Inibaru.id - Setiap dekade selalu memunculkan gaya fesyen yang ikonik dan mencerminkan eranya. Gaya berpakaian tersebut biasanya menjadi tren karena diusung oleh para anak muda. Salah satu tren berpakaian yang tetap menjadi hits meski tahun sudah berganti adalah fesyen 90-an.
Yap, sekarang kita sudah berada pada tahun 2023. Tapi, bukan berarti gaya fesyen 90-an sudah nggak ada lagi. Sebaliknya, beberapa tahun terakhir, berbagai gaya fesyen 90-an kembali digandrungi anak muda, termasuk di Semarang. Kalau kamu amati, banyak anak muda kelahiran tahun 2000-an yang bergaya zadul, kan?
Di tengah banyaknya model fesyen masa kini, salah seorang pemuda di Kota Semarang, Rivky Bagus Saputra justru jatuh hati dengan gaya fesyen 90-an sejak dia duduk di bangku SMA.
"Waktu itu sekolah sambil mondok. Karena di lingkungan pondok banyak yang berbusana ala 90-an. Saya pun jadi terbawa," ujar lelaki yang akrab disapa Rivky saat ditemui Inibaru.id belum lama ini.
Untuk menunjang kesehariannya kuliah di UIN Walisongo atau berkegiatan di luar kampus. Rivky selalu tampil percaya diri mengenakan busana era 90-an tersebut.
"Sederhana sih, pakai celana longgar, kemeja oversize dimasukkan plus rambut gondrong itu udah persis anak 90-an," jelasnya.
Dikira Sudah Tua
Berpakaian ala orang zaman dulu membuat Rivki seringkali terlihat tua di mata teman-temannya. Meski begitu, anak muda yang baru berusia 18 tahun itu nggak terlalu mempermasalahkan. Dia sudah terlanjur nyaman dengaan pilihan fesyennya itu.
"Kadang ada orang yang ngeledek, elu tampilannya zadul banget sih, muka elu kelihatan tua, saya mah bodo amat. Selera fesyen orang kan berbeda-beda," ungkap Rivky.
Untuk bisa berdandan ala anak muda 90-an, mahasiswa berambut gondrong itu mengumpulkan baju maupun celana zaman dulu dengan mengorek lemari ayah dan kakeknya. Sedangkan untuk aksesori pendukung, Rivky mencarinya di lapak-lapak penjual barang bekas.
"Saya juga sering lihat gaya fesyennya Iqbaal Ramadhan. Akhir-akhir ini dia juga sering berpakaian ala anak 90-an," bebernya.
Sederhana, tapi Keren
Selain Rivky, mahasiswa Universitas Semarang (USM) Bima Anggoro Muyassar masih menyukai segala hal yang identik dengan pemuda 90-an. Menurutnya, banyak pemuda di Kota ATLAS yang memilih berpenampilan dengan celana longgar dan baju dimasukkan.
"Anak-anak pencinta motor tua rata-rata penampilannya era 90-an. Mungkin karena pengin nostalgia ya bahwa dulu fesyen ini tuh pernah hits di zamannya," tutur lelaki yang sering dipanggil Bima tersebut.
Menurut pengakuan Bima, di lingkungan kampus USM baik laki-laki maupun perempuan banyak yang mengenakan busana 90-an saat kuliah.
"Kalau masalah fesyen kan lebih ke selera perorangan. Tapi menurut saya fesyen 90-an tuh walau kelihatan sederhana, tapi ngerasa keren saja gitu," ujar Bima.
Nah, untuk menunjang penampilannya, Bima sering mencari barang-barang maupun aksesori ala anak 90-an di toko daring maupun lapak barang bekas.
"Nyari koleksi barang yang identik tahun 90-an nggak susah, kok. Di toko online replikanya banyak. Tinggal pilih sesuai selera dan nyamannya yang mana," tandas mahasiswa semester enam tersebut.
Wah, menyenangkan sekali bisa mengekspresikan kesukaan terhadap era 90-an dengan cara berpakaian ala anak muda di zaman itu. Memilih fesyen yang berbeda dengan anak muda kebanyakan, Rivky dan Bima justru merasa puas dengan pilihannya itu. Bagaimana dengan kamu, Millens? (Fitroh Nurikhsan/E10)