Inibaru.id - Belakangan ini cukup banyak orang yang membahas Kampung Pelangi di Kota Semarang. Di kampung yang berada dekat dengan Tugu Muda Semarang ini kita bisa menemukan ratusan rumah yang berada di area perbukitan dengan warna-warni yang sangat menarik.
Begitu terkenalnya kampong pelangi ini, cukup banyak orang yang sengaja mendatanginya demi mendapatkan foto yang bisa diunggah di media sosial seperti Instagram. Jika Anda tidak berkesempatan ke kota Semarang namun melewati kota Ambarawa, Anda juga bisa menikmati desa yang memiliki warna-warni cantik seperti di Kampung Pelangi Semarang. Desa tersebut tak lain adalah desa wisata Bejalen.
Daya tarik utama dari desa wisata Bejalen adalah Kali Werno. Di tempat yang terletak di sisi sungai ini, Anda bisa menemukan rumah-rumah yang temboknya dilukis dengan mural dengan warna-warni yang menarik. Setidaknya Anda bisa menemukan 150 meter sisi tembok rumah-rumah dan talut di tepian sungai yang dihiasi oleh mural dan ornamen yang kaya akan warna-warni cantik. Bahkan, di tembok rumah-rumah ini, kita bisa menemukan lukisan 3 dimensi yang tentu akan menjadi tempat "ceprat-cepret” yang asyik.
Tak hanya menikmati warna-warni dari sisi Kali Werno, kita juga bisa menikmati wisata air pada Sungai Panjang. Sungai Panjang sendiri adalah sungai yang mengalir dengan desa yang memang posisinya paling bawah dan berbatasan langsung dengan Rawa Pening. Pada sungai Panjang ini kita bahkan bisa menikmati balap perahu. Tak hanya menjadi yang tercepat untuk mendayung menyusuri sungai ini, Anda juga harus menjaga keseimbangan dengan baik agar perahu tidak terbalik. Hal ini tentu akan sangat seru untuk dilakukan, bukan?
Selain balap dayung, Anda pun bisa menyusuri Sungai Panjang hingga ke Rawa Pening. Sebagai informasi, sungai ini memang bermuara pada danau yang memiliki legenda Baru Klinting. Hanya saja, kita biasanya akan menggunakan perahu yang berbeda dari yang dipakai untuk melakukan balap dayung. Di Rawa Pening sendiri, Anda bisa menikmati pemandangan danau yang dikelilingi oleh perbukitan dan di beberapa sisi dipenuhi oleh eceng gondok.
Jika memutuskan untuk menginap di Desa Bejalen, di pagi harinya Anda dapat menikmati matahari terbit. Posisi desa yang berada di barat Rawa Pening membuat Anda bisa menikmati matahari terbit sembari menikmati pemandangan Rawa Pening yang sangat indah.
Untuk mengindap di desa Bejalen, Anda bisa menemukan beberapa homestay yang memang tersedia. Tak hanya itu, kita juga bisa menikmati makanan khas desa Bejalen seperti tumis tutut, makanan yang di buat dari keong yang didapatkan dari Rawa Pening. Beberapa makanan lainnya seperti stik betutu, batagor betutu, serta jenang cikru.
Untuk mencapai desa Bejalen, kita bisa memakai modal transportasi roda empat, roda dua, atau angkutan umum dari Terminal Bus Bawen. Posisi desa ini juga dekat dengan Benteng Pendem, Benteng yang dibangun sejak jaman Belanda dan juga kini banyak dikunjungi oleh wisatawan. (AS/IB)