BerandaHits
Selasa, 25 Mar 2024 14:19

Setumpuk Masalah dan PR Penanganan Banjir di Kabupaten Demak

Kendaraan roda empat menerjang jalan yang digenangi banjir di Kabupaten Demak. (Inibaru.id/ Fitroh Nurikhsan)

Banjir merendam Kabupaten Demak berhari-hari. Nggak cuma karena curah hujan tinggi, sejumlah masalah dinilai telah menjadi penyebabnya. Inilah setumpuk PR penanganan yang harus dilakukan oleh pemerintah.

Inibaru.id - Banjir di Kabupaten Demak bukan sekadar cuaca ekstrem dan tanggul jebol. Ada setumpuk masalah mulai dari sedimentasi sungai hingga alih fungsi lahan dari daerah hulu yang menanti perbaikkan.

Ya, daerah yang dijuluki Kota Wali itu nyaris tenggelam lantaran 11 dari 14 kecamatan di Kabupaten Demak teredam banjir sejak Rabu (13/3/2024). Aktivitas perekonomian di Jalan Pantura Demak-Kudus pun lumpuh.

"Kota kami sudah tenggelam, lebih dari 90 desa terdampak. Harapan satu-satunya, kami sangat bergantung penutupan tanggul yang jebol dapat selesai dengan baik," kata Kepala Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Demak, Agus Nugroho belum lama ini.

Agus, sapaan akrabnya, mengakui cuaca ekstrem bukan satu-satunya penyebab banjir. Ada yang salah dalam tata ruang di daerah hulu sehingga Kabupaten Demak kena imbasnya.

Anak-anak kecil memanfaatkan genangan banjir untuk bermain dan berenang. (Inibaru.id/ Fitroh Nurikhsan)

Jika tata ruang daerah hulu sebagai wilayah tangkapan air berfungsi dengan baik, maka bencana banjir di daerah hilir tidak akan terjadi separah ini.

"Kerusakkan alam di daerah atas, alih fungsi lahan, menyebabkan DAS dan sungai kita rusak. Harapan kita, yang punya kewenangan mengedukasi masyarakat. Jangan sampai dampak negatifnya itu justru dibebankan ke Demak," tuturnya.

Menurutnya, banjir di bulan Maret ini tercatat sebagai peristiwa paling parah. Sebelumnya 32 tahun silam Kabupaten Demak juga pernah dilanda banjir. Tapi tak separah sekarang ini.

"Jadi wilayah kita (Demak) ini berada di bawah Salatiga, Ungaran, Grobogan, Boyolali, Blora," ucapnya. "Penebangan hutan, pembuatan villa atau hotel di daerah atas juga dampaknya ke kita."

Jadi Perhatian Pemerintah Pusat

Seorang warga sedang mengamankan barang-barang penting salah satunya Gas Elpiji. (Inibaru.id/ Fitroh Nurikhsan)

Presiden Joko Widodo (Jokowi) turut meninjau lokasi banjir bersama Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Jumat (22/3/2024) pagi.

Jokowi juga membeberkan penyebab banjir di Kabupaten Demak bukan semata-mata cuaca ekstrem. Melainkan, karena kombinasi beberapa faktor seperti sedimentasi sungai dan alih fungsi lahan.

"Ini memang hujannya sangat ekstrem, karena hujan ekstrem itu 150 milimeter. Yang di sini (Demak) sudah 238 milimeter. Sangat ekstrem sekali sehingga tanggul yang ada tidak muat dan menggerus dan jebol tanggulnya," kata Jokowi dalam keterangan resminya.

Banyak lansia yang mengungsi di tempat pengungisan yang telah disediakan pemerintah setempat. (Inibaru.id/ Fitroh Nurikhsan)

Dilanjutkan Jokowi, pembalakkan liar dan alih fungsi lahan memang jadi problem sedimentasi dan ketidakmampuan hulu menyerap air hujan. Dua problem besar itu harus dicegah agar bencana banjir tidak semakin meluas.

"Semua waduk, semua sungai, itu problemnya selalu sedimentasi. Kenapa itu terjadi? Karena juga tidak dihambat di hulunya, tanaman banyak yang ditebang. Problemnya semua di situ. Kalau enggak terjadi banjir bandang, ya banjir," terangnya.

Sedangkan untuk solusi dan penanganan jangka panjang, Pemerintah pusat akan berkoordinasi dengan pemerintah daerah sekitar Kabupaten Demak untuk merevitalisasi tata ruang dan lingkungan hidup.

"Penanam kembali, penghutanan kembali, alih fungsi lahan harus distop!" tandasnya.

Peristiwa banjir yang menyerang Demak cukuplah terjadi untuk saat ini saja. Semoga hal itu cukup membuat semua pihak instrospeksi dan segera mencari jalan keluar agar Kota Wali nggak lagi banjir. (Fitroh Nurikhsan/E10)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: