BerandaInspirasi Indonesia
Jumat, 23 Nov 2017 23:42

Kerja Sama Genpi-Sampah Muda dalam Manajemen Sampah

Pasar Karetan Radja Pendapa yang diselenggarakan Genpi di Kendal, Jawa Tengah. Dalam manajemen sampah, mereka menggandeng Sampah Muda. (Viva.co.id/Dwi Royanto)

Mengelola sampah bukanlah pekerjaan gampang. Namun Sampah Muda siap melakukan itu tanpa memungut biaya. Bagaimana caranya?

Inibaru.id – Harmoni terjadi ketika satu komunitas bisa disokong komunitas lain. Guyub, akur, dan kelihatan kompak. Hal inilah yang tampak dari kolaborasi Generasi Pesona Indonesia (Genpi) Jawa Tegah dengan Sampahmuda.com beberapa waktu lalu

Genpi Jateng dan Sampah Muda sejatinya bergerak di ranah berbeda. Namun, keduanya bertemu dalam Pasar Karetan di Kendal. Pengelola Pasar Karetan yang dimotori Genpi Jateng sengaja bekerja sama dengan Sampahmuda untuk mengelola sampah.

“Ya, khusus manajemen sampah, kami kerja sama dengan Sampah Muda, komunitas pencinta lingkungan,” ungkap Mei Kristianti, Project Officer Pasar Karetan, dilansir dari Viva.co.id, Rabu (22/11/2017).

Sampah Muda adalah komunitas pencinta lingkungan yang memanfaatkan dunia maya sebagai lahan “perjuangan” mereka. Mereka melakukan pelbagai kampanye, seperti prolingkungan, recycling, environment friendly, dan go green via daring maupun luring.

Baca juga:
Dengan Kuda, Ridwan Mendongkrak Minat Baca Warga
Tanpa Lengan Dia Tepis Keterbatasan

"Sampah muda membantu mendaur ulang sampahmu. Karena sampahmu punya kesempatan kedua untuk menjadi barang lain. Pilah sampahmu dan booking jadwal pengangkutannya. Dapetin uang dari sampahmu atau donasikan untuk penyelamatan lingkungan,” terang komunitas ini pada laman Sampahmuda.com.

Tim Sampah Muda akan membantu menjemput sampah siapa pun yang sudah dipilah-pilah. Mereka tidak membatasi jumlah sampah yang harus dijemput. Fokus mereka adalah memudahkan seseorang mengelola sampah.

“Tapi, kami akan senang jika Anda memiliki setidaknya 5-10 kg untuk mengefisienkan layanan kami.” tulis mereka yang juga mengatakan bahwa penjemputan itu tidak berbayar selama berada dalam area servis mereka.

Adapun untuk jenis sampah yang bisa dijemput, mereka memilah sampah dalam enam jenis sampah anorganik, yakni kertas HVS, kertas buram atau koran, kertas kardus, botol plastik, gelas plastik, dan plastik lain. Syarat lain: sampah itu harus kering!

Baca juga:
Kau Hafiz, Kau Makan Gratis di Sini
Griselda Sastrawinata WNI Pertama yang Tembus Disney

“Kami bekerja sama dengan perusahaan dan instansi pengolahan sampah, jadi sampah yang kami terima akan didaur ulang oleh partner kami,” jelas mereka.

Menyikapi kerja sama ini, Staf Khusus Kemenpar Bidang Komunikasi dan Media, Don Kardono, mengaku bahagia. Menurutnya, kombinasi mereka sangatlah menarik.

“Keren! Sama-sama anak muda, spirit anak muda, sama-sama aktif di medsos (media sosial), sama-sama punya visi membangun environment sustainability,” tandasnya. (OS/SA)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024