BerandaHits
Rabu, 24 Apr 2018 16:00

Siswa Korban Gempa Membutuhkan Pendampingan Khusus Saat Mengikuti Ujian

Tenda darurat yang digunakan siswa SMP N 2 Kalibening untuk mengikuti Ujian Nasional (UN) (Antarafoto.com)

Banyak anak korban gempa yang mengalami trauma sehingga sulit belajar dan berkonsentrasi untuk mengerjakan Ujian Nasional (UN)

Inibaru.id – Anggota tim Layanan Dukungan Psikososial (LDP) Kementerian Sosial, Seto Mulyadi atau Kak Seto menyebut anak korban gempa yang sedang mengikuti ujian memerlukan pendampingan khusus seperti tempat yang layak agar bisa benar-benar berkonsentrasi saat belajar.

Detik.com, Selasa (24/4/2018) menulis, Kak Seto juga menyebut anak-anak korban gempa membutuhkan pendampingan psikologis agar bisa lepas dari trauma dan kembali berkonsentrasi untuk belajar dan bermain sebagaimana anak-anak pada umumnya.

Kak Seto mengatakan, nggak semua anak bisa dengan cepat menghilangkan trauma setelah terdampak bencana alam. Sebagian anak bisa mengatasinya dalam hitungan minggu. Namun, ada pula yang merasakan trauma hingga satu tahun lamanya.

“Banyak anak yang selama ini hidupnya bahagia tiba-tiba saja tertimpa bencana, sehingga memberikan dampak yang luar biasa pada psikisnya,” terang Kak Seto, “Apalagi jika anak juga kehilangan teman atau saudara, dampaknya pasti akan jauh lebih terasa.”

Menyikapi hal ini, pemerhati anak berusia 66 tahun tersebut pun meminta para relawan yang kini membantu para pengungsi di Kecamatan Kalibening, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, untuk terus melakukan pendampingan. Jika ada anak yang bersikap tidak biasa, dia juga meminta para relawan untuk segera melaporkannya kepada LDP Kementerian Sosial.

Ujian di Tenda

Sementara, sebanyak 60 siswa SMP Negeri 2 Kalibening terpaksa melaksanakan Ujian Nasional (UN) di tenda. Ini disebabkan oleh bangunan SMP yang rusak parah akibat gempa yang terjadi Kamis (19/4) lalu.

“Ujian Nasional yang dilaksanakan di sini masih berbasis kertas (paper based), bukan Ujian Nasional Berbasis Komputer,” kata Nur Tamami, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Banjarnegara.

Tenda untuk ujian ini ditempatkan di dekat sekolah, lengkap dengan kursi dan meja agar siswa bisa mengikuti UN dengan baik. Sebelumnya, pihak sekolah sempat berencana mencari bangunan di desa terdekat yang tidak terdampak gempa untuk penyelenggaraan UN. Namun, karena banyak guru yang menjadi korban dan melihat cukup banyak siswa yang mengalami trauma, pelaksaanan UN pun diputuskan diadakan di tenda.

“Beberapa waktu terakhir masih terjadi gempa susulan. Jika dilakukan di tenda, setidaknya para siswa tidak perlu khawatir, sehingga bisa berkonsentrasi penuh untuk ujian,” lanjut Nur.

Di Kecamatan Kalibening, setidaknya ada 82 siswa SD yang direncanakan akan mengikuti UN pada 3 Mei mendatang. Dari siswa-siswa tersebut, 25 anak di antaranya, yang berasal dari SD Negeri 1 Desa Kasinoman, akan mengikuti ujian di tenda karena bangunan sekolah yang rusak berat. (IB09/E03)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ganti Karangan Bunga dengan Tanaman Hidup, Imbauan Bupati Temanggung Terpilih

19 Feb 2025

Perjalanan Kasus Korupsi Wali Kota Semarang sebelum Resmi Jadi Tersangka KPK

20 Feb 2025

Tiongkok Buka Lowongan 'Pasukan Pertahanan Planet': Cegah Asteroid Hantam Bumi

20 Feb 2025

Mudik Gasik, Kebiasaan Unik Warga Kampung Satai di Boyolali Sambut Sadranan

20 Feb 2025

Operasi Pasar GPM Digelar Pemerintah Jelang dan Selama Ramadan 2025

20 Feb 2025

'Kabur Aja Dulu' adalah Autokritik untuk Kebijakan yang Lebih Baik

20 Feb 2025

Profil Sukatani, Band Purbalingga yang Tarik Lagu karena Dianggap Singgung Polisi

21 Feb 2025

Tidak Ada Lagi Subsidi BBM pada 2027, Klaim Luhut Binsar Pandjaitan

21 Feb 2025

Mengapa Huruf N pada Tulisan Nutella Berwarna Hitam?

21 Feb 2025

Polda Jateng Gelar Ramp Check di Mangkang: Uji Emisi dan Cek Fasilitas Keselamatan

21 Feb 2025

Di Masjid Sheikh Zayed Solo Kamu juga Bisa Cari Jodoh!

21 Feb 2025

Serunya Menonton Pesawat Lepas Landas dan Mendarat di Gardu Pandang YIA Kulon Progo

21 Feb 2025

UMKM Perlu Prioritaskan Pajak dan Legalitas untuk Hindari Risiko Kerugian

21 Feb 2025

Faceless Content: Solusi bagi Introvert yang Ingin Menjadi Kreator

21 Feb 2025

Sejarah Kode ACAB yang Kembali Populer setelah Klarifikasi Sukatani

22 Feb 2025

Viral Band Sukatani Minta Maaf dan Tarik Lagu, Polda Jateng Klaim Menghargai Kebebasan Berekspresi

22 Feb 2025

Warteg Warmo, Lokasi yang Jadi Inspirasi Lagu 'Begadang' Rhoma Irama

22 Feb 2025

Memahami Rasa Trauma dan Duka Mendalam lewat Film 'The Graduates'

22 Feb 2025

Sejarah Nama Kawasan Kalibanteng di Kota Semarang

22 Feb 2025

Janji Bupati; Rembang Fokus Tingkatkan Layanan Kesehatan, Kendal Lanjutkan Pembangunan

22 Feb 2025