inibaru indonesia logo
Beranda
Tradisinesia
Kirab Seribu Tenong Semarakkan Syukuran Warga Desa Sirukun Banjarnegara
Kamis, 15 Mei 2025 09:49
Penulis:
Bagikan:
Kirab Seribu Tenong di Desa Sirukun, Banjarnegara. (Beritabersatu)

Kirab Seribu Tenong di Desa Sirukun, Banjarnegara. (Beritabersatu)

Nggak hanya jadi wujud syukur atas hasil bumi yang melimpah di desanya, warga Desa Sirukun juga menggelar Kirab Seribu Tenong sebagai ajang untuk memperperat hubungan antarwarga.

Inibaru.id – Setiap wilayah punya tradisinya sendiri-sendiri yang unik. Hal inilah yang juga berlaku di Desa Sirukun, Kecamatan Kalibening, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah. Pada Rabu (14/5/2025) lalu, warga yang tinggal di desa yang berjarak 32 kilometer sebelah utara dari pusat kota Banjarnegara ini menggelar tradisi Kirab Seribu Tenong.

Tradisi ini digelar setiap tahun sebagai wujud syukur atas melimpahnya hasil pertanian yang didapat warga. Makanya, di setiap tenong yang dibawa warga, isinya juga berupa makanan yang diolah dari hasil panen.

Sejak pagi, warga yang sudah menyiapkan tenong berisi makanan datang ke jalan desa sembari membawa pakaian tradisional terbaiknya. Setelah semua orang siap, tenong-tenong tersebut disunggi atau ditempatkan di atas kepala. Warga kemudian berjalan kaki sejauh kurang lebih 2 kilometer menuju Lapangan Desa Sirukun.

Nggak hanya ribuan tenong yang diarak ribuan warga, ada juga dua gunungan yang berisi sayuran serta buah-buahan segar serta benda pusaka leluhur Desa Sirukun yang ikut diarak, Millens.

“Makanan dan hasil bumi ini kami ambil dari kebun sendiri untuk menyemarakkan acara yang jadi wujud syukur warga atas melimpahnya hasil bumi di desa kami,” ungkap salah seorang warga Sugiyati yang membawa tenong cukup besar di atas kepalanya.

Warga mengisi tenong-tenong dengan makanan yang diolah dari hasil bumi kebun mereka. (Netralnews)
Warga mengisi tenong-tenong dengan makanan yang diolah dari hasil bumi kebun mereka. (Netralnews)

Setelah sampai di lapangan desa, tenong-tenong tersebut diletakkan di atas tanah. Warga duduk bersila untuk melakukan doa bersama yang dipimpin oleh tetua dan tokoh masyarakat desa. Setelah doa selesai dirapal, warga kemudian makan makanan yang mereka bawa sembari mengobrol dengan warga sekitar.

“Kami menjaga tradisi yang sudah dilakukan turun-temurun dari para leluhur, makanya Kirab Seribu Tenong ini kami gelar setiap tahun. Selain sebagai wujud syukur, dengan berkumpul bersama, hubungan silaturahmi antarwarga jadi semakin erat,” terang Kepala Desa Sirukun, Karpi.

Setelah acara puncak berupa Kirab Seribu Tenong, warga juga menggelar ritual menarik lain seperti ruwat bumi, hingga pertunjukan wayang kulit. Makanya, selain warga Desa Sirukun, banyak warga dari desa lain yang ikut datang untuk menonton.

Perhelatan tahun ini bahkan mendapatkan perhatian dari Wakil Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal Ahmad Riza Patria, lo. Dia datang jauh-jauh untuk mengapresiasi tradisi ini.

“Tradisi yang melibatkan seluruh elemen masyarakat ini perlu terus dilestarikan,” ucap Riza.

Wah, seru banget ya ternyata tradisi Kirab Seribu Tenong di Desa Sirukun, semoga saja kita bisa melihatnya langsung pada gelaran tahun depan, ya, Millens? (Arie Widodo/E10)

Tags:

Komentar

inibaru indonesia logo

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

Social Media

Copyright © 2025 Inibaru Media - Media Group. All Right Reserved