Inibaru.id - Profesi ilustrator digital belakangan ramai dilirik banyak orang. Profesi yang melibatkan seni kreatif ini memang tengah digandrungi para anak muda. Pasalnya, selain dapat bekerja dari mana saja, cuan yang didapat nggak main-main.
Salah seorang ilustrator digital asal Kabupaten Pati, Muhammad Burhanudin Yusuf, mengamini hal ini. Pemuda yang sudah berkecimpung di dunia ilustrasi digital sejak 2019 itu mengaku sukses meraup cuan hingga jutaan rupiah per bulan dari bekerja sebagai fulltime ilustrator digital.
“Waktu itu pernah satu bulan aku dapat 2.700 ringgit dari klien Malaysia. Kalau dijadikan rupiah ya sekitar Rp8 juta lebih,” ujar cowok murah senyum itu kepada Inibaru.id.
“Kalau karya termahalku pernah laku terjual dengan harga 650 ringgit dan 100 dollar,” imbuhnya.
Pemuda yang berasal dari Desa Tlogowungu, Pati itu memang kebanyakan mendapat pesanan ilustrasi dari klien luar negeri. Pesanan itu kebanyakan didapatinya dari DM Instagram. Pesanan ilustrasi yang dibuat Burhan ini nantinya digunakan untuk desain kaos, logo, skateboard, vape, dan sebagainya.
Menurut Burhan, orang-orang luar negeri lebih dapat menghargai karya seni. Itulah kenapa Burhan mematok harga yang berbeda-beda untuk setiap pesanan kliennya.
“Kalau untuk klien lokal, minimal harganya Rp600-700 ribu. Untuk klien dari Malaysia minimal harga 300 ringgit. Sedangkan klien luar negeri selain Malaysia harga pesanannya mulai dari 100 dollar,” terang Burhan sembari menunjuk karya ilustrasi di laptopnya.
Di usianya yang baru menginjak 23 tahun itu, Burhan sukses mengantongi cuan dari profesi yang dia pelajari secara otodidak itu. Hal ini pastinya nggak lepas dari ketekunan dan konsistensinya dalam mempelajari ilustrasi digital.
“Aku enjoy banget sama pekerjaanku ini. Karena emang dari dulu hobiku menggambar,” jelas Burhan.
Rentan Penipuan
Meski terdengar sangat menggiurkan, profesi ilustrator digital ini juga rentan akan scamming atau penipuan, lo. Hal ini dialami Burhan di awal-awal perjuangannya.
Beberapa kali, dia mendapat DM pesanan ilustrasi di Instagram. Setelah karya jadi dan dikirim, si klien tidak mau membayar dan menghilang begitu saja. Itulah mengapa, dia mengharuskan kliennya untuk membayar uang muka terlebih dahulu sebelum proses pengerjaan karyanya.
Burhan juga menambahkan, sebagai seorang ilustrator, dirinya harus mampu memahami keinginan dan konsep ilustrasi dari klien untuk divisualisasikan lewat karyanya. Tentunya, hal ini bukanlah hal yang mudah. Nggak jarang, Burhan juga beberapa kali mendapat komplain dari kliennya.
Baca Juga:
Menguak Peluang Dapat Cuan dari Twitter“Pernah dapat komplain dari klien katanya font tulisanku kayak anak TK, padahal itu font-nya aku buat sendiri lo. Itu nyelekit banget, jujur,” ujar Burhan tersenyum getir.
Namun karena profesionalitasnya, Burhan tetap menerima kritikan tersebut dengan lapang dada diiringi dengan usaha merevisi karya sesuai keinginan klien.
Menjadi fulltime ilustrator digital juga membuat Burhan harus bekerja di depan layar laptop dalam jangka waktu yang lama. Hal ini membuatnya kadang jenuh dan bosan. Untuk itu, dia juga mulai mencoba hobi baru di luar ruangan yakni merawat bonsai.
Namun jangan salah, menggarap pesanan dari klien tetap menjadi prioritas utama Burhan, kok. Semoga suatu saat nanti ilustrator digital asal Pati ini bisa punya tim dan studio sendiri seperti harapaannya! (Rizki Arganingsih/E10)