BerandaInspirasi Indonesia
Jumat, 9 Jul 2020 16:55

Ini lo Sosok yang Buat Kamu Bisa Makan Roti Ganjel Rel Gratisan saat Dugderan Tiba

Aunil Fadlilah, produsen roti ganjel rel yang menjadi langganan takmir dan Wali Kota Semarang saat dugderan. (Inibaru.id/ Zulfa Anisah)

Kamu pernah nggak ikut rebutan roti ganjel rel yang dibagikan saat Kirab Budaya Dugderan? Namanya Aunil Fadlilah, produsen ganjel rel yang sudah jadi langganan takmir Masjid Kauman penyelenggara Dugder. Seperti apa kisah Aunil membuat ganjel rel yang lebih bersahabat dengan kaum milenial ini?

Inibaru.id - Siang itu saya agaknya terlambat. Selain rute jalan di Kota Lama Semarang yang kini semakin membingungkan, saya juga harus berhadapan dengan tukang parkir bawel. Tergopoh-gopoh saya masuk ke Galeri UMKM di Kota Lama yang belum lama ini beroperasi. Di bagian kuliner, dua perempuan berjilbab telah menunggu saya.

Salah satunya adalah Farah, dara muda yang saya kenal lewat Twitter. Dari platform tersebut dia menawarkan dagangan ibunya berupa roti ganjel rel. Lalu apa yang bikin saya tertarik? Siapa sangka, ibu dari Farah ini adalah pembuat ganjel rel langganan Wali Kota Semarang setiap dugderan.

Namanya Aunil Fadlilah, perempuan paruh baya yang sudah puluhan tahun bergelut di dunia bakery, terutama roti ganjel rel. Belum sempat berbincang, Aunil sudah menyajikan beberapa potong ganjel rel yang seketika bikin saya good mood. He

Sambil menunggui saya mengunyah roti dengan nama Gandjel Rel Masjuki itu, perempuan yang akrab disapa Aunil tersebut mengaku kiprahnya dalam "memanggang" ganjel rel nggak bisa dipisahkan dari peran almarhum suaminya, Marzuki. Sejak 1994, dirinya dan suaminya memberanikan diri untuk merintis toko kue. Kisahnya dimulai saat suaminya menjadi takmir Masjid Kauman pada akhir 1990-an silam.

“Tahun 1999 atau 2000 gitu, saat menjelang dugderan meminta untuk ditampilkan jajanan khas Semarang,” tutur ibu tiga anak ini.

Gandjelrel Original. (Inibaru.id/ Zulfa Anisah)

Sebelum pilihan jatuh pada roti ganjel rel, ada jajanan lain seperti lunpia, kue moho, dan bakpao yang sempat masuk ke daftar. Akhirnya ketua takmir Masjid Kauman saat itu menjatuhkan pilihannya pada roti ganjel rel yang dianggap mewakili kuliner Semarang.

Aunil dan suaminya pun mendapatkan tawaran membuat roti ganjel rel untuk dibagikan pada masyarakat saat perayaan dugderan. Suami Aunil bertugas menyiapkan bahan terbaik, sementara dirinya bertugas meracik resep ganjel rel yang akan diseleksi takmir.

Nggak mudah baginya untuk meracik resep yang tepat. Aunil mengaku sempat membuat sekitar 8 resep berbeda untuk menemukan racikan yang pas.

“Saat itu terpilih satu resep dengan sedikit perbaikan. Akhirnya dapat pesanan 1500 potong ganjel rel untuk perayaan dugderan tahun 1999 atau 2000, saya lupa,” ungkap perempuan berkacamata ini.

Perempuan yang lahir dari keluarga yang mahir membuat berbagai jajanan ini mengaku resepnya ini telah disesuaikan dengan selera masyarakat. Teksturnya nggak lagi terlalu bantat seperti ganjel rel klasik namun tetap memiliki cita rasa sama.

“Ganjel rel lawas bantat dan seret, saya buat taste-nya tetep ganjel rel tapi teksturnya agak lembut, supaya lebih masuk dengan selera milenial,” ungkapnya.

Gandjel Rel pie buatan Aunil. (Inibaru.id/ Zulfa Anisah)

Waktu berlalu, tapi roti Ganjel rel Aunil tetap jadi langganan takmir Majid Kauman setiap Dugreran. Kali terakhir perempuan yang juga mengajar mengaji ini dapat pesanan 10.000 potong ganjel rel untuk perayaan Dugderan 2019 lalu.

Karena sudah jadi langganan dugderan, Aunil kini memakai tagline Gandjel Rel Dugderan sebagai kekhasan produknya. Kini dia mengreasikan ganjel rel menjadi berbagai produk seperti pai dan kue kering. Sarjana pendidikan agama Islam ini berharap agar makanan khas Semarang ini bisa bersanding dengan makanan hits lainnya.

“Harapan saya bisa menyandingkan ganjel rel dengan makanan lain seperti pizza atau brownies yang nggak kalah rasa dan gizinya,” tutupnya sambil guyon tapi saya amini dengan betul.

Nah kamu sendiri sudah pernah mencoba makanan khas Semarang yang satu ini belum, Millens? (Zulfa Anisah/E05)

Gandjel Rel Dugderan Masjuki

Kios : Relokasi Pasar Johar Blok F no 8

Harga : Rp 3.000 – Rp 30.000

IG : Gandjelrel Dugderan

FB : Oemah gandjelrel

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: