BerandaHits
Rabu, 14 Mar 2023 17:28

Tantangan Menjaga Hutan Hujan Tropis Harus Dijawab Bersama

Indonesia perlu berupaya keras menjaga kelestarian hutan hujan tropis. (Geologinesia)

Hutan hujan tropis memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem global, karena mampu menyimpan karbon dan menyediakan oksigen untuk memperbaiki kualitas udara serta menjaga kestabilan iklim. Adalah tanggung jawab bersama untuk menjaganya.

Inibaru.id - Tinggal di negara dengan hutan hujan tropis yang luas, seperti Indonesia, memiliki beberapa kelebihan, di antaranya udara yang sejuk, kaya akan keanekaragaman hayati, sumber pangan dan bahan obat melimpah, dan masih banyak lagi.

Namun, untuk menjaga kelebihan-kelebihan tersebut, perlu diimbangi dengan upaya pelestarian hutan dan keanekaragaman hayati, serta pengelolaan sumber daya alam secara berkelanjutan.

Menurut data yang dirilis oleh Global Forest Watch, luas hutan hujan tropis di Indonesia pada tahun 2020 adalah sekitar 74,3 juta hektar. Hal ini menjadikan Indonesia sebagai negara dengan luas hutan hujan tropis terbesar ketiga di dunia, setelah Brasil dan Kongo.

Hutan hujan tropis Indonesia terutama terdapat di pulau Kalimantan, Sumatera, Papua, dan Sulawesi. Namun, selama beberapa dekade terakhir, luas hutan hujan tropis di Indonesia mengalami penurunan yang signifikan akibat deforestasi dan perambahan hutan untuk kepentingan pertanian, kehutanan, dan industri.

Kondisi ini menjadi tantangan bagi Indonesia dalam menjaga kelestarian hutan dan keanekaragaman hayati yang tinggi di negara ini.

Mengapa Keanekaragaman Hayati Tinggi?

Ada banyak faktor yang membuat keanekaragaman hayati di hutan hujan tropis tinggi. (Lindungihutan)

Tapi, ngomong-ngomong kenapa ya hutan hujan tropis memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi?

Ada beberapa alasan mengapa hutan hujan tropis kaya akan keanekaragaman hayati, di antaranya:

1. Iklim yang stabil

Hutan hujan tropis memiliki iklim yang stabil sepanjang tahun dengan suhu yang hangat dan curah hujan yang tinggi. Hal ini memungkinkan tanaman dan hewan untuk tumbuh dan berkembang sepanjang tahun.

2. Ketersediaan air yang tinggi

Curah hujan yang tinggi di hutan hujan tropis memberikan kondisi yang ideal untuk tumbuhnya tanaman dan hewan. Ketersediaan air yang tinggi juga memungkinkan tumbuhan untuk menghasilkan banyak buah dan biji yang merupakan makanan penting bagi hewan.

3. Ketersediaan nutrisi yang tinggi

Hutan hujan tropis memiliki tanah yang kaya akan nutrisi dan bahan organik karena dekomposisi daun dan tanaman yang terjadi dengan cepat. Hal ini menyediakan nutrisi yang cukup untuk tumbuhan untuk tumbuh dengan cepat dan menghasilkan makanan yang cukup untuk hewan.

4. Keragaman ekosistem

Hutan hujan tropis memiliki berbagai jenis ekosistem seperti sungai, rawa, dan pegunungan, yang menyediakan berbagai habitat yang berbeda bagi spesies yang berbeda. Hal ini memberikan peluang yang baik bagi spesies yang berbeda untuk hidup dan berkembang biak.

5. Keterhubungan ekosistem

Keterhubungan antara spesies di hutan hujan tropis sangat erat dan kompleks. Spesies tumbuhan dan hewan saling bergantung satu sama lain, seperti dalam hubungan simbiosis atau sebagai predator dan mangsa. Keterkaitan ini memungkinkan spesies untuk saling membantu dan menciptakan ekosistem yang seimbang dan stabil.

Kombinasi faktor-faktor ini menyebabkan hutan hujan tropis menjadi habitat yang ideal bagi keanekaragaman hayati yang tinggi. Karena itu, hutan hujan tropis menjadi rumah bagi ribuan spesies tumbuhan dan hewan yang berbeda dan menjadi salah satu ekosistem yang paling penting dan berharga di Bumi.

Yuk, jadi generasi yang lebih bertanggung jawab pada kekayaan alam Indonesia, Millens! (Siti Zumrokhatun/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024