BerandaInspirasi Indonesia
Jumat, 23 Nov 2017 12:47

Dengan Kuda, Ridwan Mendongkrak Minat Baca Warga

Dengan Kuda, Ridwan Mendongkrak Minat Baca Warga

Ridwan Sururi dan Kuda Pustaka-nya. (kudapustaka.blogspot.com)

Dengan seekor kuda yang membawa buku-buku, Ridwan Sururi menggaungkan pentingnya membaca. Kuda Pustaka, nama perpustakaan keliling itu pantas dicontoh siapa pun.

Inibaru.id - Sebelum bertemu Nirwan Arsuka dari Jakarta, penulis dan pustakawan, Ridwan Sururi sudah lama menjadi pencinta kuda. Dia perawat dan penunggang kuda andal. Dia punya beberapa piala dari kecakapannya berkuda.

Saat bertemu dengan Nirwan itulah muncul gagasan mengenai perpustakaan keliling dengan kuda sebagai modus transportasinya. Lelaki dari Jakarta itulah yang memasok buku-buku untuk perpustakaan keliling yang dilabeli nama “Kuda Pustaka”.

Ya, Kuda Pustaka merupakan perpustakaan keliling dengan seekor kuda sebagai kendaraan pengangkutnya. Secara rutin kuda yang membawa buku-buku itu berkeliling ke setiap sudut perkampungan di lereng Gunung Slamet, Jawa Tengah. Perpustakaan keliling itu menawarkan buku bacaan bagi warga setempat dan juga anak-anak kampung untuk dibaca di tempat atau dipinjam secara cuma-cuma. Dalam blog kudapustaka.blogspot.com, aktivitas Kuda Pustaka bermula pada awal Januari 2005.

Baca juga:
Menyoal Petani Tembakau yang Terpinggirkan lewat Kartun
Polisi Zaman Old Tak Perlu Mengincar Bramacorah

Nama Kuda Pustaka moncer berkat unggahan foto dan tulisan di media massa yang kali pertama dilakukan seorang fotografer dokumenter asal Bali. Menurut Ridwan Sururi, Putu Sayoga (nama sang fotografer) adalah orang pertama yang mendokumentasikan dan memublikasikannya ke berbagai media massa.

Bagaimana awalnya Putu datang dari Bali ke tempat tinggal Ridwan di Desa Serang, Kecamatan Karangreja, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah? Ridwan pada awalnya hanya memposting foto kegiatan Kuda Pustaka berkeliling kampungnya di akun Facebook miliknya. Seseorang menandai postingan fotonya itu di akun milik Putu. Tak lama berselang, Putu mendatangi rumah Ridwan lalu memotret kegiatan sehari-hari Ridwan selama beberapa hari.

Setelah foto-foto Kuda Pustaka karya Putu ini beredar luas di berbagai media nasional maupun media asing, secara silih berganti media massa lainnya mendatangi dan mewawancarai Ridwan. Tercatat aktivitas Ridwan telah dimuat di berbagai media bergengsi seperti BBC, Al-Jazeera, termasuk saat dirinya diundang tampil di program Mata Najwa di Metro TV.

Setelah tampil di banyak media bergengsi dalam dan luar negeri, Ridwan pun langsung menerima banyak hal postifnya. Berbagai bantuan dan sumbangan buku-buku bacaan terkirim ke rumahnya. Salah satu penyumbang buku adalah United States Agency for International Development (USAID atau Badan Bantuan Pembangunan Internasional Amerika Serikat).

Ada pula sumbangan seekor kuda dari seorang berkewarganegaraan Jerman. Kuda itu bernama Germanis.  Germanis ini sangat berjasa karena pada saat Luna (nama kuda yang kali pertama dipakai sebagai Kuda Pustaka) tengah hamil.

Baca juga:
Tanpa Lengan Dia Tepis Keterbatasan
Kau Hafiz, Kau Makan Gratis di Sini

Yap, pada masa awal, buku-buku koleksi Ridwan hanya berjumlah ratusan. Begitu namanya dikenal khalayak secara luas, koleksinya melonjak hingga ribuan buku.

Perlu diketahui, tak ada sepeser bayaran pun diterima Ridwan atas usahanya itu. Untuk menghidupi diri dan keluarganya, dia merawat kuda-kuda titipan orang. Selain itu, pada Sabtu dan Minggu Ridwan menyewakan kuda-kudanya di lokasi wisata Lembah Asri Serang, tak jauh dari lokasi wisata Baturraden.

Nah, peran Ridwan menumbuhkan dan mengembangkan minat baca masyarakat di desanya, dia mendapat penghargaan Nugra Jasadarma Pustaloka 2016 sebagai tokoh nasional dari Perpustakaan Nasional Republik Indonesia. Penghargaan yang sangat rasional karena dia telah menumbuhkan kehidupan literasi masyarakat. (EBC/SA)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Iri dan Dengki, Perasaan Manusiawi yang Harus Dikendalikan

27 Mar 2025

Respons Perubahan Iklim, Ilmuwan Berhasil Hitung Jumlah Pohon di Tiongkok

27 Mar 2025

Memahami Perasaan Robot yang Dikhianati Manusia dalam Film 'Companion'

27 Mar 2025

Roti Jala: Warisan Kuliner yang Mencerminkan Kehidupan Nelayan Melayu

27 Mar 2025

Jelang Lebaran 2025 Harga Mawar Belum Seharum Tahun Lalu, Petani Sumowono: Tetap Alhamdulillah

27 Mar 2025

Lestari Moerdijat: Literasi Masyarakat Meningkat, tapi Masih Perlu Dorongan Lebih

27 Mar 2025

Hitung-Hitung 'Angpao' Lebaran, Berapa Banyak THR Anak dan Keponakan?

28 Mar 2025

Setengah Abad Tahu Campur Pak Min Manjakan Lidah Warga Salatiga

28 Mar 2025

Asal Usul Dewi Sri, Putri Raja Kahyangan yang Diturunkan ke Bumi Menjadi Benih Padi

28 Mar 2025

Cara Menghentikan Notifikasi Pesan WhatsApp dari Nomor Nggak Dikenal

28 Mar 2025

Hindari Ketagihan Gula dengan Tips Berikut Ini!

28 Mar 2025

Cerita Gudang Seng, Lokasi Populer di Wonogiri yang Nggak Masuk Peta Administrasi

28 Mar 2025

Tren Busana Lebaran 2025: Kombinasi Elegan dan Nyaman

29 Mar 2025

AMSI Kecam Ekskalasi Kekerasan terhadap Media dan Jurnalis

29 Mar 2025

Berhubungan dengan Kentongan, Sejarah Nama Kecamatan Tuntang di Semarang

29 Mar 2025

Mengajari Anak Etika Bertamu; Bekal Penting Menjelang Lebaran

29 Mar 2025

Ramadan Tetap Puasa Penuh meski Harus Lakoni Mudik Lebaran

29 Mar 2025

Lebih dari Harum, Aroma Kopi Juga Bermanfaat untuk Kesehatan

29 Mar 2025

Disuguhi Keindahan Sakura, Berikut Jadwal Festival Musim Semi Korea

29 Mar 2025

Fix! Lebaran Jatuh pada Senin, 31 Maret 2025

29 Mar 2025