BerandaHits
Minggu, 27 Jan 2024 14:19

Sustainable Wedding, Menggelar Pesta Pernikahan yang Ramah Lingkungan

Ilustrasi: Baju pengantin dan keluarga terbuat dari kain dengan pewarna dan motif ecoprint. (Dokumentasi Susi)

Kamu ingin mewujudkan pesta pernikahan yang ramah lingkungan atau sustainable wedding? Ada beberapa hal yang harus kamu perhatikan. Apa saja?

Inibaru.id - Sebuah pesta pernikahan, baik yang digelar di rumah maupun di gedung, sudah pasti akan menghasilkan banyak sampah. Sampah itu bisa berasal dari sisa makanan, perlengkapan dekorasi, dan benda-benda lain yang nggak terpakai.

Dari data Bappenas, terungkap statistik sampah makanan Indonesia yang mencapai 48 juta ton setiap tahunnya. Sumber dari limbah makanan berupa food loss and waste ini berasal dari rumah tangga, industri restoran, perhotelan hingga ajang hajatan dan pesta pernikahan. Angka fantastis tersebut sukses menempatkan Indonesia sebagai penyumbang sampah makanan terbesar ke dua di dunia.

Maka dari itu, kini muncul tren positif baru, yaitu menggelar resepsi pernikahan dengan mengusung konsep sustainable. Konsep ini bisa menjadi solusi bagi kamu yang mau menikah dengan tujuan mengurangi emisi dan sampah.

Jika kamu pengin menggelar pesta pernikahan yang eco-friendly karena nggak mau turut memperparah keadaan, kamu harus memperhatikan hal-hal berikut ini.

1. Venue Pernikahan

Garden party atau venue outdoor cocok dengan konsep sustainable wedding. Dengan memilih area luar ruangan, acara akan lebih hemat energi dan meminimalisir dekorasi. Kalau ingin di dalam ruangan, prioritaskan bangunan yang memang sudah indah dari segi arsitektur atau interiornya demi menghindari kebutuhan dekorasi berlebihan.

Oh iya, memilih lokasi pernikahan juga penting. Kamu bisa menentukan tempat yang masih berada di dalam kota dan mudah dijangkau oleh para undangan sehingga secara signifikan mengurangi polusi kendaraan bermotor.

2. Undangan Digital

Dengan undangan digital, kamu bisa menikmati kemudahan menyebar kabar tanpa harus repot mencetak undangan konvensional. Undangan digital sudah banyak digunakan sebagai cara kekinian yang lebih atraktif, praktis dan juga lebih hemat. Yang lebih penting lagi, undangan digital mengeliminasi sampah kertas.

3. Katering Nggak Berlebihan

Ilustrasi: Gunakan perlengkapan dekorasi, set makan, dan gaun pengantin yang nggak sekali pakai. (The Coconut Creative)

Dengan sistem RSVP, kamu bisa memastikan porsi katering sesuai dengan tamu undangan. Meski nggak akurat, setidaknya kamu bisa mengurangi risiko pesanan berlebih yang tentunya berakibat ke sisa limbah makanan. Jangan lupa juga untuk berkoordinasi dengan penyedia catering agar sigap mengemas sisa makanan dalam porsi yang bisa segera disumbangkan.

4. Menyewa Perlengkapan Pernikahan

Menyewa perlengkapan pernikahan adalah cara terbaik untuk meminimalisasi sampah dan barang yang terbuang. Contohnya pada outfit pernikahan yang hanya digunakan dalam hitungan jam. Nggak hanya itu, menyewa dekorasi, set makan, hingga gaun pengantin juga bisa mengurangi biaya operasional pernikahan.

5. Dekorasi Bernuansa Alam

Untuk dekorasi yang eco-friendly, pilih style yang effortless seperti keranjang anyaman, tempat lilin, pot gantung, hingga hiasan meja makan yang double-duty, yaitu terlihat cantik tapi juga ramah lingkungan. Dekorasi yang digunakan di acara pernikahanmu juga bisa disumbangkan ke komunitas yang dapat mendaur ulang bunga-bunga dan membagikannya sebagai aksi sosial.

Itulah beberapa tips yang bisa kamu lakukan untuk mewujudkan sustainable wedding impianmu. Meski termasuk konsep baru, bukan berarti kamu harus mengeluarkan banyak biaya, kan? (Siti Khatijah/E07)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024