BerandaTradisinesia
Selasa, 17 Jun 2024 14:51

Menengok Misteri Candi Planggatan Karanganyar yang Menarik

Situs Candi Planggatan di Karanganyar, Jawa Tengah. (Googleuser/Galih Setiawan)

Meski bangunannya sudah nggak utuh, ada banyak relief menarik di Candi Planggatan yang menyimpan misteri. Lokasinya di dataran tinggi juga membuatnya cocok dijadikan tempat piknik.

Inibaru.id – Candi di Karanganyar, Jawa Tengah nggak cuma Candi Kethek, Candi Cetho, dan Candi Sukuh. Di sana, ada banyak candi lain yang nggak kalah menarik. Salah satunya adalah Candi Planggatan.

Lokasinya memang cukup jauh dari pusat kota Karanganyar, yaitu kurang lebih 25 kilometer ke arah timur, tepatnya di Dusun Ambak, Desa Barjo, Kecamatan Ngargoyoso. Kalau dari Candi Sukuh yang jauh lebih populer, jaraknya sekitar 3 kilometer, Millens.

Salah satu alasan mengapa Candi Planggatan kurang populer adalah bentuknya yang lebih cocok disebut sebagai reruntuhan candi meski terdapat banyak susunan bebatuan yang masih tertata rapi. Intinya, kita nggak bisa benar-benar melihat bangunan candi yang utuh. Lokasinya yang ada di lereng perbukitan yang nggak rata juga membuat kita bisa melihat ada banyak bebatuan candi yang masih terbenam di dalam tanah.

Berada di situs dengan total luas wilayah 4.460 meter persegi, susunan bebatuan di Candi Planggatan ada yang memiliki relief unik, meski ada banyak pula yang polos tanpa relief.

Salah satu relief yang cukup mencolok adalah gambaran seorang laki-laki yang sedang menunggang kuda. Dari hasil penelitian yang diungkap dalam buku Candi Indonesia: Seri Jawa karya Edi Sedyawati dan dirilisi pada 2013 lalu mengungkap bahwa sosok laki-laki tersebut adalah seorang bangsawan. Saat melakukan perjalanan, dia dikawal oleh dua ajudan.

Lokasi Candi Planggatan di kawasan perbukitan yang masih asri dan sejuk. (Tribunnews/Agil Tri Setiawan)

Ada pula relief yang menunjukkan sebuah bangunan yang diyakini sebagai tempat pemujaan. Tapi, yang paling menarik adalah adanya relief seekor gajah setengah hewan dan setengah manusia. Posisinya berdiri dengan belalai menjulur ke bawah. Pada bagian mulut, terlihat seakan-akan mahluk tersebut sedang menggigit bulan sabit.

Gajah ini juga memakai sorban sehingga para peneliti menduga jika dia adalah gambaran dari seorang wiku atau pendeta. Apalagi, pada bagian pinggangnya terdapat lipatan kain yang menutup sampai bagian lutut. Khas busana pendeta pada zaman dahulu.

Pada relief terakhir ini, terdapat tulisan “Gajah wiku mangan wulan” dengan tanggal 1378 Saka. Artinya, relief ini dibuat pada 1456 Masehi. Keberadaan relief gajah wiku serupa di Candi Sukuh membuat para peneliti yakin jika Candi Planggatan dibuat di masa yang sama dengan Candi Sukuh.

Meski masih banyak misteri yang belum terkuak tentang candi ini, termasuk dalam hal seperti apa bentuk aslinya atau mengapa masih banyak sisa bangunan yang terpendam di dlam tanah, ada temuan bokor batu yang dijadikan tempat sesaji. Hal ini menandakan bahwa Candi Planggatan adalah peninggalan dari Kerajaan Majapahit dan dulu dipakai sebagai tempat pemujaan.

O ya, karena lokasinya ada di dataran tinggi, suhu udara di Candi Planggatan tentu cukup sejuk. Jadi, cocok deh kalau kamu pengin piknik ke sini. Jadi, kapan nih kita main ke Candi Planggatan, Millens? (Arie Widodo/E10)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: