BerandaHits
Rabu, 18 Jun 2024 14:00

Whittier, Kota yang Semua Warganya Tinggal di Satu Bangunan

Semua warga Whittier tinggal di satu-satunya bangunan tinggi bernama Begich Tower. (Wikipedia/Barbara Ann Spengler)

Di Whittier, semua warganya tinggal di satu bangunan, yaitu Begich Towers yang punya 14 lantai. Apa alasannya ya mereka tinggal di satu bangunan saja?

Inibaru.id – Yang namanya kota biasanya dipenuhi dengan ribuan bangunan aneka jenis. Biasanya sih sebagian besar dari bangunan tersebut adalah rumah tinggal. Tapi, khusus untuk Kota Whittier di Alaska, semua warganya justru tinggal di satu bangunan. Kok bisa, sih?

Whittier adalah sebuah kota kecil di negara bagian Alaska, Amerika Serikat. Meski ukuran negara bagian ini paling besar se-Amerika Serikat, jumlah warganya nggak begitu banyak karena lokasinya yang cukup dekat dengan lingkar Kutub Utara. Pasalnya, iklim di wilayah dekat dengan kutub cenderung keras dan ekstrem. Tanaman pangan nggak mudah untuk tumbuh di sana.

Hal inilah yang juga terjadi di Whittier. Meski berstatus kota, nyatanya hanya ada 272 orang yang tinggal di kota yang berjarak 93 kilometer ke arah barat daya dari kota terbesar di Alaska, Anchorage. Kalau di Indonesia, bisa dikatakan kota ini hanya akan berstatus desa terpencil ya, Millens? Apalagi, satu-satunya akses untuk mencapai kota ini hanyalah sebuah terowongan menembus bukit sejauh 4 kilometer.

Tapi, apapun itu, kok bisa ya semua warga kota kecil ini tinggal di bangunan 14 lantai bernama Begich Towers? Kalau soal ini, kita ketahui dulu yuk bangunan yang secara resmi didirikan pada 1957 dan baru direnovasi kembali pada 1957 ini!

Begich Tower, tempat tinggal warga Whittier. (Flickr/sf-dvs)

Awalnya, bangunan ini dikonstruksi sejak 1953 sebagai pusat kegiatan dan tempat tinggal bagi para ahli mesin di angkatan bersenjata Amerika Serikat. Tapi, pada 1966, pihak angkatan bersenjata nggak lagi menggunakannya. Salah satu alasannya adalah karena pada dua tahun sebelumnya, Whittier tersapu tsunami akibat gempa bumi dengan kekuatan M 9,2 – 9,3.

Pada 1972, bangunan yang nggak mengalami kerusakan berat meski terkena gempa dan tsunami direnovasi dan diubah namanya jadi Begich Towers. Sejak saat itu, bangunan ini kemudian diperuntukkan bagi tempat tinggal warga Whittier.

Karena bangunan awalnya dibuat untuk kepentingan angkatan bersenjata, otomatis Begich Towers punya fasilitas yang lengkap. Di dalam bangunan ini, selain apartemen hunian warga, ada juga kantor pos, pasar kecil, binatu, hingga toko serba ada. Bahkan, ada klinik kesehatan kecil, lo.

Bisa dikatakan, warga nggak perlu lagi keluar bangunan kecuali bagi anak-anak yang pengin sekolah di Whittier Community School yang lokasinya juga bisa dicapai dengan berjalan kaki dari gedung tersebut, atau bagi mereka yang pengin bermain ski, hiking, dan melakukan aktivitas outdoor lainnya.

Yang pasti, kalau cuaca sedang sangat ekstrem seperti suhu udara jatuh sampai di bawah titik beku atau angin super kencang khas kutub datang menerjang, warga bisa tetap menjalani kehidupan sehari-hari hanya di bangunan tersebut.

“Dulu saya tinggal di Anchorage, kota yang biasa karena warga tinggal terpisah di rumahnya masing-masing. Di sini, kami semua hanya tinggal di satu gedung dan membangun komunitas besar. Meski terkesan membosankan, kami menyukai cara hidup ini,” ungkap salah seorang warga setempat Jenessa Lorenz sebagaimana dinukil dari USAToday, (3/5/2021).

Hm, unik juga ya cara mereka menjalani hidup? Mungkin nggak ya ada kota atau desa di Indonesia yang semua warganya tinggal di satu bangunan saja? (Arie Widodo/E10)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: