BerandaHits
Kamis, 19 Jun 2024 19:53

Kementerian Kesehatan Ingatkan Potensi DBD di Musim Kemarau

Suhu tinggi pada musim kemarau menyebabkan frekuensi gigitan nyamuk meningkat. (via Alodokter)

Kementerian Kesehatan memberi peringatan kepada masyarakat untuk selalu waspada akan bahaya demam berdarah dengue di musim kemarau.

Inibaru.id - Hingga minggu ke-17 tahun 2024, Indonesia mencatat 88.593 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) dengan 621 kasus kematian. Laporan menunjukkan kematian terjadi di 174 kabupaten/kota di 28 provinsi dari total 456 kabupaten/kota di 34 provinsi.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi puncak kemarau akan terjadi pada Juli dan Agustus 2024. Kemarau pada Juli diprediksi melanda sebagian Sumatera, Banten, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Kalimantan Barat, dan sebagian Kalimantan Utara. Sedangkan pada Agustus, kemarau diperkirakan terjadi di sebagian Sumatera Selatan, Jawa Timur, sebagian besar Kalimantan, Bali, NTB, NTT, sebagian besar Sulawesi, Maluku, dan sebagian Papua.

Dr. Imran Pambudi, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Kemenkes menyatakan bahwa kemarau akan meningkatkan frekuensi gigitan nyamuk karena nyamuk lebih sering menggigit pada suhu tinggi.

“Jadi, kita dapat penelitian, waktu suhunya 25 derajat celsius itu nyamuk menggigitnya 5 hari sekali. Tapi, kalau suhunya 20 derajat celsius, nyamuk akan menggigit 2 hari sekali. Ini dapat meningkatkan potensi kasus terjadi saat Juli dan Agustus saat suhu udara tinggi,” kata dia.

Kasus DBD di Indonesia mengalami pemendekan siklus tahunan dari 10 tahun menjadi 3 tahun atau kurang, disebabkan oleh fenomena El Nino. Kasus DBD turun sekitar 35% pada 2023 dan awal 2024, namun meningkat kembali mencapai 119.709 kasus pada minggu ke-22 tahun 2024, lebih tinggi dari 114.720 kasus pada 2023.

Temu media Kemenkes yang diadakan pada 14 Juni 2024 untuk memperingati ASEAN Dengue Day (ADD) yang jatuh setiap 15 Juni. (Kemenkes)

Meskipun kasus meningkat, jumlah kematian akibat DBD turun dari 894 kasus pada 2023 menjadi 777 kasus pada minggu ke-22 tahun 2024. Menurut dr. Imran, kunci penanganan efektif di DKI Jakarta adalah segera opname pasien DBD untuk memantau kebocoran cairan.

Data menunjukkan kelompok umur 15-44 tahun paling banyak terkena DBD dalam tiga tahun terakhir, sementara kelompok umur 5-14 tahun paling rentan terhadap kematian akibat DBD dalam tujuh tahun terakhir.

Pada 2024, kabupaten/kota dengan kasus DBD tertinggi adalah Bandung, Depok, Tangerang, Jakarta Barat, dan Jakarta Timur. Kabupaten/kota dengan IR tertinggi adalah Kendari, Gianyar, Kutai Barat, Klungkung, dan Tomohon. Kasus kematian terbanyak terjadi di Bandung, Klaten, Subang, Kendal, dan Jepara, sedangkan CFR tertinggi terdapat di Tidore Kepulauan, Purworejo, Mandailing, Barru, dan Surakarta.

Enam Strategi

Kemenkes menerapkan enam strategi nasional untuk penanggulangan dengue, termasuk penguatan manajemen vektor, peningkatan akses dan mutu tata laksana, surveilans yang komprehensif, pelibatan masyarakat, penguatan komitmen pemerintah, serta pengembangan kajian dan riset berbasis bukti. Selain itu, inovasi kebijakan seperti pemberantasan sarang nyamuk (PSN), teknologi vektor nyamuk ber-Wolbachia, dan imunisasi dengue juga diterapkan.

Prof. Dr. Erni J. Nelwan dari FKUI menyampaikan pentingnya mengenal gejala DBD seperti demam tinggi mendadak, sakit kepala, nyeri otot, bercak kemerahan, hidung berdarah, sakit mata, mual, muntah, dan kelelahan.

“Namun, gejala nggak khas, yah, tapi dominannya demam,” kata Prof. Dr. Erni.

Pencegahan dilakukan dengan vaksinasi dan upaya 3M Plus: menguras bak mandi, menutup tempat air, mendaur ulang barang bekas, dan mencegah gigitan nyamuk.

Temu media ini diadakan pada 14 Juni 2024 untuk memperingati ASEAN Dengue Day (ADD) yang jatuh setiap 15 Juni. ADD diperingati sejak 2010 dan Indonesia menjadi pelopor peringatan pertama pada 2011 dengan Deklarasi Jakarta melawan DBD, disepakati oleh 11 negara ASEAN.

Demam berdarah memang nggak bisa dianggap remeh ya, Millens. Yuk tingkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan untuk mencegah DBD! (Siti Zumrokhatun/E10)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT