BerandaInspirasi Indonesia
Minggu, 7 Sep 2019 14:21

Kenalan Sama Wopanco Yuk, Komunitas Pelukis Perempuan Pertama di Semarang

Woman Painter Community. (Doc. Wopanco)

Membuat komunitas pelukis perempuan memang keberanian dan sebuah tantangan tersendiri. Nggak sekadar untuk ajang berkumpul, tapi juga sarana berbagi skill dan pemberdayaan. Di Semarang wadah itu bernama Woman Painter Community. Hm, seperti apa ya komunitas ini?

Inibaru.id – Painting, Sharing, Empowering” begitulah motto dari Woman Painter Community (Wopanco), sebuah komunitas para pelukis perempuan pertama di Semarang. Sejarah dibentuknya komunitas ini berawal dari inisiatif beberapa perempuan yang memiliki kesamaan minat dan visi untuk membentuk wadah berkembang bersama.

Wopanco pertama kali dibentuk pada 3 November 2018 dengan anggota berjumlah 19 orang. Namun saat ini hanya tinggal 13 saja yang aktif. Pengurangan ini dikarenakan beberapa alasan, seperti terganjal dengan pekerjaan hingga berbeda visi. Uniknya, saat ini anggota yang berkumpul berstatus sebagai Ibu Rumah Tangga yang belajar melukis secara otodidak.

“Kami semua nggak ada yang sekolah seni. Cuma saya nyerempet dikit di arsitektur. Tapi nggak murni. Mbak Irene dosen ekonomi, ada wartawan juga Mbak Intan Esty, ada Mbak Dina juga yang background sama sekali nggak nyambung tapi bisa juga dia menghasilkan karya,” kata Ratri Cipto Hening, ketua Wopanco.

Beragam karya Wopanco. (Doc. Wopanco)

Eits, beragam latar belakang ini membuat karakter dari Wopanco begitu kaya lo. Ada yang karakternya ilustratif, ada yang kartunis, ada yang doodle art, ada yang realis-feminin dengan motif bunga-bunga, hingga ada yang berkarakter spontan dengan ciri goresan yang nggak beraturan.

Para pelukis yang bergabung dalam Wopanco menggunakan media lukis yang beragam juga lo, Millens. Dari kanvas, kain, hingga bahan-bahan dari limbah. Pameran pertama mereka dilakukan di Rumah Popo, Kota Lama, kemudian juga pernah pameran di Sentraland Semarang.

Workshop seputar lukisan menjadi kegiatan Wopanco yang diadakan bekerja sama dengan pihak lain, seperti Tekodeko dan Maerokoco. Untuk kegiatan rutin seperti bulanannya sendiri, Ratri menceritakan belum terbentuk. Kegiatan hanya dilakukan jika para anggota sama-sama ada waktu.

Kegiatan Wopanco. (Doc. Wopanco)

Dalam tahap berkembang, perhatian dari pemerintah daerah sendiri khususnya masih terbatas, Millens. “Kita ini semua biaya sendiri. Iuran atau kita cari dana sendiri. Emang disarankan untuk ikut Kesbanglinmas (Kesejahteraan Pembangunan dan Perlindungan Masyarakat). Belum sampai sana juga,” ujar Ratri.

Kamu sudah cukup mengenal Wopanco kan? Bagi kamu pelukis perempuan pasti ada yang bertanya-tanya di mana sekretariat untuk dikepoin lebih lanjut. Yap, kamu bisa datang ke Jalan Gedung Songo Raya No. 32 Semarang.

Atau kamu juga bisa berkunjung ke salah satu rumah produksi anggota Wopanco bernama Frangipaintnee Handpainted Fabric di Google Map untuk bertanya-tanya lebih lanjut sama ketuanya. Di sana juga ada karya-karya dari anggota Wopanco lain yang bisa kamu kulik. Selamat berkunjung ya. (Isma Swastiningrum/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: