Inibaru.id - Di sebuah grup whatsApp saya beberapa hari lalu, tersebar pemberitahuan berisikan ajakan berbelanja pakaian bekas sekaligus berdonasi untuk turut serta membantu pendampingan terhadap penyintas kekerasan pada perempuan di Jawa Tengah. Kalimat "Bersama Perjuangkan Keadilan Perempuan Korban Kekerasan" yang tertera di dalamnya menggugah hati saya.
Rupanya, bazar pakaian bekas itu diselenggarakan oleh Legal Resource Centre untuk Keadilan Jender dan Hak Asasi Manusia (LRC-KJHAM) pada peringatan hari ulang tahun ke-24. Acara bertajuk 'Bazar Preloved Sintas' itu digelar selama tiga hari (26-28/7/2023).
Bagi yang belum tahu, LRC-KJHAM merupakan lembaga non-pemerintah yang memberikan pelayanan dan pendampingan kepada perempuan korban kekerasan fisik maupun seksual. Website lrckjham menuliskan bahwa ini merupakan organisasi yang bekerja bersama kelompok perempuan rentan, dan marjinal untuk pemajuan penghormatan, perlindungan dan pemenuhan hak asasi perempuan.
Murah Meriah
Bersama tiga kawan, saya mengunjungi bazar tersebut di hari terakhir. Di ruang pertemuan kantor LRC-KJHAM yang ada di Jalan Kauman Raya Nomor 61, Kelurahan Palebon, Kecamatan Pedurungan itu ada banyak pakaian layak pakai yang tersusun rapi. Baju-baju itu dibandrol harga yang terjangkau menurut saya, antara Rp0-35 ribu.
Saya mencoba berkeliling, mengamati deretan kemeja, kaos, celana, dan aneka model pakaian lainnya baik untuk perempuan maupun laki-laki. Sesekali saya juga berbincang dengan pengunjung lain.
"Saya kesini karena tertarik dengan gerakan sosial (LRC-KJHAM). Namanya manusia hidup kan harus tolong-menolong. Ini saya beli celana sama kaos. Kalau nggak cukup, nanti saya kasih teman," ujar Sujiharto, salah seorang warga sekitar yang tinggal di RT 05 RW 08.
Aksi Sosial Butuh Biaya
Sementara itu, Direktur LRC-KJHAM Nur Laila Hafidhoh menceritakan bahwa semua pakaian bekas yang dijual merupakan hasil donasi dari masyarakat. Lalu, hasil penjualan pakaian bekas tersebut akan digunakan untuk membantu pendampingan kepada perempuan korban kekerasan.
Berdasarkan pengalaman perempuan yang akrab disapa Laila itu, penanganan kasus untuk memutus mata rantai kekerasan terhadap perempuan di Jawa Tengah membutuhkan biaya yang tidak sedikit.
"Saya pengin masyarakat berpartisipasi mendukung kerja-kerja penghapusan terhadap kasus kekerasan terhadap perempuan. Kami merasa usaha ini sebagai bentuk gerakan peduli lingkungan, karena bisa mengurangi pembelian pakaian baru," tutur Laila.
Nah, buat kamu yang pengin ikut berbelanja pada acara ini, jangan khawatir ya, Millens. Meski 'Bazar Preloved Sitas' sudah berakhir, LRC-KJHAM masih menjual beragam pakaian bekas tersebut di kantor setiap hari.
"Alhamdulillah selama tiga hari antusias masyarakat cukup bagus. Kita juga menyediakan minuman dan ada buku-buku yang bisa dibawa pulang secara gratis," ungkap perempuan berkaca mata tersebut.
Setelah memilah-milah, akhirnya saya menemukan pakaian preloved yang cocok di badan. Ya, saya membeli satu buah celana. Meski nggak seberapa, semoga pembelian pakaian bekas ini bisa memberikan suntikan semangat bagi LRC-KJHAM pada khususnya dan para pejuang keadilan pada umumnya. (Fitroh Nurikhsan/E10)