BerandaInspirasi Indonesia
Rabu, 21 Apr 2020 19:00

Cerita Aktivis Perempuan Dampingi Korban Kekerasan Seksual di Tengah Pandemi

Cerita Aktivis Perempuan Dampingi Korban Kekerasan Seksual di Tengah Pandemi

Ilustrasi pendampingan korban via daringh. (Inibaru.id/ Zulfa Anisah)

Meskipun harus melakukan berbagai pekerjaan dari rumah, Lenny, seorang aktivis perempuan tetap aktif mendampingi korban kekerasan seksual via daring. Bagaimana dia mengerjakan tugas penadampingan meskipun dari rumah?

Inibaru.id - Minggu lalu, saya bertemu Lenny Ristiyani di sela-sela agendanya bekerja dari rumah. Lenny, begitu dia dipanggil merupakan seorang staf muda Legal Resource Center untuk Keadilan Jender dan Hak Asasi Manusia Jawa Tengah. Nggak seperti biasanya, Lenny yang aktif mendampingi korban kekerasan seksual ini kini terpaksa bekerja dari rumah sesuai dengan imbauan pemerintah.

Sebelum corona mengamuk, Lenny yang ditempatkan di divisi bantuan hukum ini mengaku punya agenda pendampingan yang superpadat. Nggak cuma mendampingi sidang, Lenny juga sering mendampingi korbannya melakukan konseling serta pemeriksaan medis ke rumah sakit.

“Aku pegang konseling dispensasi nikah, pengaduan korban kekerasan, pendampingan ke Polrestabes, mendampingi pemeriksaan medis, dan psikologis untuk korban ke RS tertentu,” tutur perempuan 23 tahun ini.

Kini, karena semua kegiatannya dilakukan secara daring, Lenny mengaku harus stand by di depan gawai dari pagi hingga malam hari. Nggak jarang, dia menerima aduan di malam hari. Ketiadaan aturan dari kantor soal jam kerja khusus WFH membuatnya harus melayani kapan pun ada kasus yang masuk.

Salah satu pengalamannya dalam mendampingi sidang korban kekerasan seksual via daring dialaminya beberapa waktu lalu. Dia dan seorang paralegal dari lembaga yang sama kala itu ditugaskan untuk mendampingi sidang di Pengadilan Negeri Purwodadi.

“Kala itu ada pendampingan sidang di Purwodadi. Saya sudah sampai sana tapi ternyata menerapkan sidang online,” kenang Lenny.

Menurutnya antara pendampingan langsung dan via daring nggak ada bedanya. Namun dirinya mengaku harus menyediakan kuota internet yang cukup banyak supaya bisa tersambung tanpa buffering.

“Zoom sangat nyedot kuota, kalau limit bisa tersendat,” keluhnya.

Ilustrasi kekerasan seksual. (Inibaru.id/ Triawanda Aditya)
Ilustrasi kekerasan seksual. (Inibaru.id/ Triawanda Aditya)

Meskipun begitu, dia mengaku tetap mendampingi korban secara langsung jika memang kasus yang dialami korban tergolong berat.

Selain mendampingi sidang secara daring, dia yang juga bertugas untuk memberikan konseling via daring mengaku kesulitan. Hal tesebut tergantung dengan kliennya yang kadang kurang cepat dalam membalas pesan. Dia mengaku untuk menelpon korbannya pun terkadang susah.

“Konseling lewat chat juga susah. Untuk telepon juga susah,” keluh Lenny untuk kali kedua.

Saat nggak punya jadwal mendampingi sidang, dirinya mengaku juga bertugas untuk membuat surat permohonan ahli dan kronologi kasus. Nggak cuma itu, Lenny juga aktif dalam berbagai gerakan perempuan di Kota Semarang serta Nasional. Lenny nggak sekadar seorang staf lembaga perempuan. Buat saya dia pantas menyandang predikat aktivis perempuan.

Menurutmu apa perbedaan signifikan yang kamu rasakan ketika harus bekerja dari rumah, Millens? (Zulfa Anisah/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Mengenal Getuk Kethek, Apakah Terkait dengan Monyet?

13 Apr 2025

Di Balik Mitos Suami Nggak Boleh Membunuh Hewan saat Istri sedang Hamil

13 Apr 2025

Kisah Kampung Laut di Cilacap; Dulu Permukiman Prajurit Mataram

13 Apr 2025

Mengapa Manusia Takut Ular?

13 Apr 2025

Nilai Tukar Rupiah Lebih Tinggi, Kita Bisa Liburan Murah di Negara-Negara Ini

13 Apr 2025

Perlu Nggak sih Matikan AC Sebelum Matikan Mesin Mobil?

14 Apr 2025

Antrean Panjang Fenomena 'War' Emas; Fomo atau Memang Melek Investasi?

14 Apr 2025

Tentang Mbah Alian, Inspirasi Nama Kecamatan Ngaliyan di Kota Semarang

14 Apr 2025

Mengenal Oman, Negeri Kaya Tanpa Gedung Pencakar Angkasa

14 Apr 2025

Farikha Sukrotun, Wasit Internasional Bulu Tangkis yang Berawal dari Kasir Toko Bangunan Kudus

14 Apr 2025

Haruskah Tetap Bekerja saat Masalah Pribadi Mengganggu Mood?

14 Apr 2025

Grebeg Getuk 2025 Sukses Meriahkan Hari Jadi ke-1.119 Kota Magelang

14 Apr 2025

Tradisi Bawa Kopi dan Santan dalam Pendakian Gunung Sumbing, Untuk Apa?

15 Apr 2025

Keindahan yang Menakutkan, Salju Turun saat Sakura Mekar di Korea Selatan

15 Apr 2025

Mereka yang Terlibat dalam Suap Putusan 'Onslag' Kasus Korupsi Minyak Goreng

15 Apr 2025

Harus Bagaimana Agar Ambulans Nggak Lagi Kena Tilang ETLE?

15 Apr 2025

Warga Semarang Sambut Gembira Penghapusan Denda Pajak Kendaraan

15 Apr 2025

Berasal dari Tradisi Eropa, Kelinci Paskah Jadi Simbol Kesuburan

15 Apr 2025

Alasan Sejumlah Asosiasi Jurnalis Menolak Program Rumah Subsidi Wartawan

16 Apr 2025

'Burning'; Ketika Ending Sebuah Film Justru Bikin Bingung Penontonnya

16 Apr 2025