BerandaHits
Kamis, 19 Jun 2024 15:56

Kemenkes: Menteri Budi Ancam Dokter adalah Kabar Bohong

Ilustrasi: Perkara stetoskop diduga menjadi penyebab kegaduhan hoaks di kalangan dokter. (Shutterstock/Smolaw)

Kemenkes memberikan pernyataan bahwa obrolan grup rapat yang mengatasnamakan pesan Menteri Budi Gunadi Sadikin adalah palsu. Bagaimana asal mula kegaduhan ini?

Inibaru.id - Berita bohong atau hoaks seringkali mampir di telinga kita. Untuk menyikapinya, sudah seharusnya kita melakukan pengecekan atau mengkonfirmasi ke sumber tepercaya agar nggak hanyut dalam arus berita bohong yang menyesatkan.

Nah, rupanya belakangan ini ada hoaks yang sedang hangat diperbincangkan di kalangan dokter. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin diviralkan mengancam tenaga medis dalam sebuah webinar daring. Narasi tersebut ramai dibahas pascapotongan pesan atas nama dirinya berseliweran di X. Apa isi pesan itu?

"Kami dari Kemenkes sudah memantau dan mencatat masing-masing suara dan nama yang mengikuti webinar ini. Tentunya akan memiliki konsekuensi ke depan, terutama yang ASN," demikian tangkapan layar viral pesan terkait.

Menanggapi kabar yang beredar tersebut, pihak Kementerian Kesehatan RI buka suara. Pihaknya memastikan informasi tersebut keliru alias menyesatkan.

"Tangkapan layar obrolan grup rapat di atas yang mengatasnamakan pesan Budi Sadikin adalah palsu," tegas Kemenkes dalam pernyataan resminya, dikutip dari Detik, Rabu (19/6/2024).

Gara-Gara Stetoskop

Menkes Budi Gunadi Sadikin sempat menyatakan bahwa menentukan penyakit dengan stetoskop nggak ilmiah. (Dokumen Kementerian Kesehatan RI)

Kegaduhan berita bohong di kalangan dokter tersebut diduga berawal dari pernyataan Menkes dalam sebuah agenda yang membahas peran Artificial Intelligence (AI) dalam sektor kesehatan.

Kala itu Menkes Budi menjadi salah seorang pengisi acara. Dirinya sempat menyinggung bagaimana kemungkinan perubahan cara kerja kedokteran untuk mengatasi sejumlah penyakit nggak menular, seperti salah satunya penyakit jantung, dengan bantuan AI menjadi lebih mudah, cepat dan presisi.

"Sebelumnya, dokter mendeteksi penyakit jantung menggunakan stetoskop, mendengarkan detak jantungnya lalu didiagnosis menderita jantung. Menurut saya ini tidak ilmiah. Bagaimana mungkin dokter tahu kalau itu penyakit jantung hanya dari suaranya," kata Menkes dikutip dari situs resmi Kemenkes, Kamis (6/6).

Pernyataan itu yang kemudian memicu kegaduhan. Dirinya dinilai meremehkan peran stetoskop lantaran beberapa tenaga medis menilai stetoskop tetap berguna untuk pemeriksaan awal gangguan atau penyakit jantung dan pembuluh darah.

Sontak agenda diskusi yang dilakukan secara daring melalui Zoom riuh dan banyak tenaga medis yang memenuhi kolom komentar. Di situlah, akun mengatasnamakan Menkes memberikan pesan seperti ancaman atas tanggapan para peserta diskusi, yang kemudian diviralkan di X.

Usai pernyataan resmi dari pihak Kemenkes tersebut, semoga kabar burung yang sudah terlanjur beredar di X segera berakhir. Perihal stetoskop dan AI, bukankah keduanya bisa dikolaborasikan untuk menghasilkan identifikasi yang lebih akurat? (Siti Khatijah/E07)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: