BerandaIndo Hayati
Sabtu, 24 Nov 2017 14:01

Kesemek: Substropis Oke, Tropis pun Oke

Tanaman kesemek. (Faktaherbal.com)

Kesemek itu tanaman subtropis yang memiliki musim dingin moderat hingga musim panas relatif ringan. Tapi di daerah tropis pun bisa asal di ketinggian 1.000 di atas permukaan laut.

Inibaru.id - Nama ilmiah untuk tanaman kesemek adalah Diospyros kaki. Tanaman ini digolongkan ke dalam suku Ebenaceae marga Dyospiros. Marga Diospyros  ini memiliki sekitar 700 spesies namun hanya beberapa saja yang dibudidayakan secara komersial. Beberapa di antaranya adalah Diospyros virginiana (persimmon Amerika), Diospyros lotus (date plum) dan Diospyros discolor (mabolo).

 Kerajaan: Plantae

Divisi: Magnoliophyta

Kelas: Magnoliopsida

Suku: Ebenaceae

Marga: Diospyros

Spesies: Diospyros kaki 

Dikutip dari jurnalbumi.com, di pasaran dikenal dua tipe buah kesemek, yakni tipe astringent dan non-astringent. Tipe astringent adalah buah kesemek yang tidak bisa langsung dimakan begitu matang dari pohon karena rasanya sepat. Kandungan tanin-nya masih cukup tinggi. Untuk memakannya perlu perlakuan khusus dalam pemeraman atau diolah lebih lanjut. Sedangkan tipe non-astringent rasanya tidak sepat dan bisa langsung dimakan begitu matang dari pohon.

Baca juga:
Kesemek: Jadi “Genit” agar Tak Sepat
Kesemek: Antara Santapan dan Obat

Deskripsi Tanaman

1. Batang

Pohon kesemek memiliki kayu yang kuat, bentuk batangnya bulat silinder dengan banyak percabangan. Tinggi pohon bisa mencapai 6-8 meter. Warna kulit batangnya hitam kehijauan, akarnya agak terang keputih-putihan. Sistem perakarannya menghujam jauh ke dalam tanah.

2. Daun

Bentuk daun kesemek bulat telur dengan panjang 10-16 cm dan lebar 7-9 cm. Di daerah tropis daunnya berwarna hijau sepanjang masa. Sedangkan di iklim subtropis warnanya berubah-ubah mulai dari hijau, kuning pucat hingga jingga kemerahan. Pada musim-musim tertentu daun pohon ini menimbulkan efek dekorasi yang indah. Saat musim dingin yang ekstrem daun-daunnya akan berguguran dan pohon masuk fase dorman.

3. Buah

Bentuk buah kesemek bervariasi mulai dari bulat hingga cenderung lonjong dengan permukaan bergelombang seperti labu. Ketika muda kulit buah berwarna hijau menjelang matang akan berubah menjadi oranye hingga kemerahan. Hampir semua bagian buah bisa dimakan kecuali biji dan kelopaknya. Ukuran buah yang lazim ditemukan di Indonesia berdiameter 6-7 cm. Sedangkan ukuran buah kesemek yang ada di pasar global cukup bervariasi, ada yang berdiamater hingga 10 cm.

Syarat Tumbuh

Kesemek merupakan tanaman subtropis, tumbuh baik di daerah yang memiliki musim dingin moderat hingga musim panas relatif ringan. Kesemek akan menggugurkan daunnya pada musim dingin ketika suhu mencapai -3°C. Dalam keadaan dorman tanaman ini masih bisa tahan menghadapi suhu hingga -17ºC.

Baca juga:
Kecapi: Buah yang (Telah) Langka
Cari dan Santaplah Kecapi, lalu Rasakan Khasiatnya

Meskipun termasuk dalam tanaman subtropis, kesemek bisa tumbuh dan menghasilkan di iklim tropis. Di daerah tropis kesemek ditanam pada ketinggian 1.000 meter di atas permukaan laut yang sifat-sifat agroklimatnya menyerupai kondisi subtropis. Tanaman kesemek masih bisa tumbuh di dataran lebih rendah tapi tidak bisa menghasilkan buah.

Tanaman kesemek toleran terhadap berbagai tipe tanah. Tipe tanah yang paling disukainya yang solid dan dalam tetapi tidak terlalu berat. Perakarannya membutuhkan drainase yang baik. Tingkat keasaman tanah untuk tanaman kesemek ada pada kisaran pH 5,5-7,5. (EBC/SA)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024