BerandaIndie Mania
Selasa, 5 Agu 2019 17:11

Menyimak Bagaimana Warga Tionghoa Memaknai Festival Cheng Ho

Warga Tionghoa sedang memanjatkan doa. (Inibaru.id/ Audrian F)

Festival Cheng Ho, merupakan acara besar bagi Kota Semarang, khususnya warga Tionghoa. Bagaimana mereka memaknai hajatan tahunan ini?

Inibaru.id - Festival Cheng Ho merupakan gelaran besar Tionghoa. Sepanjang Sabtu dan Minggu (3-4/8) lalu, festival ini berjalan meriah di Klenteng Sam Poo Kong, Simongan, Kota Semarang. Budaya Tionghoa sangat mendominasi di sepanjang perayaannya. Karena itu, nggak ragu lagi, festival ini pasti termasuk acara besar bagi warga Tionghoa.

Nggak cuma sekadar perayaan, Millens. Prosesi kirab yang dilaksanakan dari Klenteng Tay Kak Sie di Gang Lombok menuju Klenteng Sam Poo Kong yang membawa tandu berisi Kim Sin atau patung Dewa-Dewi merupakan bentuk kesakralan tersendiri. Lalu bagaimana warga Tionghoa memaknai Festival Cheng Ho ini?

Anggota Klenteng selepas arak-arakan. (Inibaru.id/ Audrian F)

Dimulai dari Prakoso. Pria paruh baya berusia 60 tahun ini berasal dari Klenteng Kwan Tee Kiong, Gunung Sindur, Bogor, ini lebih kepada figur Laksamana Cheng Ho.

“Cheng Ho merupakan teladan. Nggak hanya bagi masyarakat Tionghoa saja tapi semua golongan. Dia datang untuk berdagang sambil menyebarkan agama Islam,” tuturnya.

Lain lagi dengan Nico, dia mengaku sudah 4 kali mengikuti Festival Cheng Ho ini. Dia berharap besar, tradisi ini bisa terus meningkat.

“Semoga festival Cheng Ho ini terus lestari dan meriah,” ucap Nico, dia berasal dari Klenteng Sheng Xing Tang, Demak.

Nico, salah satu warga Tionghoa yang berasal dari Demak. (Inibaru.id/ Audrian F)

Kemudian Bonita, dara berusia 21 tahun ini sebagai warga Kota Semarang cukup bangga karena memiliki even sedemikian rupa.

“Berarti banget. Soalnya dulu sejarahnya panjang juga. Di Semarang banyak perayaan tradisi seperti ini, namun yang sudah berskala nasional cuma festival ini jadi ikut bangga,” pungkas Bonita.

Meskipun tampak terlaksana cukup meriah namun keluhan juga ada. Salah satunya dari Roni, pria berusi 38 tahun tersebut merasa festival pada tahun ini kurang ramai.

“Saya rasa nggak seramai tahun lalu, klenteng-klentengnya juga yang ikut nggak banyak. Namun apapun tetap cukup meriah festival ini. Suasananya juga sakral,” tandas Roni, dia merupakan wisatawan dari Magelang.

Pengunjung sedang berdoa. (Inibaru.id/ Audrian F)

Dari semua komentar tentang bagaimana warga Tionghoa memaknai Festival Cheng Ho ini, suara bernilai hadir dari Lani, wanita berusia 58 tahun yang berasal dari Klenteng Sam Poo Bio, Surabaya.

“Sebagai masyarakat minoritas festival ini saya rasa membawa banyak kebaikan. Dengan adanya acara akan ada saling keterikatan dengan masyarakat lain,” tutur Lani. Dia mengaku baru sekali ini mengikuti Festival Cheng Ho.

Semoga nggak hanya warga Tionghoa, namun masyarakat golongan lainnya juga bisa memaknai penting Festival Cheng Ho ini ya, Millens. (Audrian F/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: