BerandaHits
Kamis, 24 Agu 2022 13:11

Temui Walikota Semarang, Para Pedagang Johar Pertanyakan Soal Penataan Lapak Jualan

Pedagang Pasar Johar memprotes pembagian lapak pedagang yang belum rampung ke Wali Kota Semarang. (Jawatengah.online)

Meski pengundian lapak pedagang Pasar Johar Semarang sudah selesai, nyatanya banyak pedagang yang belum mendapatkan haknya. Mereka pun memprotes Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi terkait hal itu.

Inibaru.id – Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi kembali mendapatkan protes dari pedagang Pasar Johar Semarang terkait dengan penataan pedagang. Mereka mengeluhkan penataaan lapak jualan yang belum rampung dan bahkan terkesan nggak jelas.

Gara-gara pengundian penempatan lapak gelombang satu yang nggak rampung-rampung, banyak pedagang sampai sekarang belum bisa berjualan di Pasar Johar baru. Kondisi ini dialami pedagang asli Pasar Johar bagian utara, tengah, dan selatan.

Hal itu membuat banyak pedagang yang dijadwalkan mengikuti pengundian gelombang kedua resah bakal mengalami nasib yang sama.

“Saya mohon undian (gelombang kedua) ditunda sampai permasalahan pedagang di tiga lokasi itu selesai, dengan catatan mereka dapat tempat terlebih dahulu,” ucap perwakilan pedagang Pasar Johar, Burhan, Selasa (24/8/2022).

Burhan juga menjelaskan kalau pedagang yang saat ini masih berjualan di tempat relokasi Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) resah dengan isu kalau mereka harus segera angkat kaki di sana. Di sisi lain, mereka juga belum mendapatkan kejelasan terkait posisi lapak di Pasar Johar yang baru.

“Karena ada ontran-ontran harus keluar. Mau keluar ke mana? Belum ada tempat,” keluh Burhan.

Mendapat Respons Wali Kota Semarang

Pedagang Pasar Johar melakukan protes ke Wali Kota Hendrar Prihadi. (Tribun Jateng/Eka Yulianti Fajlin)

Wali Kota Semarang memberikan respons terkait keluhan pedagang Pasar Johar tersebut. Dia berjanji akan segera memberikan solusi bagi pedagang yang belum mendapatkan tempat. Bagaimana solusinya?

Salah satu solusinya adalah meminta pedagang kacamata untuk pindah ke lantai atas. Sebelumnya, mereka ditempatkan di Johar Cagar Budaya. Lokasi lapak yang semula dipakai para pedagang kacamata bakal ditempati oleh pedagang konveksi yang sebelumnya menempati Pasar Johar bagian utara sesuai dengan zonasi.

Sayangnya, khusus untuk lapak di bagian Johar bagian tengah dan selatan, Hendi masih belum bisa memberikan solusi karena masih menunggu data resmi dari Satpol PP Semarang.

“Ternyata masih banyak pedagang yang belum bisa menempati lokasi,” ucap Hendi, Selasa (23/8/2022).

Selain meminta Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Semarang lebih tegas melakukan penataan kepada para pedagang, dia juga menyebut lapak yang nggak kunjung ditempati oleh pedagang yang sudah mendapatkan undian agar diberikan saja ke pedagang yang belum mendapatkannya namun sudah berniat untuk berjualan.

“Setelah sekian bulan tidak menempati, ditukar saja untuk pedagang yang sampai hari ini belum dapat,” saran Hendi.

Pembangunan Shopping Center Johar (SCJ) Belum Rampung

Banyak pedagang yang masih menuntut kejelasan lapak Pasar Johar. (Pemkot Semarang)

Jumlah pedagang yang masih menuntut haknya sekitar 80-an orang. Mereka adalah pedagang konveksi, bumbu dapur, hasil bumi, serta aksesoris. Kalau menurut Hendi, sebagian pedagang memang belum bisa mendapatkan lapak akibat proses pembangunan Shopping Center Johar (SCJ) Semarang yang belum rampung.

Meski begitu, yang belum selesai hanyalah perbaikan eskalator dan lift barang. Untuk bagian interior lapak sudah siap ditempati pedagang.

Rincian pembagian pedagang di Pasar Johar yang harus kita ketahui adalah lantai 1 dan 2 bakal ditempati oleh pedagang yang berjualan dengan kios dan los. Sementara, lantai 3, 4, dan 5 bakal ditempati oleh pedagang dengan dasaran terbuka.

Masalahnya, khusus untuk kios dan los di lantai 1 dan 2, proses kontraknya masih di pihak ketiga dan belum diserahkan ke Pemkot Semarang.

Rupanya memindahkan pedagang dari lapak lama ke lapak baru itu nggak mudah ya, Millens? Koordinasi semua pihak menjadi kunci utama. Semoga penyampaian keluhan para pedagang yang disambut respons dari Walikota Semarang dan pihak terkait dapat segera membuat permasalahan ini menemui solusi. (Tri/IB09/E10)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Jokowi dalam Jajaran Tokoh Terkorup di Dunia

1 Jan 2025

Menko Pangan Zulhas: 2025, Bulog akan Serap Hasil Pertanian Indonesia

1 Jan 2025

Untuk Perikanan Jateng, Menteri KKP Revitalisasi Tambak di Pantura Jawa

1 Jan 2025

Tahun Baru 2025, Begini Tantangan Berat Pers di Masa Depan Menurut Dewan Pers

1 Jan 2025

Tentang Dua Film 'Last Letter' yang Digarap Seorang Sutradara

1 Jan 2025

Libur Sekolah Selama Ramadan 2025; Mendikdasmen: Belum Jadi Keputusan

1 Jan 2025

AQ, Faktor Penting Penentu Kesuksesan Selain IQ

1 Jan 2025

Pemerintah Revisi Aturan PPN 12 Persen, Apa yang Terjadi?

1 Jan 2025

Kata Guru dan Orang Tua Siswa tentang Rencana UN yang Akan Diadakan Kembali

2 Jan 2025

Ttangkkeut, Tempat Warga Korea Melihat Matahari Terbit Pertama di Awal Tahun

2 Jan 2025

YOLO; Filosofi Hidup Sekali yang Memacu Kebahagiaan Plus Risiko

2 Jan 2025

Ada Sampah di Planet Mars, Arkeolog: Jangan Dibuang tapi Dilestarikan!

2 Jan 2025

Hari Pertama 2025: KAI Daop 4 Semarang Berangkatkan 25 Ribu Penumpang, Paling Banyak di Stasiun Tawang

2 Jan 2025

Memagari Kicau Merdu Burung Pleci di Pegunungan Muria

2 Jan 2025

Waktu Terbaik Mengunjungi Kebun Buah Mangunan Yogyakarta

2 Jan 2025

MK Hapus Presidential Threshold, Apa Dampak bagi Demokrasi Indonesia?

3 Jan 2025

Dampak Perkebunan Kelapa Sawit bagi Air dan Udara, Baik atau Buruk?

3 Jan 2025

Kemalasan Nobita, Antitesis Masyarakat Jepang dengan Tradisi Tahun Baru

3 Jan 2025

Pastikan Resolusi Tahun Barumu Bebas FOMO!

3 Jan 2025

Seperti Apa Mekanisme Tilang dengan Sistem Poin di SIM yang Berlaku Mulai 2025?

3 Jan 2025