BerandaKomunitas
Rabu, 25 Jul 2017 09:38

Mengenal Esperanto, Bahasa Kesatuan Dunia

Esperanto ( Foto: www.ikue.org )

Salah satu cara manusia dalam berkomunikasi tak lain adalah menggunakan bahasa. Sampai saat ini manusia masih yakin bahwa maksud dan tujuan kita akan bisa disampaikan lewat kata dan bahasa.

Inibaru.id - Salah satu cara manusia dalam berkomunikasi tak lain adalah menggunakan bahasa. Sampai saat ini manusia masih yakin bahwa maksud dan tujuan kita akan bisa disampaikan lewat kata dan bahasa. Bahasa tumbuh dan berkembang dipengaruhi oleh banyak hal, diantaranya budaya dan lokasi dimana bahasa berkembang. Telah menjadi suatu keniscayaan bahwa tiap wilayah, baik itu desa, kabupaten, provinsi, sampai negara pasti memiliki bahasa yang berbeda-beda.

Namun, ternyata sekarang ada bahasa yang diciptakan secara universal. Bahasatersebuttaklainadalah Bahasa Espertanto. Bahasa yang dikenal sebagai 'bahasa persatuan' ini sama sekali nggak dimiliki suatu negara, namun diakui oleh seluruh dunia termasuk PBB. Ternyata bahasa ini udah nggak asingdi Indonesia. Sebab, bahasa yang berlatarkan latin Eropa ini udah memiliki komunitas yang luas.

Bahasa Esperanto adalah bahasa bersifat planned/artificial language (bahasa yang diciptakan),bukan bahasa yang berkembang dari tatanan sosial budaya masyarakat suatu negara, tidak memiliki wilayah geografis tertentu, dan tidak dimiliki oleh suatu negara tertentu. Bahasa Esperanto mudah dipelajari karena memiliki struktur, tata bunyi dan sistematika kosa kata yang mudah.

Organisasi komunitas bahasa Esperanto bernama Indonesia Universala Esperanto-Asocio (IUEA) didirikan oleh Rangkajo Chailan Sjamsoe Datoe Toemenggoeng, seorang aktivitis perempuan asal Sumatra Barat, pada tahun 1952 di Jakarta. Perempuan yang belajar bahasa Esperanto di Eropa ini kemudian menjadi presiden IUEA, presiden Sudazia Esperanto Federacio (Federasi Esperanto Asia Selatan) pada tahun 1958, dan presiden Islama Esperanto Asocio (Perkumpulan Esperanto Muslim) pada tahun 1959.

Rangkajo banyak menulis artikel tentang kebudayaan dan perempuan Indonesia dan buku-buku untuk membantu pembelajaran bahasa Esperanto bagi esperantis (penutur Esperanto) Indonesia. Sejumlah Esperantis lain juga menelorkan karya-karya mereka dalam bentuk buku pelajaran, kamus dan kajian-kajian lain.

Klub Esperanto

Anggota komunitas Esperanto memang belum banyak. Klub Esperanto Jakarta, misalnya, sampai saat ini hanya punya 12 anggota aktif yang terdiri dari pelajar, mahasiswa dan professional. Lantas, apa manfaat belajar bahasa Esperanto dan apa pula manfaat komunitas bahasa Esperanto?

Seperti yang dijelaskan oleh Ilia Sumilfia Dewi, Sekretaris Klub Esperanto Jakarta, komunitas Esperanto membantu esperantis Indonesia untuk meningkatkan kemampuan berbahasa Esperanto secara aktif melalui interaksi verbal antar anggota. Takberhenti di situ, manfaatdarikomunitasiniadalah untukmemudahkanberkomunikasi dengan sesama esperantis, dan untuk berbagi informasi tentang kegiatan dan gerakan Esperanto di dalam dan di luar negeri dalam rangka memperluas wawasan dan pertemanan yang tidak terbatas pada perbedaan budaya, latar belakang, lain sebagainya.

“Budaya Esperanto mengakui keberagaman budaya maupun latar belakang dan menghormati perbedaan. Ini menjadi energi positif bagi setiap penutur Esperanto. Selain itu, secara langsung maupun tidak langsung bisa mengarahkan pola pikir dan tindakan esperantis kepada hal-hal yang positif, seperti cinta damai, ekspresi diri yang bersahabat, hangat, dan terbuka pada perbedaan,” ujar Ilia, karyawati perusahaan asing.

Masih kata Ilia, bahasa Esperanto berperan sebagai pendobrak language barrier (hambatan bahasa) dalam berkomunikasi dengan warga dunia di belahan lain. Dalam hal ini, Ilia menyiratkan bahwa bahasa Esperanto bisa berperan sebagai bahasa internasional kedua selain bahasa Inggris yang sekaligus membawa pesan perdamaian, persahabatan dan keterbukaan.

Wah, menarik ya? Untuk Anda yang ingin tahu lebih banyak tentang bahasa Esperanto bisa langsung gabung di komunitasnya atau bisa nimbrung di mall Plaza Semanggi atau kunjungi website resmi dari komunitas ini, www.esperanto.or.id. Selain itu bisa juga melalui Instagram dan Twitter di Esperanto Indonesia. (NY/IB)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Rampcheck DJKA Rampung, KAI Daop 4 Semarang Pastikan Layanan Aman dan Nyaman Jelang Nataru

4 Des 2025

SAMAN; Tombol Baru Pemerintah untuk Menghapus Konten, Efektif atau Berbahaya?

4 Des 2025

Ketua DPRD Jateng Sumanto Resmikan Jalan Desa Gantiwarno, Warga Rasakan Perubahan Nyata

4 Des 2025

Cara Bikin YouTube Recap, YouTube Music Recap, dan Spotify Wrapped 2025

5 Des 2025

Data FPEM FEB UI Ungkap Ribuan Lulusan S1 Putus Asa Mencari Kerja

5 Des 2025

Terpanjang dan Terdalam; Terowongan Bawah Laut Rogfast di Nowegia

5 Des 2025

Jaga Buah Hati; Potensi Cuaca Ekstrem Masih Mengintai hingga Awal 2026!

5 Des 2025

Gajah Punah, Ekosistem Runtuh

5 Des 2025

Bantuan Jateng Tiba di Sumbar Setelah 105 Jam di Darat

5 Des 2025

Warung Londo Warsoe Solo, Tempat Makan Bergaya Barat yang Digemari Warga Lokal

6 Des 2025

Forda Jateng 2025 di Solo, Target Kormi Semarang: Juara Umum Lagi!

6 Des 2025

Yang Perlu Diperhatikan Saat Mobil Akan Melintas Genangan Banjir

6 Des 2025

Tiba-Tiba Badminton; Upaya Cari Keringat di Tengah Deadline yang Ketat

6 Des 2025

Opak Angin, Cemilan Legendaris Solo Khas Malam 1 Suro!

6 Des 2025

Raffi Ahmad 'Spill' Hasil Pertemuan dengan Ahmad Luthfi, Ada Apa?

6 Des 2025

Uniknya Makam Mbah Lancing di Kebumen, Pusaranya Ditumpuk Ratusan Kain Batik

7 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: