BerandaIslampedia
Minggu, 16 Sep 2017 14:33

Musim Ini Haji Kita yang Wafat lebih Banyak dari Tahun Lalu, Kenapa?

Foto: Makam jemaah haji di Mekah. (Istimewa)

Cuaca panas di Tanah Suci disebut sebagai penyebab jumlah kematian jemaah haji lebih besar dari tahun sebelumnya. Apa lagi penyebabnya?

Inibaru.id. – Berhaji bukanlah ibadah yang mudah dijalankan. Selain membutuhkan biaya besar dan keluangan waktu, menjalani Rukun Kelima dalam Islam itu juga harus dibekali kondisi fisik yang prima.

Tak sedikit jemaah haji asal Indonesia yang meninggal di Tanah Suci. Dilansir dari Beritagar, hingga 13 September 2017 setidak-tidaknya sudah 438 jemaah wafat di Saudi. Lima orang di antaranya meninggal di Jeddah, 309 di Mekah, 37 di Madinah, 20 di Arafah, dan 67 jemaah wafat di Mina.

Sejumlah 18 orang dari total jemaah yang meninggal dunia adalah jemaah haji khusus. Angka ini jauh lebih besar dari jumlah jemaah wafat pada 2016 lalu yang “hanya” berjumlah 342, kendati lebih kecil dari tahun 2015 yang mencapai 491 orang. Itu pun lantaran sekitar 100 orang di antaranya menjadi korban katrol dan musibah di Mina.

Baca juga: Musim Haji 2017 dalam Kacamata Angka

Sebagian besar jemaah wafat di Tanah Suci tahun ini adalah para calon haji (calhaj) dengan kondisi berisiko. Kepala Seksi Penghubung Kesehatan Daerah Kerja Mekah, Ramon Andrias, mengatakan, 342 jemaah yang meninggal berusia 60 tahun ke atas.

“Sudah berusia lanjut sehingga masuk kondisi berisiko tinggi,” ujarnya.

Pihaknya menambahkan, cuaca yang lebih panas juga meningkatkan risiko kematian. Ia menggambarkan, pada musim haji ini suhu di Mekah berkisar antara 43 hingga 46 derajat Celcius.

"Di Madinah bahkan bisa lebih panas, sementara kelembapan juga rendah," kata dia sebagaimana dikutip dari laman Kementerian Agama (Kemenag) RI.

Dia berdalih, tingginya angka kematian para jemaah dibanding tahun lalu ini berbanding lurus dengan kuota haji yang lebih besar tahun ini. Sejak tahun 2013 hingga 2016, lanjutnya, kuota haji dipotong 20 persen karena renovasi Masjidil Haram.

“Tahun ini kembali normal 221 ribu jemaah, sementara tahun lalu hanya 168.800 orang. Ini juga meningkatkan berbagai risiko, termasuk kematian,” tuturnya.

Sementara itu, Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin berharap, keberhasilan penyelenggaraan haji bukan dinilai dari jumlah jemaah haji yang meninggal. Hal itu disampaikannya di tengah rapat bersama DPR, Kamis (14/9/2017).

Baca juga: Berbekal Yakin, Tukang Becak 79 Tahun Ini Akhirnya Bisa Berhaji

Baca juga: Berusia 104 Tahun, Peserta Haji Ini Jadi Calhaj Paling Tua

"Saya ingin menyampaikan kepada publik, mohon ukuran keberhasilan, ukuran kinerja terkait dengan penyelenggaraan haji janganlah dikaitkan dengan banyak atau sedikitnya jumlah jemaah kita yang wafat," kata Menag, dikutip dari Detikcom.

Kendati demikian, Lukman menyadari, penyelenggaraan haji tahun ini juga memiliki sejumlah kekurangan, semisal kejadian para jemaah yang berdesakan di tenda ketika berada di Mina. Ia berjanji akan mengevaluasi kekurangan penyelenggaraan haji tahun ini dan memperbaikinya di kemudian hari.

Setidak-tidaknya sudah ada 10 poin evaluasi yang sempat dilontarkan Lukman dalam penyelenggaraan ibadah haji tahun ini. Hal itu diungkapkannya dalam rapat evaluasi delegasi Amirul Hajj dengan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, Sabtu (9/9) lalu.

Beberapa poin tersebut di antaranya perbaikan infrastruktur di Armina (Arafah-Muzdalifah-Mina), dan ruang rawat khusus di bandara. Sementara, screening riwayat hukum calhaj dan penambahan kuota petugas juga menjadi prioritas untuk segera ditindaklanjuti pada penyelenggaraan musim depan. (GIL/SA)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: