus

Garang asem khas Kudus (tribunnews.com)

Kalau mampir ke Kota Kretek Kudus, selain beli oleh-oleh si manis jenang kudus, kamu juga perlu mencicipi lauk khas ini. Rasanya menggugah selera: ya asam, ya pedas, dan spicy.

Inibaru.id – Dikenal sebagai Kota Kretek, Kudus punya makanan khas yang enak banget. Ya, garang asem. Bagi sebagian orang, garang asem memang masih terdengar asing. Apa sih garang asem itu?

Garang asem merupakan lauk yang masuk dalam golongan sup ayam kampung, tetapi dimasak dengan cara dibungkus daun pisang dengan beberapa bumbu dan tomat hijau sebagai rasa asam yang bikin segar. Dinamakan garang asem sebab merujuk pada cara memasaknya yang dibungkus daun pisang dan kemudian digarang atau dipanaskan.

Nggak hanya enak tapi juga menyehatkan. Konsep makanan dengan memakai daun pisang, berkuah tanpa santan yang rendah kolestrol, ditambah lagi dengan irisan belimbing wuluh yang  dapat menurunkan kolestrol dan juga tensi darah.

Oh ya, garang asem kudus berbeda dengan garang asem yang dibuat di kota-kota lainnya, Millens. Bedanya dalam pembuatannya. Kalau garang asem lainnya biasanya semua bumbu ditumbuk halus, garang asem kudus menggunakan bumbu yang diiris, rempah-rempah yang melimpah, dan potongan ayam kampung.

Baca juga:
Kue Apem, dari Simbol Kebersamaan sampai Sarana Penolak Balak
Ketika Kerang Kecil Bertemu Lontong di Jawa Timur

Untuk lebih jelasnya, berikut resep yang dikutip dari tribunnews.com (3/12/2014). Kamu perlu menyiapkan bahan-bahannya dulu, yaitu 1 ekor ayam yang dipotong jadi 12 bagian, 1500 cc santan, daun salam, 10 iris tipis lengkuas, 10 buah belimbing wuluh dipotong 1 cm, 3 buah tomat hijau dipotong-potong, jahe untuk mengurangi bau amis pada ayam, daun serai, garam secukupnya, dan daun pisang untuk membungkus. Kemudian untuk bumbunya yaitu 6 butir bawang merah, iris tipis 5 siung bawang putih, iris tipis 5 cabai merah besar dipotong serong, 5 cabai hijau besar dipotong serong.

Nah, cara membuatnya yaitu tumis bumbu iris hingga harum, masukkan santan, ayam, garam, gula, daun salam, lengkuas, jahe dan serai. Masak sampai ayam lumayan empuk. Sediakan daun pisang cukup tebal, masukkan ayam bersama kuahnya. Kemudian tambahkan irisan belimbing wuluh, tomat hijau, dan cabai rawit. Kukus selama kurang lebih 15 menit.

Begitu membuka bungkusan daun pisang, akan terkuar aroma segar dari aneka rempah dan bumbu yang begitu menusuk hidung. Benar-benar menggugah selera. Daging ayamnya pun empuk hingga tulang, dipadu dengan keasaman tomat hijau, belimbing wuluh, dan cabai pedasnya bikin nafsu makan bertambah. Begitupun kuahnya, rasa asam, pedas, dan gurih berpadu dalam takaran yang sempurna. Sobat Millens tertarik untuk  mencobanya di rumah?

Eh tapi, usut punya usut, nggak sembarang orang bisa memasak garang asem, lo. Selain butuh insting menakar bumbu, teknik yang digunakan pun nggak sembarangan, terutama cara membungkus dengan daun pisangnya butuh keterampilan banget deh biar nggak bocor.

Baca juga:
Brekecek, Kepala Ikan Berbumbu dari Cilacap
Dodol Nanas Jambi, Asam, Manis dan Kenyal-kenyil

Tapi kamu nggak perlu khawatir. Untuk menikmatinya, kamu bisa datang langsung ke rumah makan Sari Rasa di Jalan Agil Kusumadya, Kudus. Rumah makan yang telah berusia lebih dari 40 tahun ini  terkenal di kalangan pencinta kuliner sebagai penyaji garam asem yang segar nan pedas.

Soal rasa nggak perlu ditanyakan lagi, dijamin mantap. Seperti yang ditulis tribunnews.com (3/12/2014) awal 2014 lalu, Sari Rasa kedatangan tamu istimewa, yakni Presiden SBY dan ibu negara Ani Yudhoyono. Berkat cerita mengenai kelezatan garang ayam khas warung Sari Rasa Kudus rupanya masuk ke telinga Pak Susilo Bambang Yudhoyono saat masih menjabat sebagai presiden. Kepala negara penasaran juga untuk mencicipinya. Hmm Sobat Millens juga pasti penasaran, kan? (SR/SA)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Alunan Musik Yogyakarta Royal Orchestra yang Menyatu dengan Suara Laju Kereta di Stasiun Tugu Jogja

10 Apr 2025

Sudahi Kontrak di Red Sparks, Megawati akan Dirindukan Penggemar Voli di Korea

10 Apr 2025

Kuda yang Jadi 'Kambing Hitam' atas Bau Pesing di Kawasan Malioboro Jogja

10 Apr 2025

Menghidupkan Kembali Hewan Punah: Mungkinkah Etis?

10 Apr 2025

Forum Senayan Peduli Jateng Perdana Digelar, Ketua DPRD Sumanto: Sinergi Kunci Kemajuan Daerah

10 Apr 2025

Benahi Layanan BRT Semarang, Pemkot Segera Atasi 'Cumi Darat' dan Perbaiki Shelter

10 Apr 2025

Menteri Maruarar: Program Rumah Subsidi untuk Jurnalis Bukan untuk Membungkam Kritik

10 Apr 2025

Lolongan dari Masa Lalu; Dire Wolf Lahir Kembali lewat Rekayasa Genetika

10 Apr 2025

Pijar Park Kembali Jadi Destinasi Wisata Keluarga Terfavorit di Kudus selama Libur Lebaran

10 Apr 2025

Seniman Penuh Talenta Berumur Panjang Itu Kini Berpulang; Titiek Puspa Namanya!

11 Apr 2025

Sejarah Getuk Goreng Sokaraja; Tercipta karena Nggak Disengaja

11 Apr 2025

Kabar Lelayu: Pemilik Lekker Paimo Semarang Meninggal Dunia

11 Apr 2025

Prosesi Buka Luwur Makam Ratu Kalinyamat Diiringi Lantunan Doa untuk Kemajuan Jepara

11 Apr 2025

Mengapa Manusia Terobsesi Umur Panjang? Antara Takut Mati dan Cinta Hidup

11 Apr 2025

Sesaji Rewanda; Ketika Para Monyet Goa Kreo Juga Diberi 'Angpao' saat Lebaran

11 Apr 2025

Dua Manusia Kloning yang Saling Bekerja Sama dalam 'Mickey 17'

11 Apr 2025

BMKG: Seminggu ke Depan, Ada Potensi Hujan Lebat dan Angin Kencang di Indonesia

11 Apr 2025

Ihwal Mula Kampung Larangan di Sukoharjo, 'Zona Merah' yang Pantang Dimasuki Bumiputra

12 Apr 2025

Lagu "You'll be in My Heart" Viral; Mengapa Baru Sekarang?

12 Apr 2025

Demi Keamanan Data Pribadi, Menkomdigi Sarankan Pengguna Ponsel Beralih ke eSIM

12 Apr 2025