Inibaru.id – Ada kabar datang dari Kota Semarang. Pemerintah Kota Semarang baru aja didapuk jadi salah satu pilot project nasional buat program keren dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) RI, namanya Ruang Bersama Indonesia (RBI). Mantap!
Kabar ini disampaikan langsung sama Menteri PPPA RI, Arifatul Choiri Fauzi, saat mampir ke UPTD Perlindungan Perempuan dan Anak di Gedung PKK Kota Semarang, Senin (4/8) kemarin. Menurut Menteri PPPA, RBI ini tuh semacam versi naik kelas dari program Desa/Kelurahan Ramah Anak, tapi dengan fokus yang lebih ke kolaborasi.
“Kota Semarang ini akan kita jadikan pilot project, bagaimana kelurahan-kelurahan yang ada bisa mewujudkan RBI,” ujar Arifatul.
Intinya, RBI ini mengajak semua pihak buat kerja sama, bersinergi, dan partisipasi aktif biar bisa bikin ruang yang aman dan nyaman buat perempuan dan anak-anak, sekaligus mendukung ketahanan keluarga. Dia juga menambahkan, kalau masalah perempuan dan anak itu nggak mungkin bisa diselesaikan sama satu kementerian saja, butuh gotong royong dari semua pihak.
“Tambahan dari RBI hanya satu, yaitu adanya kolaborasi, sinergi, dan kerja sama dari berbagai pihak. Karena tidak mungkin persoalan perempuan dan anak bisa diselesaikan oleh satu kementerian saja,” tambahnya.
Dia pun mengapresiasi para pegiat dan aktivis di Kota Semarang. "Karena di Kota Semarang ini, perempuannya, penggiatnya, aktivisnya luar biasa. Jadi tidak salah pilihlah kalau kita menjadikan Kota Semarang sebagai pilot project,” tuturnya. Gimana nggak bangga coba!
Semarang Siap
Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng Pramestuti, langsung menyambut penunjukan ini dengan semangat 45. Dia bilang, Kota Semarang sudah siap banget jadi pilot project karena sebenarnya sudah banyak komunitas dan kegiatan yang sejalan sama semangat RBI.
“Kita siap menjadi pilot project, karena sebenarnya sudah ada. Tinggal mendeteksi mana saja yang sudah mirip dan memperkuat kontennya,” ujar Agustina.
Menurut Wali Kota, modal utama Kota Semarang adalah kekompakan warganya dalam menjaga toleransi dan kerja sama. Ini jadi kunci sukses buat menjalankan RBI.
"Jadi, untuk kekerasan terhadap perempuan dan anak ini, pamongnya tidak hanya pegiat perempuan atau ASN, tapi juga tokoh-tokoh agama melalui Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB),” jelasnya.
Dengan adanya program RBI ini, harapannya tiap kelurahan di Semarang bisa jadi contoh buat daerah lain dalam menciptakan ruang aman dan kolaboratif buat perempuan dan anak, sekaligus bikin keluarga makin kuat di tengah tantangan zaman yang serba cepat ini. Semoga makin banyak daerah yang ramah perempuan dan anak ya, Gez. (Siti Zumrokhatun/E05)
