BerandaInspirasi Indonesia
Selasa, 31 Jul 2023 15:05

Membeli Baju Bekas; Mendukung Perjuangan Penyintas Kekerasan pada Perempuan

Seorang pembeli tengah sibuk mencari pakaian di Bazar Preloved Sintas yang diadakan oleh LRC-KJHAM. (Inibaru.id/ Fitroh Nurikhsan)

Pada peringatan hari ulang tahun ke-24, LRC-KJHAM menyelenggarakan bazar pakaian bekas. Seluruh hasil penjualannya digunakan untuk kerja-kerja penghapusan kekerasan terhadap perempuan.

Inibaru.id - Di sebuah grup whatsApp saya beberapa hari lalu, tersebar pemberitahuan berisikan ajakan berbelanja pakaian bekas sekaligus berdonasi untuk turut serta membantu pendampingan terhadap penyintas kekerasan pada perempuan di Jawa Tengah. Kalimat "Bersama Perjuangkan Keadilan Perempuan Korban Kekerasan" yang tertera di dalamnya menggugah hati saya.

Rupanya, bazar pakaian bekas itu diselenggarakan oleh Legal Resource Centre untuk Keadilan Jender dan Hak Asasi Manusia (LRC-KJHAM) pada peringatan hari ulang tahun ke-24. Acara bertajuk 'Bazar Preloved Sintas' itu digelar selama tiga hari (26-28/7/2023).

Bagi yang belum tahu, LRC-KJHAM merupakan lembaga non-pemerintah yang memberikan pelayanan dan pendampingan kepada perempuan korban kekerasan fisik maupun seksual. Website lrckjham menuliskan bahwa ini merupakan organisasi yang bekerja bersama kelompok perempuan rentan, dan marjinal untuk pemajuan penghormatan, perlindungan dan pemenuhan hak asasi perempuan.

Murah Meriah

Kantor LRC-KJHAM Kota Semarang yang berlokasi di Pedurungan, Semarang. (Inibaru.id/ Fitroh Nurikhsan)

Bersama tiga kawan, saya mengunjungi bazar tersebut di hari terakhir. Di ruang pertemuan kantor LRC-KJHAM yang ada di Jalan Kauman Raya Nomor 61, Kelurahan Palebon, Kecamatan Pedurungan itu ada banyak pakaian layak pakai yang tersusun rapi. Baju-baju itu dibandrol harga yang terjangkau menurut saya, antara Rp0-35 ribu.

Saya mencoba berkeliling, mengamati deretan kemeja, kaos, celana, dan aneka model pakaian lainnya baik untuk perempuan maupun laki-laki. Sesekali saya juga berbincang dengan pengunjung lain.

"Saya kesini karena tertarik dengan gerakan sosial (LRC-KJHAM). Namanya manusia hidup kan harus tolong-menolong. Ini saya beli celana sama kaos. Kalau nggak cukup, nanti saya kasih teman," ujar Sujiharto, salah seorang warga sekitar yang tinggal di RT 05 RW 08.

Aksi Sosial Butuh Biaya

Dua orang perempuan tampak sibuk mencari pakaian bekas yang diinginkannya. (Inibaru.id/ Fitroh Nurikhsan)

Sementara itu, Direktur LRC-KJHAM Nur Laila Hafidhoh menceritakan bahwa semua pakaian bekas yang dijual merupakan hasil donasi dari masyarakat. Lalu, hasil penjualan pakaian bekas tersebut akan digunakan untuk membantu pendampingan kepada perempuan korban kekerasan.

Berdasarkan pengalaman perempuan yang akrab disapa Laila itu, penanganan kasus untuk memutus mata rantai kekerasan terhadap perempuan di Jawa Tengah membutuhkan biaya yang tidak sedikit.

"Saya pengin masyarakat berpartisipasi mendukung kerja-kerja penghapusan terhadap kasus kekerasan terhadap perempuan. Kami merasa usaha ini sebagai bentuk gerakan peduli lingkungan, karena bisa mengurangi pembelian pakaian baru," tutur Laila.

Nah, buat kamu yang pengin ikut berbelanja pada acara ini, jangan khawatir ya, Millens. Meski 'Bazar Preloved Sitas' sudah berakhir, LRC-KJHAM masih menjual beragam pakaian bekas tersebut di kantor setiap hari.

"Alhamdulillah selama tiga hari antusias masyarakat cukup bagus. Kita juga menyediakan minuman dan ada buku-buku yang bisa dibawa pulang secara gratis," ungkap perempuan berkaca mata tersebut.

Setelah memilah-milah, akhirnya saya menemukan pakaian preloved yang cocok di badan. Ya, saya membeli satu buah celana. Meski nggak seberapa, semoga pembelian pakaian bekas ini bisa memberikan suntikan semangat bagi LRC-KJHAM pada khususnya dan para pejuang keadilan pada umumnya. (Fitroh Nurikhsan/E10)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024