BerandaInspirasi Indonesia
Sabtu, 11 Okt 2019 17:10

Selalu Melibatkan Tuhan, Cara Skolastika Fie Obati Kanker Payudara

Skolastika Fie, pemilik event organizer Alea Terang. (Inibaru.id/ Isma Swastiningrum)

Kunci dari kekuatan dan kebahagiaan adalah selalu melibatkan Tuhan dalam hidup. Begitulah motto hidup dari Skolastika Fie, seorang aktivis perempuan penderita kanker payudara yang gigih mengatasi penyakitnya dengan pengobatan alternatif.

Inibaru.id  -  Awal bertemu dengan Skolastika Fie, atmosfer yang tertangkap oleh mata saya adalah energik, ceria, dan penuh vitalitas. Siapa sangka di balik sifat cerianya, perempuan kelahiran Semarang, 12 September 1973 ini terdiagnosis kanker payudara sejak 9 tahun lalu? Ada massa padat seperti bisul yang tumbuh di puting payudara. Fie merasakan rasa sakit yang amat saat disenggol.

Di tengah kesibukannya sebagai pengusaha event organizer Alea Terang dan ketua Java Creative Community (JCC), Fie harus bertahan melawan penyakit yang menjadi momok bagi perempuan ini.

Fie lantas mengisahkan soal penyakitnya. Awalnya, dokter mengatakan jika massa padat itu adalah tumor dan harus diangkat. Kewajiban operasi ini membuat Fie merasa haknya sebagai pasien diabaikan. Dokter memang mengatakan langkah ideal tapi nggak menurutnya. Dia meyakini asas kemerdekaan atas tubuh sendiri.

Fie di acara fasilitasi sertifikasi asesor Bekraf yang dikoordinasi Alea Terang. (Inibaru.id/ Isma Swastiningrum)

Nggak puas, Fie pindah mencari second opinion dari dokter lain. Hasil biopsi atau pengambilan jaringan menunjukkan gejala pre-cancer. Ada dua kemungkinan yang akan dia hadapi yakni diambil putingnya saja atau keseluruhan payudara jika ternyata parah.

Fie dilanda dilema. Dia lantas mendiskusikan hal tersebut pada orang tua dan anaknya. Orang tua mengatakan jangan, karena bahaya dan belum tentu Fie sembuh setelah jaringan penyakit diambil. Ini juga diamini anak Fie yang bernama Alea Terang.

"Anakku masih kecil tak ceritain mamah itu sakit seperti ini, mau dioperasi. Boleh nggak? 'Nggak boleh. Itu kan milik mamah.' Pengennya nangis. Kok anakku bilang gitu. Saya niati dari Tuhan ya sudah jangan dulu," cerita Fie.

Akhirnya Fie mengambil jalan alternatif. Oleh teman-temannya, dia diajak berdoa di Gua Maria milik Yayasan Katolik. Di sana Fie sering melakukan meditasi dan mendekatkan diri pada Tuhan. Pada suatu ketika dia merasa mendapatkan mukjizat.

Dia percaya Tuhan akan menyembuhkan dirinya setelah berjuang dan melakukan berbagai macam upaya. Fie lalu menemukan pengobatan alternatif menggunakan daun sirsak, kunyit putih, dan terapi rompi. Hingga akhirnya, massa padat yang diduga kanker tersebut nggak pernah tumbuh lagi.

Ikut senang ya mendengar ini, Millens. Semoga banyak perempuan yang terinspirasi untuk nggak menyerah pada kanker ya. (Isma Swastiningrum/E05)

 

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024