BerandaIndie Mania
Kamis, 13 Nov 2019 14:24

<em>Midway</em>, Film Perang yang Boleh Saja Kamu Lewatkan

Midway 2019. (reddit.com)

Sebenarnya nggak ada yang terlalu istimewa dalam <i>Midway</i>. Di mata saya, film ini nggak lebih dari film berlatar peperangan lain. Tapi bukan berarti kamu nggak perlu menontonnya.

Inibaru.id - Mungkin review Midway ini agak terlambat lantaran sudah sedari 8 November lalu tayang di Indonesia. Tapi lumayanlah untuk menjadi pertimbangan buatmu yang bingung mau nonton apa.

Sebelumnya, jauhkan anggapan bahwa film besutan Roland Emmerich ini merepresentasikan sejarah aslinya. Secara garis besar Midway memang berlatar pembalasan Amerika Serikat terhadap Jepang usai dipecundangi di Pearl Harbour. Pertempuran ini memang nyata adanya. Tapi, ini cuma film bikinan Paman Sam. Bisa saja ditambah sana, dipotong sini. Kalau kamu teliti selama pemutaran, kamu bakal menemukan keganjilan-keganjilan. Eits, bukan berarti film ini jelek ya.

Saat masuk ke plot awal film, saya disuguhi kronologis terjadinya perang Midway. Jadi, kamu nggak perlu nonton Pearl Harbour sebelumnya.

Lucunya, selama dua jam nonton saya nggak tahu siapa tokoh utamanya. Sebab sepanjang cerita nggak ada seorang tokoh yang ditampilkan secara dominan. Mungkin, tokoh-tokoh utamanya ada di masing-masing sektor seperti Laksamana Chester W. Nimitz (Woody Harrelson) yang cekatan dalam mengomando tentara Amerika baik intelijen, angkatan darat, laut, maupun udara. Kemudian Edwin Layton (Patrick Wilson) yang cermat saat menjalankan tugas intelijennya, dan Dick Best (Ed Skrein) yang gagah dalam memimpin angakatan udara saat mengebom kapal induk Jepang.

Tiap kontak senjata tampak nyata dan wajar. Sinematografinya juga keren. Visual effect-nya lumayan bikin jantung bergedup kencang sementara mata terpaku pada layar. Namanya juga Hollywood.

Adegan yang paling saya suka adalah saat Dick Best membawa pesawatnya menukik untuk mengebom kapal induk Jepang. Bom yang tadinya selalu salah sasaran, melalui pesawat Dick tersebut akhirnya berhasil. Sudut pandang dari kemudi pesawat juga turut menambah ketegangan. Coba film ini dikemas dalam 3D atau 4D. Mungkin satu bioskop bakal njerit-njerit.

Midway ini juga nggak lepas dari adegan khas film bertema peperangan lain yaitu beratnya melepas keluarga untuk maju berperang, bertanya-tanya apakah bisa berkumpul lagi, dan semacamnya. Unsur romantis yang bisa saya tangkap cuma sebatas itu. Barangkali sutradara nggak pengin merusak atmosfir ketegangan yang ada.

Film ini lumayan mengasyikkan, tapi di sepanjang film entah mengapa ada sesuatu yang mengganjal. Saya nggak yakin tapi buat saya percakapan yang terjadi antartokoh terasa seperti terjadi pada era sekarang, bukannya 1942. Satu lagi, meskipun sang sutradara sudah berusaha mengangkat dari sisi Jepang, tetap saja Amerika sangat dominan. Tapi nggak usah baper. Midway cuma hiburan kok!

Nah, kalau kamu butuh film yang nggak butuh terlalu banyak mikir, mungkin Midway ini bisa jadi alternatif. (Audrian F/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024