Inibaru.id - Pada suatu sore beberapa waktu lalu, saya bersama dua orang teman memacu kendaraan roda dua melewati jalanan perkotaan di Semarang menuju kedai kopi 'Kaofee'. Tempat nongkrong dengan nuansa 90-an itu berada di Jalan Sedane Nomor 6, Kelurahan Bugangan, Kecamatan Semarang Timur, Kota Semarang.
Buat yang belum tahu, lokasi kedai kopi tersebut cukup dekat dengan Stadion Citarum. Jaraknya hanya sekitar 350 meter. Sebelum menjadi kedai kopi Kaofee, tempat itu merupakan toko yang menjual pelbagai kaset VCD dan DVD. Lantaran tergerus zaman, toko itu pun gulung tikar.
"Awalnya suami saya iseng ngopi di toko bekas kaset. Terus nyeletuk, 'lucu kali ya toko kaset kita ubah kedai kopi kecil gitu'. Kita coba deh, sama perlu belajar dulu," ucap pemilik Kaofee, Alice Lindsey Tan.
Menurut pengakuan pemilik sekaligus peracik kopi di Kaofee itu, toko kaset itu merupakan usaha milik ayahnya yang telah benar-benar tutup sejak 2009. Nah, kedai kopi tersebut merupakan upaya menghidupkan kenangan ayahnya yang sudah meninggal dunia.
Tapi, kumpulan kaset VCD dan DVD masih bisa saya lihat di dalam kedai kopi. Pernak-pernik barang antik juga menjadi item dekorasi di sana. Nggak ketinggalaan, lantunan lagu-lagu 90-an yang diputar kian menambah vibes zaman dulu.
"Sudah nggak diperjualbelikan (kasetnya). Sekarang buat kebutuhan property dan kenangan aja. Kalau teman-teman mau request putar lagu-lagu 90an bisa," terang Alice.
Tanpa Wifi
Nongkrong di sana jangan berharap bisa berselancar internet sepuasnya ya, Millens! Berbeda dengan kedai kopi kekinian yang menjadikan wifi (jaringan internet) sebagai salah satu daya tarik, Kaofee justru sebaliknya. Alice nggak menyediakan stop kontak dan wifi dengan tujuan menambah kental suasana 90-an.
"Salah satu hiburan anak-anak 90-an dulu kan ngobrol sama teman-teman sambil dengerin musik dari VCD. Jadi saya ingin pengunjung bernostalgia serta lebih intim berinteraksi," imbuh Alice.
Harga Affordable
Berkunjung ke Kaofee untuk sejenak larut dalam nuansa era Sheila on 7 dan Linkin Park nggak perlu merogoh kocek dalam. Harga kopi, minuman non-kopi, dan camilannya cukup terjangkau kok, Millens. Kamu bisa datang saban hari sedari pukul 10.00 hingga 20.00 WIB.
"Harga mulai Rp10-22 ribu aja. Aku pengin orang-orang ngopi tuh nggak ngeluh. Misal pengin ngopi aja kok mahal ya," tutur Aliece.
Bagi kamu yang nggak terlalu doyan kopi, jangan khawatir! Kaofee menyediakan menu varian teh. Jadi kamu bisa pilih bakal menikmati suasana 90-an sambil ngopi atau ngeteh, ya.
Kunjungan saya ke Kaofee seolah berjalan singkat karena terlalu asik mengobrol dan mendengar lagu-lagu 90-an. Nggak terasa azan magrib berkumandang, saya pun memutuskan pulang. Tapi, kedai kopi satu ini layak untuk saya kunjungi lagi suatu saat. (Fitroh Nurikhsan/E10)