Inibaru.id – Apa kamu pernah mendengar rijsttafel, Millens? Mungkin banyak di antara kamu yang nggak terlalu akrab dengan istilah ini. Rijsttafel yaitu jamuan makan ala Hindia-Belanda yang muncul pada zaman kolonial.
Jamuan gaya rijsttafel ini diciptakan para penjajah untuk menjamu tamu sekaligus memamerkan kekayaan budaya negeri jajahannya. Rijsttafel juga biasa dimunculkan ketika pesta atau perayaan.
Jamuan ini biasanya terdiri atas berbagai hidangan dalam porsi kecil. Mirip-mirip konsep kuliner Padang gitu deh. Yap, rijsttafel ini memang terinspirasi dari sana. Bedanya, dalam rijsttafel, kamu bisa menemukan makanan-makanan yang berasal dari berbagai daerah. Jadi, para mener Belanda ini bisa menikmati banyak makanan khas dalam satu waktu.
Melansir Merdeka (17/8/2015), rijsttafel ini kebalikan dengan jamuan ala Barat yang menyajikan makanan satu persatu, mulai dari makanan pembuka, menu utama, dan makanan penutup.
Sebagai informasi, rijsttafel Indonesia ditetapkan sebagai warisan budaya takbenda Belanda lo. Begitulah informasi yang dikutip dari Detik (20/11).
O ya, dalam bahasa Belanda, rijsttafel berarti 'meja nasi'. Istilah ini berkembang di Indonesia sejak abad ke-19.
Seperti yang pernah disampaikan Sejarawan sekaligus chef, Wira Hardiyansyah. "Abad ke-19 saat itu banyak orang Belanda tinggal di Indonesia dan mayorita adalah pria," tuturnya.
Para lelaki tersebut kebanyakan hidup sendiri karenanya mereka merasa kesulitan dalam kehidupan sehari-hari, termasuk saat hendak makan. Karena itu, para pengawal menyajikan makanan untuk mereka dengan menu Nusantara.
Jenis Makanan
Beberapa jenis makanan yang dihidangkan dalam rijsttafel Indonesia ini adalah rendang, ikan pedis, tahu kecap, sambal goreng telor, sambal kacang goreng, dan rujak. Nggak lupa disediakan nasi atau mi sebagai makanan pokok.
Kini rijsttafel Indonesia justru dijadikan warisan budaya takbenda oleh Belanda. Ini ditetapkan oleh yayasan Inventarisasi Warisan Takbenda Belanda (15/11).
"Warisan takbenda ini merupakan bagian dari sosial budaya masyarakat yang berakar pada sejarah Hindia Belanda," ujar Inventaris seperti dikutip dari NL Times (15/11).
Dalam artikel tersebut, Inventaris juga mengatakan bahwa rijsttafel Indonesia telah diwariskan selama bertahun-tahun dari generasi ke generasi. Hal ini termasuk keterampilan dan persiapannya.
Eits, bukan cuma rijsttafel Indonesia, kuliner papeda khas Indonesia Timur juga menjadi bagian dari warisan budaya takbenda di Belanda.
Sekarang, kamu mungkin jarang menemukan jamuan bergaya rijsttafel ini. Kumparan (3/2/2019) menulis, budaya ini memang sengaja dihilangkan setelah Indonesia merdeka. Maklum, pemusnahan ini dianggap menjadi upaya nasionalisme.
Hm, betewe, kamu suka nggak nih kalau bertamu disuguhi jamuan ala rijsttafel, Millens? (Siti Zumrokhatun/E07)