BerandaIndie Mania
Rabu, 21 Agu 2018 19:05

Grasak Gupolo Kebon, Tarian Para Pelindung Kebun

Para penari Grasak Gupolo Kebon yang berpenampilan menyeramkan tapi membawa pesan baik. (Putri Rachmawati/Inibaru.id)

Grasak Gupolo Kebon menjadi tarian khas dari Dusun Kebonkliwon. Nggak hanya tarian dan penampilan penari yang unik, Grasak Gupolo Kebon juga memiliki filosofi yang menarik.

Inibaru.id – Anak-anak kecil memasuki panggung satu per satu. Sekujur tubuh berwarna putih, sekitar mata berwarna hitam, ada yang hanya memakai popok, ada pula yang memakai kain jarik. Mereka mulai melakukan gerakan-gerakan secara serentak. Tuyul!

Penampilan anak-anak di atas panggung tersebut memang mirip tuyul, tapi bukan. Mereka adalah para penari “Grasak Gupolo Kebon”.

Grasak Gupolo Kebon merupakan tarian khas dari Dusun Kebonkliwon, Desa Kebon Rejo, Kecamatan Salaman, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Tarian yang ditampilkan dalam Festival Lima Gunung (FLG) beberapa waktu lalu tersebut juga memiliki filosofi yang unik, Millens.

Dari namanya, “Gupolo” artinya pelindung, sedangkan “Kebon” merupakan kebun yang memiliki makna bahwa para penari tersebut menyimbolkan para pelindung kebun, karena Dusun Kebonkliwon memang dikenal sebagai tempat budidaya bibit pelbagai tanaman.

Para penari Grasak Gupolo Kebon yang memiliki penampilan seperti buto ijo. (Putri Rachmawati/Inibaru.id)

Nggak hanya para penari dengan dandanan seperti tuyul, ada pula penari dengan tampilan seperti raksasa buto ijo. Menurut ketua komunitas Kebon Kliwon, Khoirul, penampilan tuyul dan buto ijo itu merupakan simbol para pelindung kebun yang meski memiliki penampilan menyeramkan, mereka mengemban misi yang baik.

“Jadi kalau lihat orang itu jangan hanya lihat dari luarnya saja. Meski tampangnya seram, hati mereka baik,” ujarnya saat ditemui Inibaru.id di belakang panggung.

Mencintai Tanaman

Sebelum penampilan Grasak Gupolo Kebon, Padmasari lebih dulu tampil dengan properti berbentuk daun. Penampilan itu dibawakan para penari perempuan yang menggambarkan "dedaunan", menyimbolkan bibit-bibit tanaman yang harus dijaga dan dirawat agar tumbuh.

Lebih dari itu, Komunitas Kebon Kliwon juga mengampanyekan kepada warga untuk lebih mencintai tanaman lewat kesenian-kesenian yang mereka bawakan. Tarian-tarian tersebut pun selalu menjadi tarian khas untuk menyambut tamu-tamu yang mengunjungi Dusun Kebonkliwon.

Nggak hanya memberikan pertunjukan tari, Komunitas Kebon Kliwon juga membagikan sekitar 500 bibit yang terdiri atas aneka macam bibit tanaman pada saat puncak FLG 2018 yang berlangsung pada 12 Agustus lalu. Ini bertujuan untuk meningkatkan budaya menanam pada masyarakat. (Putri Rachmawati/E03)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: