inibaru indonesia logo
Beranda
Kulinary
Nggak Manis, Gudeg Bu Mari Solo Melegenda Berkat Rasa Pedas
Minggu, 14 Mei 2023 08:00
Penulis:
Arie Widodo
Arie Widodo
Bagikan:
Gudeg Bu Mari Solo punya cita rasa dominan pedas. (Travelingyuk/Fisca Tanjung)

Gudeg Bu Mari Solo punya cita rasa dominan pedas. (Travelingyuk/Fisca Tanjung)

Kebanyakan gudeg punya cita rasa manis. Tapi, Gudeg Bu Mari Solo justru punya cita rasa dominan pedas. Seperti apa sih kisah gudeg yang melegenda ini?

Inibaru.id – Kebanyakan warung gudeg baru buka pada malam hari. Di Yogyakarta, banyak yang bahkan baru buka pada tengah malam. Hal serupa bisa kamu temui di Warung Gudeg Bu Mari Solo yang buka dari pukul 17.00 WIB sampai subuh.

Nggak hanya jam bukanya yang nggak biasa, warung ini melegenda karena sudah eksis sejak 60 tahun silam. Saking populernya warung gudeg yang satu ini, pelanggannya nggak hanya berasal dari wilayah Solo dan sekitarnya saja, melainkan juga dari Jawa Timur, Jabodetabek, hingga dari Kalimantan.

“Warungnya bakal sangat ramai pas akhir pekan atau tanggal merah. Kalau pas libur Lebaran, kebanyakan yang datang dari luar kota,” ungkap salah seorang pengelola Warung Gudeg Bu Mari Solo, Atik, sebagaimana dikutip dari Kompas, (14/6/2016).

Terkait dengan jam bukanya yang sampai subuh, saudari Atik yang juga mengelola warung ini, Yeni mengaku pada jam-jam itulah, pelanggan selalu datang.

“Ya memang ramainya pada jam-jam segitu. Kami pun akhirnya istirahatnya pas pagi hari,” ujar Yeni sebagaimana dilansir dari Mojok, Minggu (7/5/2023).

Warung Gudeg Bu Mari Solo buka dari pukul 17.00 WIB sampai subuh. (Mojok/Novali Panji Nugroho)
Warung Gudeg Bu Mari Solo buka dari pukul 17.00 WIB sampai subuh. (Mojok/Novali Panji Nugroho)

Salah satu alasan mengapa warung gudeg ini bisa sampai digemari banyak orang adalah cita rasanya yang berbeda dari warung gudeg pada umumnya. Di Solo dan Yogyakarta, gudeg biasanya memiliki cita rasa yang cenderung manis. Tapi, khusus untuk gudeg di warung ini, cita rasa yang paling kuat justru pedas.

Rasa pedasnya berasal dari kuah sambal goreng yang pasti bakal kamu temui di setiap piring nasi gudeg yang kamu pesan. Kalau kamu masih menganggap sensasi pedasnya kurang, tersedia cabai merah mentah yang bisa kamu santap, lo.

Terkait dengan rasa gudeg yang pedas, Yeni mengaku cita rasa ini muncul akibat eksperimen ibunya, Bu Mari puluhan tahun silam. Menurutnya, ibunya pengin membuat eksperimen yang bikin orang nggak mudah bosan dengan gudeg.

“Kalau manis terus kan bikin eneg. Makanya di sini pedas, biar bisa dinikmati,” ungkapnya.

Gudeg Bu Mari Solo bisa kamu temui di jalan Gatot Subroto. Per porsi gudeg yang dijual di warung ini dengan banderol Rp18 ribu sampai Rp20 ribu. Selain gudeg, kamu juga bisa menemui olahan ceker dan bubur di warung tersebut.

Gimana, tertarik mencicipi sensasi pedas yang menantang saat makan Gudeg Bu Mari Solo, Millens? (Arie Widodo/E05)

Komentar

inibaru indonesia logo

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

Social Media

A Group Partner of:

medcom.idmetrotvnews.commediaindonesia.comlampost.co
Copyright © 2024 Inibaru Media - Media Group. All Right Reserved