BerandaInspirasi Indonesia
Rabu, 5 Sep 2023 14:00

Kisah Ilustrator Digital Asal Pati, Puasa Demi Membeli Perangkat Menggambar

Proses pengerjaan karya ilustrasi digital bertema anime menggunakan iPad. (Inibaru.id/ Rizki Arganingsih)

Dunia ilustrasi digital semakin hari semakin kompetitif. Banyak orang bermimpi untuk bisa sukses menjadi ilustrator digital. Namun, perjalanan menuju kesuksesan tidak selalu mulus. Seperti kisah Burhan di bawah ini, seorang ilustrator digital yang sukses melalui kerja keras.

Inibaru.id - Di suatu sore beberapa hari lalu, saya bertemu dengan seorang ilustrator digital asal Kabupaten Pati, Jawa Tengah. Kami sepakat saling berjumpa di sebuah kafe, jadi bisa mengobrol sambil mencecap kopi.

Saya sampai lebih dulu ketimbang Muhammad Burhan Yusuf, nama ilustrator tersebut. Nggak sampai dua tegukan kopi, seorang pemuda berkemeja dominan biru menghampiri saya. Gayanya santai. "Halo, saya Burhan!" sapanya ramah sembari meletakkan perangkat tempurnya: sebuah tab, pen, dan laptop.

Setelah memesan minum dan sedikit ngobrol ringan, Burhan segera membuka tab dan menunjukkan hasil pekerjaannya kepada saya. Bagus. Kentara sekali dia telah cukup berpengalaman memadukan skill menggambar dan teknologi modern untuk menciptakan karya ilustrasi digital.

Selesai berdecak kagum, segera saya tanyakan alasannya menjadikan ilustrasi digital sebagai ladang pendapatannya. Dia tersenyum. Setelah meneguk kopi pesanannya, lelaki asal Desa Gunungsari, Kecamatan Tlogowungu, Kabupaten Pati, itu pun mulai bercerita tentang ketertarikannya pada pekerjaan ini.

Bermula dari Hobi Menggambar

Ilustrasi digital super keren karya Burhan ini bisa dilihat di akun Instagram @tandukpurba_ (Inibaru.id/ Rizki Arganingsih)

Semua bermula dari hobi Burhan sewaktu kecil, yaitu menggambar. Pemuda lulusan SMK Jurusan Multimedia itu sering menghabiskan waktunya dengan pensil, kertas, dan imajinasinya yang liar. Semangatnya untuk menggambar itu pun semakin berkobar saat dia dikenalkan oleh seorang teman tentang ilustrasi digital.

“Dulu aku tahunya hanya menggambar dan melukis di atas kertas. Setelah kenal dengan dunia ilustrasi digital, aku semakin tertarik untuk belajar secara mandiri. Apalagi ilustrasi digital ini sangat laku dijual,” terang lelaki berusia 23 tahun itu kepada Inibaru.id.

Burhan mengaku dirinya adalah tipe orang yang tidak ragu untuk mencari tahu lebih banyak. Dia kemudian mulai mencari referensi dan aktif bertanya kepada ilustrator digital senior melalui platform media sosial.

“Sebagai seorang pemula, aku aktif bertanya kepada para senior lewat DM di medsos. Sering juga nonton live Instagram atau Tiktok para ilustrator digital lain. Dari sini, aku jadi punya banyak relasi para ilustrator digital,” ujar Burhan.

Peralatan Harus Mumpuni

Burhan menggunakan laptop, pen tablet dan ipad untuk menggarap pesanan ilustrasi digital dari klien. (Inibaru.id/ Rizki Arganingsih)

Di awal perjuangannya, salah satu kendala yang dihadapi oleh Burhan adalah peralatan atau device untuk menggambar. Agar bisa membuat karya yang semakin berkualitas, Burhan mengaku membutuhkan perangkat yang mumpuni.

“Aku rela puasa buat beli laptop ini, Mbak. Aku juga masih ingat betul teman-temanku memberi support moral dan finansial untuk membantu meraih mimpiku,” jelasnya sembari tersenyum mengingat perjuangannya dulu.

Namun, Burhan mengingatkan bahwa perangkat yang mahal bukanlah satu-satunya jalan. Dia menjelaskan bahwa ponsel pintar pun bisa digunakan.

“Asalkan mau konsisten belajar, pakai HP juga nggak masalah, kok. Banyak temanku yang membuat ilustrasi pakai HP tapi cuannya dollar semua," terangnya.

Jemput Bola ke Klien

Menjelaskan karya ilustrasi digital kepada klien adalah hal yang penting dilakukan ilustrator digital. (Inibaru.id/ Rizki Arganingsih)

Memiliki kemampuan dan peralatan yang cukup tak lantas membuat Burhan dengan mudah mendapatkan klien. Dia harus melakukan promosi dengan cara mengunggah karyanya di media sosial seperti Instagram, Facebook, Behance, bahkan memasang pin di Pinterest. Burhan juga menggunakan taktik jemput bola untuk mempromosikan karyanya kepada calon klien.

Pemuda yang sudah tiga tahun berkecimpung di dunia ilustrasi digital itu juga menekankan pentingnya membangun hubungan baik dengan klien. Dia selalu menjadikan klien sebagai teman dan selalu meng-update perkembangan karya setiap hari. Burhan juga memberikan mock-up karya meskipun tidak diminta, sebagai bukti bahwa dia mengerjakannya dengan sepenuh hati.

"Adab dan sopan santun dalam menanggapi klien itu penting. Ada langgananku dari Malaysia, aku tanya kenapa suka pesan di aku. Katanya, aku orangnya ramah dan sopan sama klien," tandas Burhan.

Percakapan kami di kafe selesai setelah saya puas melihat hasil karya yang dia posting di Instagramnya @tandukpurba_. Kepadanya saya belajar tentang semangat memelihara mimpi dan berjuang untuk mewujudkannya. Jika yang dikejar adalah sesuatu yang kita cintai, maka seperti Burhan, kita akan terus belajar dan selalu cari cara untuk sukses. (Rizki Arganingsih/E10)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024