BerandaInspirasi Indonesia
Sabtu, 1 Mei 2020 09:00

Totalitas dalam Belajar Menjadi Kunci Sukses Bisnis Kue Kering Zie’s Delight

Vira, pemilik Zie's Delight sedang melakukan proses pencetakan kue. (Inibaru.id/ Rafida Azzundhani)

Siapa yang nggak kenal dengan kue kering? Camilan yang wajib disuguhkan saat lebaran. Hampir setiap rumah di Indonesia menghidangkan kue kering untuk para tamu ketika lebaran. Rasanya yang digemari, juga berbagai jenis tampilan kue kering, menjadi daya tarik tersendiri.

Inibaru.id – Tingginya permintaan kue kering saat menjelang lebaran, menjadi salah peluang usaha paling menjanjikan. Seperti yang dirasakan Fitriah, pemilik usaha kue kering Zie’s Delight. Mengawali bisnis melalui sebuah hobi, nggak lantas membuat wanita yang akrab dipanggil Vira ini malas untuk terus belajar.

Pada Sabtu (25/4), saya berkesempatan untuk melihat produksi kue kering di kediaman Vira. Di tengah kegiatannya membuat kue, Vira menceritakan mulai dari kecintaannya kepada kue kering, hingga saat berdirinya Zie’s Delight.

Kue kering menjadi camilan akrab di tengah keluarga besar Vira. Dari dulu, dia sering melihat ibu dan neneknya sedang asyik membuat kue. Namun, saat itu Vira nggak banyak membantu, paling hanya ikut mencetak kue saja. Bahkan, dia mengaku jika saat itu jarang masuk ke dapur.

Hingga pada 2013, dia menikah dan pindah ke Kota Kudus bersama sang suami. Setelah setahun pernikahannya, Vira berpikir untuk belajar membuat kue lagi, meneruskan hobi keluarganya.

Kue kering pesanan yang sudah jadi. (Inibaru.id/ Rafida Azzundhani)

“Saya nggak bisa diem orangnya, jadi nggak bisa nganggur. Sambil kuliah, sambil ngasuh anak,” kata Vira.

Yap, awalnya Vira hanya membuat kue untuk dinikmati sendiri. Sampai suatu hari, dia khawatir akan gemuk jika dimakan sendiri, hingga terlintas dipikirannya untuk memulai bisnis. “Biar dinikmati bersama,” jelas perempuan asli Solo ini.

Tahun 2017, menjadi awal berdirinya usaha kue kering Zie’s Delight. Nggak langsung berjalan mulus, di awal usahanya, Vira mengaku sering mengalami kegagalan. Mulai dari salah resep, kelebihan bahan, gagal dibentuk, rasa nggak pas, sampai kue kering yang gosong, pernah dia rasakan.

“Awal merintis usaha ya mengalami sedikit kesusahan. Yang dulunya cuma bantu-bantu mencetak saja, terus sekarang harus belajar semua dari awal. Kadang-kadang bikin terus gagal. Dan itu capek kan rasanya. Tapi tetep, yang penting niat belajar,” ujarnya.

Kegigihannya dalam belajar membuat Zie’s Delight saat ini mempunyai lebih dari 8 jenis kue kering. Berbagai cara dilakukan oleh ibu dari dua orang anak ini untuk lebih mendalami bisnis kue kering. Dia sering mengikuti kursus dan mendatangi berbagai event.

Ketika saya temui pada Sabtu (25/4) Vira sedang membuat kue kering. (Inibaru.id/ Rafida Azzundhani)

“Sekarang sumber informasi itu banyak banget, dari mulai resep, tips, dan trik. Yang penting itu, asal kita bisa pinter-pinter cari informasi,” ungkapnya.

Zie’s Delight menjadi bisnis kue kering yang mengusung tema Premium cookies, excellent taste. Untuk satu toples ukuran 500 gr, dibanderol dengan harga 65-80 ribu. Tapi, jangan salah, Vira menjamin jika kue kering miliknya memiliki cita rasa yang lezat. Dia sangat menjaga kualitas bahan dan kebersihan selama proses produksi. Hingga banyak pelanggan yang jatuh cinta dengan cita rasa kue kering buatannya.

Vira terus belajar dan berinovasi dalam menciptakan jenis kue kering baru. Dia mengaku jika ide baru di kepalanya sangat banyak, namun masih terkendala dalam merealisasikannya. “Harus ditahan karena saya punya anak kecil. Tugas utamanya kan sebagai seorang ibu,” ujar Vira.

Pada akhir obrolan, Vira menegaskan jika dalam bisnisnya, keuntungan bukan satu-satunya hal yang dikejar, dia merasa, berbagi juga nggak kalah penting. Rencananya Vira akan membagikan kue kering gratis kepada para asisten rumah tangga yang gagal mudik karena pandemi.

Jadi gimana Millens, tertarik juga untuk belajar membuat kue kering? (Rafida Azzundhani/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: