BerandaInspirasi Indonesia
Sabtu, 16 Nov 2018 10:00

Dari Limbah, Heri Susanto Hidupi Ibu Rumah Tangga di Tiga Desa

Heri berpose bersama produk mebel rantingnya. (Heri Susanto)

Dari bisnis kerajinan mebel ranting miliknya, Heri bisa menyediakan lapangan pekerjaan bagi warga di sekitar tempat tinggalnya. Heri bahkan bisa mempekerjakan ibu-ibu rumah tangga di desa tetangga.

Inibaru.id – Merintis usaha baru bukanlah hal yang mudah. Terlebih lagi usaha yang digeluti nggak sesuai dengan latar belakang pendidikan dan keahlian yang dimiliki, tentu akan semakin susah. Namun, Heri Susanto mengambil semua risiko itu dan mantap melakoni bisnis mebel ranting miliknya.

Heri adalah pemilik bisnis kerajinan mebel berbahan limbah ranting kayu jati yang berlabel D’Radja Pank. Dia mengawali bisnis mebelnya itu sejak 2008 silam. Semula, Heri mengaku nggak ada pikiran untuk berbisnis mebel seperti sekarang.

“Latar belakang pendidikan saya nggak sama. Saya kuliah kedokteran sampai skripsi tapi keteteran karena saya nyambi kerja. Dulu bermacam-macam pekerjaan saya lakukan. Justru ini kemarin saya pengin mengerjakan sendiri untuk rumah tapi orang tertarik,” jelas Heri saat ditemui di acara Pasar Restorasi yang diadakan dalam rangka HUT Ke-7 Partai Nasdem.

Semenjak saat itu, Heri mulai merisntis bisnisnya. Dia bekerja sama dengan beberapa temannya agar dapat memasarkan bisnis mebel ranting miliknya.

Produk mebel D'Radja Pank. (Inibaru.id/ Ida Fitriyah)

Pada awalnya, Heri mengaku hanya bisa memproduksi lima set mebel setiap dapat pesanan. Hal itu karena dia belum punya karyawan sehingga hanya dia yang membuat mebel mulai dari awal proses mengupas ranting.

“Saya nggak ada basic tukang sama sekali. Saya autodidak saja. Dikasih sampel, saya kerjakan. Tenaga saya awalnya ya saya saja. Terus saya rekrut orang tapi ya tetap saya tetap ikut nukang itu sampai tiga empat tahunan,” kata lelaki bertubuh jangkung itu.

Kini, dia sudah mempunyai banyak karyawan. Ada karyawan yang bertugas mengupas kulit ranting hingga perakitan ranting menjadi mebel. Dari limbah, Heri bahkan mampu memberdayakan ibu rumah tangga di tiga desa.

“Ada tiga desa yang mengupas ranting saya. Ibu-ibu itu saya berdayakan. Sekitar 50 ibu-ibu yang ikut mengupas. Daripada mereka meyet (memasang payet) kan lebih mending ini. Kulit rantingnya saya kasih, mereka masih saya bayar. Kan enak to?”, ujar warga Dukuh Wonorejo Rt 02 Rw 05, Desa Bulusan, Kecamatan Karangdowo, Klaten, Jawa Tengah.

Salah seorang pengunjung sedang melihat produk mebel ranting D'Radja Pank. (Inibaru.id/ Ida Fitriyah)

Selain ibu rumah tangga di tiga desa, Heri juga menciptakan lapangan pekerjaan bagi tetangga sekitar. Lebih kurang ada 50 orang yang saat ini bekerja di pabrik miliknya.

“Saya selalu ngomong sama mereka kalau sing empuk dipangan empuk, sing pahit yo dipangan pahit, artinya kita kerjakan bersama apa yang ada dan dibagi secara rata begitu,” ucapnya.

Saat ini, bisnis kerajinan mebel ranting milik Heri sudah malang melintang memasuki pasar ekspor. Produk miliknya kerap diekspor ke Eropa, Amerika, dan Tiongkok. Dalam sebulan, pabriknya bisa menghasilkan enam hingga tujuh kontainer mebel. Dengan jumlah tersebut, heri bisa mengantongi keuntungan hingga 120 juta per bulan.

Wah, dari ranting kayu jati yang kerap dianggap limbah, Heri bisa menghidupi banyak keluarga ya, Millens. Salut! (Ida Fitriyah/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: