BerandaInspirasi Indonesia
Minggu, 27 Apr 2024 08:00

Mengabadikan Sejarah Kota Semarang bersama Komunitas Blusuk.an

Komunitas Blusuk.an berisikan sekumpulan anak muda yang punya ketertarikan pada dunia fotografi dan suka berjalan kaki menyusuri lokasi-lokasi bersejarah di Kota Semarang. (Inibaru.id/ Fitroh Nurikhsan)

Kendati belum lama berdiri, Komunitas Blusuk.an telah mampu menjadi wadah alternatif untuk para muda yang hobi fotografi sekaligus jalan kaki sembari mengabadikan sejarah Kota Semarang.

Inibaru.id - Landmark Kota Semarang bukan cuma Kota Lama. Kota yang telah berdiri jauh sebelum era kolonialsme Belanda itu sejatinya menyimpan lebih banyak jejak sejarah; yang terserak di pelbagai sudut kotanya. Nah, karena alasan inilah Komunitas Blusuk.an ada.

Komunitas ini memang belum lama berdiri. Bulan depan baru berulang tahun untuk yang pertama. Namun, kumpulan anak muda penyuka fotografi itu telah cukup mendapatkan perhatian karena mereka acap membagikan foto unik di Semarang yang bahkan orang lokal jarang menyadarinya.

Ini bisa dilakukan karena dalam berkegiatan, mereka memilih berjalan kaki menelusuri gang-gang sempit di Kota Lunpia. Sembari menikmati lanskap Ibu Kota Jawa Tengah ini, mereka juga mengabadikan momen atau objek menarik apa pun yang ditemukan.

Oya, embrio Blusuk.an adalah empat pemuda yang hobi hunting foto di Semarang. Suatu ketika salah seorang dari mereka iseng membagikan agendanya ke media sosial. Natanel Benino, inisiator Blusuk.an mengungkapkan, waktu itu respons orang-orang ternyata di luar dugaan mereka.

"Ada sekitar 20 orang yang ikut kegiatan hunting foto bersama kami (kala itu)," ungkapnya kepada Inibaru.id, belum lama ini.

Lokasi Bernilai Historis

Seorang anggota Komunitas Blusuk.an memotret anak kecil yang sedang menaiki sepeda. (Inibaru.id/ Fitroh Nurikhsan)

Semangat dan antusiasme itulah yang kemudian mendorong Nataniel dkk untuk mendirikan sebuah komunitas. Nama "blusuk.an" pun dipilih. Agendanya, setiap bulan mereka akan melakukan hunting foto di tempat-tempat yang punya nilai historis di Kota Semarang.

"Hunting perdana, kemi ke Pecinan. Berikutnya ke Sekayu. Sekarang sudah yang keenam, ke Kampung Melayu," ujarnya. "Kriteria pemilihan tempat, yang paling penting adalah lokasi itu mempunyai peninggalan sejarah."

Nizar Soffil, inisiator Blusuk.an lainnya mengatakan, anggota yang bergabung dengan komunitas ini kebanyakan sudah paham dasar-dasar ilmu fotografi. Jadi, ketika menelusuri sudut-sudut kota, mereka lebih banyak fokus mencari angle foto yang menarik.

"Kalau ada yang tanya hasil jepretan, ya dijawab," kelakarnya.

Sharing sambil Jalan

Momen Komunitas Blusuk.an sedang menelusuri setiap sudut Kampung Melayu Semarang. (Inibaru.id/ Fitroh Nurikhsan)

Menurut Nizar, Blusuk.an memang belum punya agenda khusus untuk ilmu fotografi. Namun, bukan berarti mereka pelit ilmu. Dengan senang hati dirinya dan teman-teman yang mempunyai ilmu fotografi lebih banyak akan membagi pengetahuan kepada anggota lain jika ada yang bertanya.

"Lebih sering sharing sambil jalan; tapi mungkin lain waktu kami akan agendakan semacam diskusi yang khusus membahas dunia fotografi, ya?" terang Nizar yang juga mengungkapkan bahwa Kota Semarang cukup memiliki sejarah panjang yang sayang kalau nggak diabadikan.

Lelaki ramah ini kemudian menambahkan bahwa Komunitas Blusuk.an terbuka untuk siapa saja. Nggak ada syarat khusus. Menurutnya, yang terpenting adalah memiliki kesamaan hobi, yakni suka jalan kaki atau senang fotografi.

"Semua anggota bisa rekues tempat. Saya harap Blusuk.an bisa jadi wadah seperti komunitas gang-gangan atau pejalan kaki yang sudah banyak kita temui di Jogja," tandasnya.

Wah, tantangan buat kamu yang suka jalan kaki dan hobi fotografi nih? Kapan lagi bisa punya kesmpatan ramai-ramai menyelisik sejarah Semarang yang terserak di berbagai sudut kotanya kalau nggak melalui Blusuk.an? (Fitroh Nurikhsan/E03)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Rampcheck DJKA Rampung, KAI Daop 4 Semarang Pastikan Layanan Aman dan Nyaman Jelang Nataru

4 Des 2025

SAMAN; Tombol Baru Pemerintah untuk Menghapus Konten, Efektif atau Berbahaya?

4 Des 2025

Ketua DPRD Jateng Sumanto Resmikan Jalan Desa Gantiwarno, Warga Rasakan Perubahan Nyata

4 Des 2025

Cara Bikin YouTube Recap, YouTube Music Recap, dan Spotify Wrapped 2025

5 Des 2025

Data FPEM FEB UI Ungkap Ribuan Lulusan S1 Putus Asa Mencari Kerja

5 Des 2025

Terpanjang dan Terdalam; Terowongan Bawah Laut Rogfast di Nowegia

5 Des 2025

Jaga Buah Hati; Potensi Cuaca Ekstrem Masih Mengintai hingga Awal 2026!

5 Des 2025

Gajah Punah, Ekosistem Runtuh

5 Des 2025

Bantuan Jateng Tiba di Sumbar Setelah 105 Jam di Darat

5 Des 2025

Warung Londo Warsoe Solo, Tempat Makan Bergaya Barat yang Digemari Warga Lokal

6 Des 2025

Forda Jateng 2025 di Solo, Target Kormi Semarang: Juara Umum Lagi!

6 Des 2025

Yang Perlu Diperhatikan Saat Mobil Akan Melintas Genangan Banjir

6 Des 2025

Tiba-Tiba Badminton; Upaya Cari Keringat di Tengah Deadline yang Ketat

6 Des 2025

Opak Angin, Cemilan Legendaris Solo Khas Malam 1 Suro!

6 Des 2025

Raffi Ahmad 'Spill' Hasil Pertemuan dengan Ahmad Luthfi, Ada Apa?

6 Des 2025

Uniknya Makam Mbah Lancing di Kebumen, Pusaranya Ditumpuk Ratusan Kain Batik

7 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: