BerandaInspirasi Indonesia
Selasa, 2 Mar 2020 07:35

Sebelum Lari ke Horor, Joe Kal Pernah Buat Konten Komedi Seperti Bayu Skak

Joe Kal saat ditemui di Tepian Kopi. (Inibaru.id/ Audrian F)

Bagi pencinta konten horor pasti nggak asing dengan Joe Kal. Yap, dengan konsep penjelajahan ke tempat-tempat angker seorang diri, pasti akan bikin penonton merinding sekaligus penasaran. Dulu, sebelum konsisten membuat konten horor, Joe Kal pernah memproduksi video komedi seperti yang dibuat Bayu Skak.<br>

Inibaru.id - Musik berirama seram mengalun pelan. Sesaat kemudian muncul suara berat dan lirih, “Boys and Girls, welcome. Di penelusuran kali ini aku akan menelusuri Bioskop Terbengkalai Bondowoso.”

Yap, itu tadi salah satu contoh narasi pembuka dari kanal Youtube Joe Kal. Buat kamu para penggila horor tentu nggak asing dengan saluran yang satu ini. Selama mengekplorasi tempat-tempat angker, sang youtuber melakukannya seorang diri. Mungkin hal itulah yang menjadi pembeda dengan youtuber horor lainnya.

Pada Sabtu (15/2/2020) pagi, saya berkesempatan ngobrol dengan pemilik saluran Youtube tersebut yakni Joe Rahardiankal. Saya menemuinya di Tepian Kopi, Jalan Dr Soetomo, Kota Semarang. Dia adalah salah seorang Youtuber dari Kota Semarang.

Berawal dari kejengahan laki-laki yang akrab disapa Joe Kal ini karena mendapati dunia hiburan yang begitu-begitu saja, dia memutuskan membuat saluran Youtube berisi hal yang lebih segar yaitu misteri. Tadinya, dia bukan pribadi yang tertarik dengan hal-hal berbau mistis, lo.

“Sebetulnya aku bosan sama hiburan yang ada. Terus aku mikir, apa ya yang sekiranya bisa memacu adrenalin. Lalu muncul ide, wah kayaknya main ke tempat-tempat horor seru nih," ujarnya.

Nah, agar saluran Youtube-nya memiliki kekhasan, dia melakukan penjelajahan seorang diri. "Kalau yang lain kan bareng-bareng sama kru,” sambung Joe Kal.

Joe Kal merupakan kreator Youtube dari Semarang. (Inibaru.id/ Audrian F)<br>

Joe Kal mengibaratkan kanal Youtube miliknya seperti wadah pencinta paralayang atau olahraga ekstrem yang bikin adrenalin naik.

Rata-rata viewer tiap videonya tinggi banget lo. Kalau pun ada yang sedikit biasanya di video yang dia buat saat awal debut. Namun, pencapaian ini nggak diraihnya secara instan. Dia mengaku telah melewati masa-masa sulit dalam membuat konten. FYI, sebelum membuat konten horor, Joe Kal pernah membuat konten komedi.

“Waktu pertama bikin, video saya itu kontennya parodi. Ya kurang lebih kayak Bayu Skak yang satu orang bisa banyak karakter itu lo. Saya itu sampai kasih tahu langsung secara personal ke teman-teman dekat. Eh, jangankan di-like, tapi malah di-unfollow,” kenang ujar Joe Kal.

Dia bercerita pernah juga dibuat ketakutan di beberapa lokasi seperti Rumah Sakit Kristen Tayu Pati kemudian yang kedua di Panti Jompo Bogor. Kalau Semarang dia mengungkapkan Lawang Sewu-lah yang membuatnya lumayan bergidik.

“Kalau Lawang Sewu sih mungkin karena pertama ya. Cuma sebetulnya kalau dipikir-pikir lagi itu nggak terlalu seram. Tapi yang benar-benar seram ya dua tempat tadi,” pungkasnya. Sebagai lulusan jurusan Hukum dia menjunjung etika untuk meminta izin sebelum memasuki sebuah tempat. Kalau nggak, bisa kena KUHP Pasal 167 ayat (1).

Suka duka selama mengeksplorasi tempat-tempat angker sudah pernah dirasakannya, mulai dari bersitegang dengan preman, hingga pernah ‘diikuti’ oleh makhluk halus. Awalnya keluarga heran dengan kegiatan, tapi akhirnya mereka bisa menerima.

Terakhir dia berpesan kepada anak muda agar lebih kreatif dalam menjalani hidup. Sebab itu merupakan salah satu modal penting dalam kehidupan.

“Kreatiflah, Men. Jangan menggantungkan dirimu pada orang lain. Seperti orang tua atau Negara. Karena yang menentukan hidupmu adalah dirimu sendiri,” tandas Joe Kal.

Dimengerti baik-baik ya, Millens. Be creative! (Audrian F/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024