BerandaJalan-jalan
Jumat, 10 Agu 2017 13:49

Wah, Purwakarta Bakal Punya Hotel Gantung Tertinggi di Dunia

Hotel gantung Skylodge, Purwakarta. (Foto: Phinemo.com)

Yang maniak dengan ketinggian, boleh nih coba yang satu ini. Hotel gantung tertinggi di dunia, Skylodge, Purwakarta.

Inibaru.id - Ada yang pernah membayangkan dapat tidur dengan posisi menggelantung layaknya kisah Tarzan yang hidup dipepohonan? Tentu tidak. Sedikit berbeda kisah dengan Tarzan yang tinggal dipepohonan, kini di Indonesia Kalian sebentar lagi dapat mencoba sensasi beristirahat disebuah kamar tidur nyaman dengan ketinggian jauh di atas permukaan air laut. Iya, sebuah hotel.

Di Purwakarta, akan segera dibangun sebuah hotel gantung atau skylodge yakni sebuah penginapan yang berada di dinding tebing yang sangat tinggi. Jika kita menginap di hotel gantung ini, kita tentu bisa menikmati pemandangan yang sangat indah.

Yang lebih menarik, ketinggian hotel gantung yang tengah dibangun di Purwakarta ini konon akan mengalahkan hotel gantung tertinggi di dunia berlokasi di Peru dengan posisi di dinding tebing dengan ketinggian 122 meter di atas permukaan tanah. Sehingga, status hotel gantung tertinggi di dunia ini akan segera dikalahkan oleh hotel gantung yang sedang dibangun di Purwakarta ini. Hotel yang dibangun oleh operator kegiatan outdoor ini sendiri rencananya akan dibangun di tebing gunung kebanggaan kota Purwakarta, Gunung Parang dengan ketinggian sekitar 400 hingga 900 meter.

Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi, menyebutkan bahwa hotel ini akan ditempatkan di tebing yang sudah sangat terkenal oleh para pemanjat tebing dalam dan luar negeri. Di Asia sendiri, sepertinya hotel seperti ini masih belum ada. Rencananya hotel ini akan diberi nama Pajajaran Anyar.

Pembangunan hotel gantung ini digagas oleh masyarakat penggiat panjat tebing yang juga menjadi operator via ferrata di Badega Gunung Parang dan Bupati Purwakatra sejak tahun 2014. Dhani Daelami, salah satu penggagas dari Badega Gunung Parang, menyebutkan bahwa ide awal dari pembangunan hotel ini sebenarnya adalah keinginan untuk mewujudkan penginapan di dinding Gunung Parang. Setelah melakukan kajian yang mendalam, ditemukanlah contoh penginapan yang ada di Peru ini. Dari contoh inilah dilakukan penyesuaian desain sesuai dengan lokasi dan kebutuhan.

Pembangunan hotel gantung ini dibantu oleh tim arsitek dan para ahli professional yang berasal dari ARCHTech. Para ahli ini sudah mengkalkulasikan berbagai hal yang rumit dalam hal desain, kekuatan, berat, serta keamanan dari bangunan ini.

Dhani melanjutkan bahwa hotel gantung ini rencananya akan memiliki 11 ruangan dengan posisi menggantung di dinding tebing Tower 3 Gunung parang. Sisi tebing yang dikenal sebagai rute via ferrata bagi para pemanjat tebing ini memang dikenal memiliki titik-titik yang eksotis. Yang menarik adalah, setiap kamar ternyata memiliki ketinggian dan harga yang berbeda-beda.

Dengan ketinggian 400 meter, harga per malamnya paling murah karena posisinya yang paling rendah. Untuk kamar di ketinggian 900 meter, harganya menjadi yang termahal. Setiap kamar sendiri memiliki ukuran 2,5 x 6 hingga 8 meter yang bisa diisi 2 hingga 5 orang. Hanya saja, pihak pengelola membatasi satu kamar hanya dipakai 4 orang dewasa saja.

Direncanakan, bulan September hotel gantung ini sudah selesai dibangun dan diharapkan pada bulan Oktober 2017 ini, hotel sudah bisa digunakan. Sebelum dipakai, pihak pengelola juga akan melakukan pengecekan dan uji coba keamanan. Sekali lagi yang luar biasa adalah, sejak awal Juli ini, setidaknya sudah ada 100 wisatawan dari dalam negeri atau luar negeri yang sudah memesan kamar agar bisa menikmati pemandangan yang luar biasa. Agar tidak over kuota, pengelola pun segera membatasi pemesanan. (AS/IB)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: