BerandaKulinary
Jumat, 23 Jun 2022 13:32

Cabuk Rambak, Kuliner yang Hanya Bisa Kamu Temui di Solo

Cabuk rambak, kuliner khas Solo. (Travel.tribunnews.com/Satyawinnie)

Kalau main ke Kota Surakarta atau Solo, coba deh cicipi cabuk rambak dan ketan bubuk juruh. Kuliner itu hanya bisa kamu temui di sana, lo.

Inibaru.id – Nggak hanya serabi atau selat solo, sebenarnya ada banyak sekali kuliner khas Kota Surakarta. Salah satu yang menarik adalah cabuk rambak. Seperti apa sih kuliner yang satu ini?

Kamu bisa menemukan cabuk rambak di penjual nasi liwet yang berjejer di Jalan Yos Sudarso saat malam hari. Biasanya, porsinya kecil karena memang dibuat agar nggak bikin kenyang. Jadi ya, cabuk rambak ini mirip seperti camilan.

“Ini kuliner khas Solo. Di tempat lain nggak ada,” jelas penjual nasi liwet dan cabuk rambak Bu Warni, Rabu (22/10/2014).

Cabuk rambak sebenarnya adalah penganan yang terdiri atas irisan ketupat yang diberi saus yang terbuat dari wijen dan kelapa parut sangrai. Warna sausnya kecokelatan. Selain itu, kamu juga bisa menemukan karak, jenis kerupuk dari bahan nasi sebagai pelengkap. Bisa dibayangkan bukan seperti apa rasanya? Yap, gurih dan nikmat!

Nama cabuk rambak berasal dari ‘cabuk’ yang berarti wijen, salah satu bahan saus kecokelatan, dan 'rambak', kerupuk dari kulit sapi atau kulit kerbau. Jadi ya, sebelum diganti dengan karak, dulu pelengkapnya adalah rambak. Alasan penggantian ini sih karena harga rambak sudah semakin mahal, Millens.

Ketan bubuk juruh. (Cookpad)

Selain cabuk rambak yang biasanya disajikan dengan pincuk daun pisang, Bu Warni ternyata juga menyediakan kuliner tradisional legendaris lainnya, lo. Kamu juga bisa mencicipi ketan bubuk juruh.

Ketan bubuk juruh berupa beras ketan yang diberi tambahan bubuk kedelai serta parutan kelapa dan kemudian disiram dengan juruh atau gula merah leleh. Soal rasa, pasti manis dan bikin ketagihan deh.

Sensasi renyah saat mencicipi bubuk kedelainya juga bikin ketan bubuk juruh jadi semakin istimewa. Jadi, nggak ada salahnya sih mengonsumsinya bersamaan dengan cabuk rambak. Kan sama-sama camilan.

O ya, kalau kamu penasaran dengan cabuk rambak atau ketan bubuk juruh, nggak perlu merogoh kocek dalam-dalam kok. Satu porsi dari masing-masing penganan khas Solo ini nggak bakal mencapai Rp 10 ribu. Ada juga yang bahkan masih menjualnya dengan harga Rp 5 ribu – Rp 6 ribu, lo.

Kalau kamu mencarinya di Pasar Gede Solo, juga bakal bisa menemukan cabuk rambak saat pagi hari. Harganya, juga nggak jauh beda dari yang disediakan di penjual nasi liwet Jalan Yos Sudarso. Tetap murah dan bikin puas!

Jadi, kapan nih kita kulineran di kota Solo, Millens? (Wik, Sur, Cnn/IB09/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024