BerandaHits
Rabu, 31 Des 2024 10:30

Cerita Orang-Orang yang Justru Menjauh dari Keramaian Malam Tahun Baru

Ilustrasi: Ternyata banyak orang yang memilih untuk menghindari keramaian Tahun Baru. (Getty Images/Nikada)

Sejumlah orang menjauh dari keramaian malam tahun baru yang biasanya dirayakan dengan gegap gempita. Apa saja ya yang mereka lakukan untuk menikmati malam pergantian tahun?

Inibaru.id – Waktu baru menunjukkan 05.45 WIB di hari terakhir 2024. Tapi Alun-alun Bandungan, Kabupaten Semarang sudah dipenuhi dengan banyak orang. Nggak hanya sepeda motor dan mobil yang berjejeran dan menunjukkan kalau sebagian besar pengunjung berasal dari luar kota, tapi terlihat juga banyak orang berjalan kaki dari hotel terdekat untuk datang ke sana.

Di Alun-Alun Bandungan yang berkontur miring tersebut, pemandangan alamnya memang menakjubkan. Gunung Merbabu, Telomoyo, dan Andong terlihat jelas. Rawa pening yang ada persis di bawah sekumpulan gunung tersebut juga memantulkan cahaya matahari pagi yang hangat. Wisatawan banyak yang mengambil foto sebelum wisata kuliner di sekitar alun-alun yang sudah dipenuhi dengan puluhan penjaja makanan.

Salah seorang dari sekian banyak pengunjung hotel untuk berlibur Nataru adalah Andri Novianto. Bersama dengan istri dan dua anaknya, dia sudah memesan hotel di Bandungan jauh-jauh hari. Alasannya hanya sesederhana pengin melihat pemandangan Alun-Alun Bandungan yang indah, merasakan suhu udara yang sejuk dan bersih, serta menikmati ketenangan yang nggak dia dapatkan di rumahnya yang ada di kawasan Tlogosari, Kota Semarang.

Sebenarnya, dia juga tahu kalau Bandungan bakal jadi salah satu titik keramaian malam Tahun Baru 2025 dan pasti akan dijejali wisatawan dari berbagai wilayah jelang detik-detik pergantian tahun. Tapi, baginya hal ini nggak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan suasana pergantian tahun yang dia rasakan sebelumnya di dekat rumahnya.

“Pas malam Tahun Baru kita cuma mau di penginapan. Paling ramainya ya pas itu saja. Besoknya kita bisa mendapatkan ketenangan seperti sekarang ini,” ucapnya saat saya temui di Alun-alun Bandungan, Selasa pagi (31/12/2024).

Pemandangan Rawa Pening dan Gunung Merbabu dari Alun-Alun Bandungan. (Kompas/Anggara Wikan Praasetya)

Beda dengan Andri yang sampai effort memesan hotel di kawasan pegunungan demi menikmati ketenangan pada tahun baru, pekerja kantoran Arhan dan Annisa memilih untuk tetap di kamar kos mereka masing-masing yang nggak jauh dari Jalan Imam Bonjol, Kota Semarang. Mereka lebih memilih untuk beristirahat dengan tenang selagi punya kesempatan libur beberapa hari.

“Sebenarnya kalau mau jalan ke kawasan Tugu Muda bisa ya. Dulu pas masih kuliah juga pernah ikut bakar-bakaran sama teman pas malam tahun baru. Tapi kayaknya semakin tua jadi semakin malas melihat keramaian. Mau pulang kampung juga nanggung karena Jumat sudah kerja lagi. Jadi mending di kamar kos saja, tidur seperti biasa,” ucap keduanya bergantian saat istirahat makan siang di tempat kerjanya, Selasa (31/12).

Selain demi menghindari keramaian, faktor cuaca juga jadi alasan sejumlah orang untuk memilih untuk nggak ngapa-ngapain pas malam tahun baru. Hal inilah yang diungkap Bagus, ASN sebuah kementerian di Jakarta yang sudah mendaki belasan gunung di berbagai pulau di Indonesia. Jika pada momentum tahun baru ini biasanya puncak gunung dipenuhi para pendaki, dia justru memilih untuk menghindarinya.

“Musim hujan bakal bikin pendakian jadi lebih berat. Apalagi, pasti gunung juga dipenuhi pendaki. Belum tentu juga bisa melihat matahari pertama tahun baru karena terkadang di puncak gunung malah berkabut. Jadi ya saya di kos saja,” ucapnya via pesan WhatsApp, Senin (30/12).

Yap, nggak semua orang ternyata antuasias dengan perayaan tahun baru dengan berbagai alasannya masing-masing. Kalau kamu sendiri, tetap pengin merayakannya di luar rumah atau bergabung dengan orang-orang, Millnes? Atau kamu justru menepi untuk mencari ketenangan? (Arie Widodo/10)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: