BerandaHits
Jumat, 15 Mei 2025 12:08

Sweet Bean, Film tentang Dorayaki yang Sorot Stigma Negatif Pengidap Lepra

Film 'Sweet Bean' dirilis pada 2015 lalu. (Aeon Entertainment)

Meski mengangkat cerita utama tentang bisnis kue dorayaki, film 'Sweet Bean' menarik ditonton karena menyisipkan kritik atas stigma negatif terhadap pengidap lepra yang begitu kentara di Jepang.

Inibaru.id – Sebagian dari kita mungkin mengenal kue dorayaki untuk kali pertama karena Doraemon, padahal kue khas Jepang yang bercita rasa manis laiknya "kue terang bulan" di Indonesia itu sudah menjadi bagian dari Negeri Sakura sejak lama.

Dorayaki memang menjadi salah satu kudapan paling ikonik di Jepang. Nggak hanya dalam serial Doraemon, kue lembut tersebut juga banyak diangkat dalam pelbagai film, baik sebagai latar pelengkap maupun utama cerita tersebut.

Salah satu film yang menjadikan dorayaki sebagai latar utama ceritanya adalah Sweet Bean yang dirilis pada 2015 atau sepuluh tahun silam. Disutradarai oleh Naomi Kawase, film ini berkisah tentang seorang penjual dorayaki bernama Sentaro yang merupakan mantan narapidana.

Sosok yang diperankan aktor senior Jepang Masatoshi Nagase itu membuka kios kecil untuk berjualan dorayaki di pinggiran Tokyo. Dengan rasa yang "biasa" saja, kios itu sudah cukup banyak dikunjungi orang, khususnya anak SMP. Namun begitu, Sentaro tampak kurang bahagia kendati bisnis berjalan baik.

Sang Pembuat Pasta Kacang Merah

Penampilan Kirin Kiki di film 'Sweet Bean' mendapatkan pujian dari banyak kritikus film. (Aeon Entertainment)

Karena pesanan yang terus meningkat, Sentaro kemudian membuka lowongan kerja untuk membantunya mengurus kios dorayaki tersebut. Nah, yang datang melamar adalah seorang nenek bernama Tokue yang diperankan aktris senior mendiang Kirin Kiki.

Dengan berbagai pertimbangan, Sentaro akhirnya menerima Tokue sebagai karyawannya, yang ternyata piawai membuat pasta kacang merah, isian dorayaki. Berkat Tokue, dorayaki yang dijual Sentaro menjadi lebih enak dan kiosnya kian laris.

Sayangnya, nasib baik nggak berpihak kepada mereka. Kondisi kios berubah total tatkala ada salah satu pelanggan yang mengetahui bahwa Tokue adalah seorang pengidap lepra yang seharusnya tinggal di asrama khusus.

Perlu kamu tahu, sebagian masyarakat Jepang masih sering memandang pengidap lepra dengan sebelah mata. Hal ini nggak lepas dari aturan diskriminatif yang bikin orang-orang disabilitas, termasuk penderita lepra, hidup terpisah dari orang-orang biasa. Aturan ini masih berlaku hingga 1996.

Stigma Negatif Pengidap Lepra

Kenyataan bahwa Tokue menderita lepra pun menyebar dengan cepat. Dampaknya, kios dorayaki milik Sentaro mendadak sepi. Gimana, sudah terbayang bagaimana cerita selanjutya? Silakan tonton sendiri ya, biar seru!

Yang pasti, film yang mendapatkan rating 85 persen di Rotten Tomatoes ini layak untuk ditonton. Apalagi bagi kamu yang pengin nangis sampai puas. Sedikit clue, akhir dari film ini cukup mengharukan, lo! Jadi, siapkan tisu banyak-banyak dan sandaran yang cukup nyaman ya! Ha-ha.

Lebih dari itu, banyak yang memuji film ini lantaran berani mengangkat isu tentang stigma negatif terhadap penderita lepra yang seolah nggak bisa dihilangkan kendati sudah puluhan tahun aturan dikiminatif itu dicabut.

Makanya, jangan heran kalau film ini sampai mendapatkan banyak pujian di Festival Film Cannes. Gimana, tertarik untuk menonton Sweet Bean, Millens? Cari deh filmnya di kanal streaming legal, ya! (Arie Widodo/E10)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: