BerandaKulinary
Kamis, 17 Mei 2023 18:34

Benarkah Perkedel Adalah Akronim dari Persatuan Kentang dan Telur?

Perkedel, persatuan kentang dan telur. (Shutterstock/Aris Setya)

Kamu pasti pernah mendengar informasi yang menyebut perkedel sebagai akronim dari persatuan kentang dan telur. Tapi, ada yang menyebut penganan ini asalnya dari Belanda. Sebenarnya, mana yang benar?

Inibaru.id – Kamu pasti sudah akrab dengan lauk bernama perkedel, Millens. Nggak hanya dimasak sendiri, perkedel bisa kamu beli di warung. Yang menarik, banyak orang yang menyebut nama penganan ini sebagai singkatan dari persatuan kentang dan telur. Meski kesannya asal-asalan, nyatanya perkedel memang terbuat dari kedua bahan itu.

Tapi, bukan berarti memang penamaan perkedel berasal dari akronim tersebut. Nyatanya, perkedel adalah penganan versi Nusantara yang terinspirasi dari penganan barat dengan nama yang hampir mirip, yaitu frikadelle atau frikadel. Hal ini diungkap dalam buku berjudul Rijstaffel: Budaya Kuliner di Indonesia Masa Kolonial 1870-1942 yang dibuat oleh pakar kuliner Fadly Rahman, tepatnya pada halaman 77.

Pada buku tersebut, terungkap bahwa frikadelle juga dibuat dari bahan yang sama dengan perkedel, yaitu kentang yang dihaluskan. Tapi, frikadelle juga memiliki bahan lain berupa daging cincang yang terbuat dari daging sapi, daging babi, atau daging ikan.

Mengingat Indonesia punya kaitan sejarah erat dengan Belanda, kita pasti akan langsung berpikir bahwa frikadelle yang dimaksud berasal dari Negeri Kincir Angin.

Hal ini memang benar adanya. Tapi, frikadelle sebenarnya nggak hanya milik Belanda. Penganan ini lazim ditemui di Belgia, Jerman, Denmark, Austria, Polandia, dan Swedia.

Frikadelle, penganan yang jadi inspirasi pembuatan perkedel. (Craftbeering)

Diperkirakan, penganan ini tercipta pada abad ke-17 di Jerman, Millens. Meski begitu, menurut sejarawan dari Museum Ullen Sentalu Yosef Kelik, ada versi lain yang ditulis di buku Aarsrivale, Scheldkarbonades en Terminale Baden buatan Eqoud Sanders yang menyebut frikadelle sudah ada seabad sebelumnya di Belanda

Lantas, kok bisa akhirnya frikadelle ini sampai ke Indonesia? Tentu saja karena orang-orang Eropa yang tinggal di Nusantara pada masa kolonial memperkenalkannya ke masyarakat lokal. Tapi, karena keterbatasan daging pada masa itu, bahan dan cara pembuatan frikadelle pun kemudian diubah.

Jumlah kentang yang dipakai ditambah, sementara bahan daging cincang diganti menjadi telur. Meski begitu, sebenarnya sampai sekarang juga masih ada perkedel yang dibuat dengan sedikit tambahan daging cincang.

Nggak hanya perubahan pada bahan pembuatannya, nama frikadelle juga ikut berubah. Maklum, lidah orang Nusantara pada saat itu cukup kesulitan menyebutkan namanya dan akhirnya menyebutnya dengan versi lebih lokal, yaitu perkedel atau bergedel.

Jadi, kamu sudah tahu kan sejarah asli dari penamaan perkedel di Indonesia, Millens?

Tapi, kalau ada orang yang masih bersikukuh jika perkedel adalah singkatan dari persatuan kentang dan telur, nggak usah didebat. Soalnya, kalau dipikir-pikir, singkatan itu nggak salah juga jika kita menilik bahan utama dari penganan tersebut. Setuju? (Arie Widodo/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Jelang Tahun Baru, BNN Operasi Yustisi, 19 Orang Positif Narkoba

31 Des 2024

Cerita Orang-Orang yang Justru Menjauh dari Keramaian Malam Tahun Baru

31 Des 2024

Warna-Warna yang Bakal Jadi Tren di Tahun 2025

31 Des 2024

Urumqi di Tiongkok, Kota Terjauh dari Lautan di Seluruh Dunia

31 Des 2024

Anker Lega, Tiket Kereta Api Nggak Kena PPN 12 Persen

31 Des 2024

Tugu Lilin Gumilir Resmi Jadi Landmark Baru Cilacap yang Melambangkan Cahaya dan Energi

31 Des 2024

Resolusi Tahun Baru, Pentingkah untuk Hidup Kita?

31 Des 2024

Jokowi dalam Jajaran Tokoh Terkorup di Dunia

1 Jan 2025

Menko Pangan Zulhas: 2025, Bulog akan Serap Hasil Pertanian Indonesia

1 Jan 2025

Untuk Perikanan Jateng, Menteri KKP Revitalisasi Tambak di Pantura Jawa

1 Jan 2025

Tahun Baru 2025, Begini Tantangan Berat Pers di Masa Depan Menurut Dewan Pers

1 Jan 2025

Tentang Dua Film 'Last Letter' yang Digarap Seorang Sutradara

1 Jan 2025

Libur Sekolah Selama Ramadan 2025; Mendikdasmen: Belum Jadi Keputusan

1 Jan 2025

AQ, Faktor Penting Penentu Kesuksesan Selain IQ

1 Jan 2025

Pemerintah Revisi Aturan PPN 12 Persen, Apa yang Terjadi?

1 Jan 2025

Kata Guru dan Orang Tua Siswa tentang Rencana UN yang Akan Diadakan Kembali

2 Jan 2025

Ttangkkeut, Tempat Warga Korea Melihat Matahari Terbit Pertama di Awal Tahun

2 Jan 2025

YOLO; Filosofi Hidup Sekali yang Memacu Kebahagiaan Plus Risiko

2 Jan 2025

Ada Sampah di Planet Mars, Arkeolog: Jangan Dibuang tapi Dilestarikan!

2 Jan 2025

Hari Pertama 2025: KAI Daop 4 Semarang Berangkatkan 25 Ribu Penumpang, Paling Banyak di Stasiun Tawang

2 Jan 2025