BerandaKulinary
Selasa, 12 Agu 2019 17:33

Yangko, Suguhan Para Raja Mataram yang Kini Membumi

Yangko. (Danadesa)

Sebelum dikonsumsi masyarakat dan menjadi oleh-oleh para wisatawan, yangko dulunya menjadi makanan para raja Mataram. Lantas, bagaimana kuliner ini "turun kelas"?

Inibaru.id – Selain terkenal sebagai pusat kerajinan perak, kawasan Kotagede di DI Yogyakarta juga terkenal sebagai pusat oleh-oleh yangko. Yap, selain bakpia, kue tradisional ini memang menjadi salah satu makanan yang diburu banyak wisatawan. Rasanya yang manis dengan tekstur yang kenyal bikin sebagian orang ketagihan.

Sebelum menjadi makanan rakyat, yangko rupanya punya sejarah yang menarik. Konon, di masa lampau makanan ini hanya menjadi suguhan para raja Mataram. Perlu kamu tahu, Kotagede dulu merupakan pusat Kerajaan Mataram.

Kala itu, nggak semua lapisan masyarakat bisa menikmati yangko karena kue ini dijual dengan harga yang sangat mahal.

Yangko menggunakan kelapa sebagai campurannya. (Twitter)

Menelusuri sejarahnya lebih jauh, nama “yangko” dipercaya berasal dari kata “kiyangko”. Namun, karena dianggap cukup ribet untuk lidah orang Jawa, kue ini lantas disebut yangko saja. Pada 1921, seorang lelaki bernama Mbah Ireng mulai menjual kue ini untuk masyarakat. Kini, usahanya dilanjutkan oleh Prapto, cucu buyut Mbah Ireng.

Hm, kini yangko juga dibuat di beberapa tempat di luar Kotagede. Kamu yang pengin merasakan enaknya kue ini bisa membelinya secara daring juga, lo. Yuk, borong yangko dan majukan kuliner tradisional Indonesia! (IB10/E03)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakal Diisi Siswa Pintar dan Berprestasi, Apa Itu SMA Unggulan Garuda?

17 Jan 2025

Mencari Tahu Sejarah Nama Kecamatan Kunduran di Blora

17 Jan 2025

204 Pendaftar Pelatihan Keterampilan Gratis di BLK Rembang, Bakery Jadi Kejuruan Favorit

17 Jan 2025

Fenomena 'Sad Beige Mom', Benarkah Warna Netral Bisa Mempengaruhi Perkembangan Anak?

17 Jan 2025

Mulai Hari Ini, Kamu Bisa Wisata Perahu di Kali Pepe di Gelaran Grebeg Sudiro Solo!

17 Jan 2025

'Asura', Serial Keluarga Terbaru dari Koreeda Hirokazu

17 Jan 2025

Memasak Wajik untuk Hajatan; Lelaki Mengaduk, Perempuan Meracik

17 Jan 2025

Setelah Jadikan Ratu Kalinyamat sebagai Pahlawan Nasional, Apa Langkah Lestari Moerdijat Selanjutnya?

17 Jan 2025

Untuk Mental yang Lebih Sehat, Ayo Lakukan Decluttering di Rumah!

18 Jan 2025

BPS: Pengeluaran Harian Lebih dari Rp20 Ribu Nggak Tergolong Orang Miskin

18 Jan 2025

Swedia Kembali Gunakan Buku Cetak untuk Pendidikan

18 Jan 2025

Jalan Kaki Seru bareng Komunitas Mlaku Magelang

18 Jan 2025

Lebih Nyaman, Tiga KA di Daop 4 Semarang Beroperasi dengan Sarana Terbaru

18 Jan 2025

Memahami 'Dark Feminine Energy'; Apakah Baik Dimiliki Perempuan?

18 Jan 2025

Sajian Khas Imlek, Berapa Lama Kue Keranjang Bisa Awet?

19 Jan 2025

Membesuk Penjara Mlaten Semarang, si Tua Renta yang Sekarang Malih Rupa

19 Jan 2025

Mengapa Saat Hujan Kita Pengin Makan Mi Kuah?

19 Jan 2025

Healing Seru dengan Main ke Green Kayen Yogyakarta

19 Jan 2025

Tangan Istimewa Rory Delap dan Pratama Arhan di Dunia Sepak Bola

19 Jan 2025

Menilik Tradisi Nyadran Rejeban Plabengan di Lereng Gunung Sumbing

19 Jan 2025