Inibaru.id - Tangan Adhe Sukma Pamungkas tak berhenti memasukan jarum jahit ke sehelai kain. Matanya selalu awas menatap setiap jengkal jarum jahit tersebut.
Gulungan benang, kancing, tang, cutter, gunting dan pelbagai manik-manik lainnya berceceran di teras rumah yang terletak di Jalan Darat Lasimin RT 2 RW 10 Kelurahan Kuningan, Kecamatan Semarang Utara, Kota Semarang. Terhitung sudah tujuh tahun lelaki yang akrab disapa Adhe menggeluti pekerjaan sebagai perancang kostum.
Sejak kecil Adhe sudah bertekad menjadi seorang desainer. Tapi keinginan Adhe tersebut sempat ditentang orang tua yang menginginkan dia bekerja di perusahaan pasca-lulus SMA pada 2017.
"Ketika awal-awal merintis, orang tua kurang mendukung. Katanya ngapain bikin (kostum) kayak gitu. Nggak menghasilkan uang, mending cari pekerjaan," ucap Adhe pada Inibaru.id belum lama ini.
Seiring banyaknya pesanan dan menghasilkan pundi-pundi uang, oang tua Adhe kini berbalik mendukungnya. Adhe pun merasa lega lantaran pilihan hidupnya mendapat restu dari orang yang berjasa melahirkannya.
Mengandalkan Testimoni Pelanggan
Lelaki berusia 24 tahun itu hanya mengandalkan testimoni pelanggan untuk mem-branding karya-karyanya. Sesekali Adhe juga memasarkan rancangan desain kostumnya melalui sosial media.
"Pelanggan pertama saya itu seorang mahasiswa. Dia juga yang ngasih modalnya. Setelah itu karya yang saya bikin banyak disukai berkat testimoni dari mulut ke mulut mahasiswa," cetus Adhe.
Sejauh ini Adhe paling banyak menerima pesanan kostum untuk pergelaran budaya. Adapun proses pengerjaan paling lama bisa sampai satu bulan; tergantung dari tingkat kerumitannya.
"Kalau paling cepat biasanya dua mingguan. Tapi, pernah tiga hari selesai karena dikejar deadline," paparnya.
Raup Untung Belasan Juta Rupiah
Adhe mengaku dari profesinya tersebut, dirinya mampu mengantongi uang sebanyak belasan juta rupiah. Pasalnya, Adhe nggak hanya terfokus menerima pesanan merancang kostum saja.
"Saya juga bisa bikin sketsa, aksesori, mekap, dan persewaan kostum. Aksesori untuk pelengkap tari, drama, dan ketoprak malah paling banyak yang memesan. Kalau dihitung bersihnya selama satu bulan, saya bisa dapat Rp15 juta," ujarnya.
Untuk satu buah kostum, Adhe mematok harga mulai dari Rp4 juta. Jasa bikin sketsa dihargai Rp250 ribu dan sewa kostum sebesar Rp500 ribu. Sementara, harga bikin aksesori nggak bisa ditentukan secara pasti, bergantung pada jumlah pesanan dan tingkat kesulitannya.
"Semua itu saya kerjain sendiri. Saya belajar autodidak. Dasarnya sedari kecil juga saya suka gambar," ungkapnya.
Pelanggan Adhe juga nggak hanya dari daerah Semarang. Menurut Adhe, kebanyakan yang memesan kostum padanya justru berasal dari luar kota, mulai dari Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, hingga Lampung dan Sulawesi.
"Ahamdulillah, tahun ini spesial; banyak orderan masuk. Apalagi event Semarang Carnival ini, para kepala OPD wajib mengikuti. Beberapa orang sudah rutin memesan ke saya, salah satunya Kepala Dinas Pariwisata Semarang," pungkasnya penuh bangga.
Adhe, masih muda udah bisa menghasilkan belasan juta dari hobi yang digelutinya. Tapi jangan salah, di balik itu, pasti dia sudah mengalami jatuh bangun menjalankan usaha. (Fitroh Nurikhsan/E10)