BerandaKulinary
Minggu, 18 Jul 2020 17:40

Akulturasi Budaya Jawa dan Tionghoa Dalam Semangkuk Wedang Ronde

Wedag ronde. (Fajar)

Meski sangat populer di Indonesia, wedang ronde ternyata adalah hasil akultrasi kuliner Tiongkok dan Jawa. Lalu, bagaimana perjanan wedang ronde hingga bisa kita nikmati sekarang?

Inibaru.id – Wedang khas yang terdiri atas kuah jahe serta isian berupa ronde dan pelengkap lainnya ini cocok banget disantap untuk melawan udara dingin. Apalagi, kuliner satu ini nggak sulit ditemukan di Indonesia.

Dari pedagang kaki lima hingga restoran, wedang ronde jadi minuman yang nggak pernah kehilangan penggemarnya. Namun, di balik kepoppulerannya, banyak yang salah kaprah tentang asal mulanya.

Jika kamu menganggap wedang hangat ini asli dari Jawa, mungkin kamu perlu berpikir ulang. Yap, kendati ronde terlihat khas Jawa, anggapan itu rupanya keliru. Bahkan, konon minuman tersebut nggak berasal dari negeri ini.

Nggak susah mencari penjual ronde. (Inibaru.id/ Isma Swastiningrum)

Jongkie Tio, pemilik Restoran Semarang, yang kerap jadi rujukan obrolan tentang kuliner lawas di Kota Lunpia, dalam sebuah wawancara dengan Inibaru.id pernah mengatakan bahwa ronde merupakan kuliner akulturasi Tiongkok dan Jawa.

Menilik sejarahnya, wedang ronde kali pertama populer di wilayah Solo dan dan Salatiga. Seperti kata Jongkie, ronde merupakan percapuran antara dua budaya. Pada dasarnya, wedangan hangat ini berasal dari Tiongkok, dengan sebutan dongzi atau tangyuan.

Tangyuan bermakna bola bulat dalam sup. Jauh dari rasa wedang ronde yang kini populer, tangyuan punya berbagai cara penyajian. Di Tiongkok Utara, bola-bola tangyuan bercita rasa manis dengan isian pasta kacang, gula, dan wijen.

Sementara, di Tiongkok Utara, bola-bola tangyuan berisi daging yang tentu saja punya cita rasa gurih.

Wedang ronde cocok dinikmati kala udara dingin. (IDN Times)

Seiring banyaknya pedagang Tionghoa yang datang ke Indonesia, minuman ini pun mulai dikenal. Dengan memodfikasinya menjadi kuah berbahan dasar jahe dan gula jawa, minuman ini dengan cepat menjadi populer di lidah masyarakat lokal.

Kini, ronde hasil akultirasi tersebut bisa kita temui dengan cita rasa khas Indonesia: kuahnya manis dengan sedikit pedas jahe. Serta, ada bola-bola tepung ketan berisi pasta kacang yang nagih.

Berbagai kondimen berupa agar-agar, kolang kaling hingga kacang sangrai juga jadi pelengkap yang sempurna! Hm, saat malam tiba, dingin-dingin, memang paling asyik minum wedang ronde! (IB27/E03)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Cantiknya Deburan Ombak Berpadu Sunset di Pantai Midodaren Gunungkidul

8 Nov 2024

Mengapa Nggak Ada Bagian Bendera Wales di Bendera Union Jack Inggris Raya?

8 Nov 2024

Jadi Kabupaten dengan Angka Kemiskinan Terendah, Berapa Jumlah Orang Miskin di Jepara?

8 Nov 2024

Banyak Pasangan Sulit Mengakhiri Hubungan yang Nggak Sehat, Mengapa?

8 Nov 2024

Tanpa Gajih, Kesegaran Luar Biasa di Setiap Suapan Sop Sapi Bu Murah Kudus Hanya Rp10 Ribu!

8 Nov 2024

Kenakan Toga, Puluhan Lansia di Jepara Diwisuda

8 Nov 2024

Keseruan Pati Playon Ikuti 'The Big Tour'; Pemanasan sebelum Borobudur Marathon 2024

8 Nov 2024

Sarapan Lima Ribu, Cara Unik Warga Bulustalan Semarang Berbagi dengan Sesama

8 Nov 2024

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024